News

KABAR BURUK Data Facebook Bocor, 533 Juta Data Dijual Secara Ilegal Seharga Rp 282 Ribu via Telegram

Editor: Benny Dasman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Akun Facebook

POS KUPANG, COM - Para pengguna aplikasi Facebook saat ini tengah kelimpungan.

Bagaimana tidak, diduga imbas kebocoran data di Facebook pada Agustus 2019, 533 juta data pengguna Facebook diperjualbelikan ilegal di Telegram.

Hal ini pertama kali diusik oleh Alon Gal, Chief Technical Officer pada perusahaan keamanan siber Hudson Rock.

Ada 533 juta data pengguna Facebook, seperti user ID dan nomor telepon seluler ( ponsel/HP) diperjualbelikan oleh peretas ( hacker) secara ilegal.

Penjualan data tersebut dengan memanfaatkan bot di aplikasi Telegram, seperti keterangan Gal.

Bot ini diklaim telah menampung ratusan juta data pengguna yang tersebar di berbagai negara.

Mulai dari AS, Kanada, Inggris, Australia, hingga puluhan negara lainnya, seperti yang dikutip dari Motherboard via KompasTekno, Rabu (27/1/2021).

Walaupun dikatakan kebanyakan nomor ponsel yang bocor berasal dari kebocoran data Facebook pada 2019, kasus ini tetap mengancam risiko pengguna.

Hal ini lantaran tidak banyak orang yang rutin mengganti nomor pribadi mereka.

Sampai sekarang, belum diketahui secara pasti apakah bot yang dimaksud telah dihapus oleh pihak Telegram atau belum.

Akan tetapi, jika bot tersebut telah dihapus, ironisnya para peretas masih bisa mengakses data-data tersebut melalui internet.

Sebagai informasi, Bot ini memungkinkan seseorang mengetahui user ID pengguna Facebook, apabila mereka sudah mempunyai nomor ponsel pengguna yang dicari.

Sebaliknya, apabila calon pembeli sudah memiliki user ID Facebook seseorang, maka bot akan mencari nomor telepon pengguna yang bersangkutan.

Peminat diminta membeli kredit supaya bisa mengakses data ini.

Untuk diketahui, satu kredit diperlukan untuk setiap satu nomor telepon atau identitas pengguna Facebook yang ingin diakses.

Halaman
123

Berita Terkini