Tuan Guru Bajang

Blak-blakkan Ungkap Alasan Gabung Golkar, Ternyata Tuan Guru Bajang TGB Punya Tujuan Mulia Ini, Apa?

Editor: maria anitoda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Blak-blakkan Ungkap Alasan Gabung Golkar, Ternyata Tuan Guru Bajang TGB Punya Tujuan Mulia Ini, Apa?

POS-KUPANG.COM--  Blak-blakkan Ungkap Alasan Gabung Golkar, Ternyata Tuan Guru Bajang TGB Punya Tujuan Mulia Ini, Apa?

Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi mengungkapkan alasannya memilih bergabung dengan Partai Golkar.

Setidaknya ada tiga alasan yang diungkapkannya, yaitu:

Baca juga: Mantan RI 1 SBY Banting Stir Jual Nasi Goreng Kok Andi Arief Salahkan Pemerintahan Jokowi? Cek Fakta

Baca juga: Pagi Pagi Ambyar Ditegur KPI Lagi, Joget Nita Thalia & Nassar Bikin Heboh, Berlebihan dan Tak Pantas

Baca juga: DERETAN SHIO yang Bakal Diguyur Keberuntungan Selama Tahun Kerbau Logam 2021, Banjir Cuan!

1. Bangun Indonesia dengan Islam Wasathiyah

Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) itu ingin membangun Indonesia dengan Islam Wasathiyah.

"Bagi saya membangun Indonesia adalah tentang ber-fastabiqul khairat, berlomba dalam kebajikan dengan prinsip falsafah jalan tengah wasathiyyah atau moderasi," ujar TGB melalui keterangan pers resmi, Jumat (21/12/2018).

Menurut dia, Golkar merupakan partai politik yang tepat untuk meneruskan cita-cita tersebut.

2. Golkar Rawat Nilai Baik Tinggalkan Hal Negatif

Kedua, ia melihat Partai Golkar telah berusaha bertransformasi dengan merawat nilai baik sekaligus meninggalkan hal-hal negatif.

"Saya menangkap semangat ishlah itu dan saya ingin menjadi bagian dari institusi yang transformatif itu," ujar TGB.

"Semangat transformasi ini pada hemat saya sangat diperlukan bangsa kita dalam menghadapi perubahan yang sangat cepat di seluruh bidang," lanjut TGB Muhammad Zainul Majdi.

3. Golkar Mendukung Jokowi di Pilpres 2019

Baca juga: Mantan RI 1 SBY Banting Stir Jual Nasi Goreng Kok Andi Arief Salahkan Pemerintahan Jokowi? Cek Fakta

Baca juga: Pagi Pagi Ambyar Ditegur KPI Lagi, Joget Nita Thalia & Nassar Bikin Heboh, Berlebihan dan Tak Pantas

Baca juga: Hari Ini,8 Daerah di NTTDiprediksi Terjadi Hujan Sedang Hingga Lebat Disertai Petir & Angin Kencang

Baca juga: Dandim 1601 Sumba Timur Minta Jajarannya Sosialisasi 3M, 3T dan Vaksinasi Pada Masyarakat

Ketiga, ia memilih Golkar karena secara pribadi mendukung Presiden Joko Widodo menjabat untuk periode kedua.

"Dukungan ini saya harapkan bergulir secara kelembagaan melalui Partai Golkar yang, dalam pandangan saya, dengan konsep kekaryaannya sesungguhnya sangat sebangun dengan semangat Pak Jokowi dalam membangun Indonesia," ujar dia.

TGB, yang sebelumnya kader Partai Demokrat, resmi menjadi kader Golkar.

Begitu gabung ke Golkar, tak tanggung-tanggung dua jabatan langsung diembannya. Selain sebagai Korbid Keumatan DPP Partai Golkar, TGB juga menjabat Wakil Ketua Bappilu DPP Partai Golkar. (Fabian Januarius Kuwado)

BACA JUGA BERITA LAINNYA:

Tuan Guru Bajang (TGB) H Muhammad Zainul Majdi, Pimpinan Nahdlatul Wathan mengaku tak sehaluan dengan pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab.

Tuan Guru Bajang ini secara terang-terangan mengakui bahwa dirinya berbeda pandangan politik dengan Pemimpin FPI Habib Rizieq Shihab.

Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat ini mengatakan, perbedaan pandangan itu berdasarkan ilmu dan pemahaman yang ia ketahui.

"Tapi, itu tidak membuat berkurang penghormatan saya kepada beliau (Muhammad Rizieq Shihab)," katanya dilansir TribunLombok.com, Sabtu (14/11/2020).

TGB menyatakan demikian menghormati sosok pimpinan Front Pembela Islam ( FPI ) tersebut.

Baca juga: Mantan RI 1 SBY Banting Stir Jual Nasi Goreng Kok Andi Arief Salahkan Pemerintahan Jokowi? Cek Fakta

Baca juga: Pagi Pagi Ambyar Ditegur KPI Lagi, Joget Nita Thalia & Nassar Bikin Heboh, Berlebihan dan Tak Pantas

Baca juga: Ini Daerah di NTT Hari Ini Diprediksi Hujan Sedang - Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang, INFO

Baca juga: KUNCI JAWABAN Tematik Tema 6 Kelas 5 Halaman 147 Pembelajaran 2: Pengaruh Kalor Terhadap Kehidupan

Dia menjelaskan bahwa penghormatan tersebut dilatari oleh sebab umum maupun sebab khusus.

Sebab umumnya, adalah jalinan persaudaraan sesama Islam atau ukhuwah Islamiyah dan persaudaraan sesama anak bangsa atau ukhuwah wathoniyah, serta persaudaraan sebagai sesama umat manusia ukhuwah insaniyah.

"Adapun sebab khususnya adalah karena beliau adalah bagian dari zurriyat Rasul SAW dan bagian dari seorang ulama," ujar Ketua Umum PB Nahdlatul Wathan ini menjelaskan.

Nahdlatul Wathan adalah satu di antara organisasi Islam terbesar di Nusa Tenggara Barat ( NTB).

Selain itu, TGB juga mengatakan, mengikuti seorang ulama harus juga dibarengi dengan kepahaman.

"Yang mau mengikuti silakan, yang tidak juga silakan, tapi harus dengan kepahaman," ujar penghafal Al Quran tersebut.

Tapi TGB mengingatkan, jangan sampai orang yang tidak mengikuti lantas dicap sebagai orang yang kurang iman Islam-nya atau dicap sebagai seorang yang munafik.

Ketua Umum Organisasi Internasional Almumi Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia ini mengingatkan, tidak ada seorang pun selain Rasulullah SAW yang bisa mengklaim diri paling benar cara ber-Islam-nya.

Jangankan dalam urusan-urusan menyangkut fiqh siyasiyah (politik), dalam hal ibadah pun tidak bisa seseorang mengklaim cara imam yang diikuti paling benar, yang dianggap paling merepresentasikan Islam.

"Jangan mengecilkan Islam pada seseorang. Tidak ada satu orang pun di dunia ini selain Rasul SAW yang bisa mengatakan pendapatnya lah yang paling benar dalam memahami dan melaksanakan Islam," tegasnya.

Sosok Tuan Guru Bajang

Dikutip dari wikipedia, Dr TGB Muhammad Zainul Majdi Lc, MA. atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang ( TGB ) lahir di Pancor, Selong, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, 31 Mei 1972.

Ia menjabat Gubernur NTB selama 2 periode, masa jabatan 2008—2013 dan 2013—2018.

Pada periode pertama dia didampingi oleh Wakil Gubernur Badrul Munir dan pada periode kedua didampingi oleh Wakil Gubernur Muhammad Amin.

Baca juga: Mantan RI 1 SBY Banting Stir Jual Nasi Goreng Kok Andi Arief Salahkan Pemerintahan Jokowi? Cek Fakta

Baca juga: Pagi Pagi Ambyar Ditegur KPI Lagi, Joget Nita Thalia & Nassar Bikin Heboh, Berlebihan dan Tak Pantas

Baca juga: Hari Ini,8 Daerah di NTTDiprediksi Terjadi Hujan Sedang Hingga Lebat Disertai Petir & Angin Kencang

Baca juga: BUNUH Roy, Aldebaran Bikin Elsa Panik, Andin Pasrah! Sinopsis Ikatan Cinta Rabu 27 Januari 2021  

Sebelumnya, Majdi menjadi anggota DPR-RI masa jabatan 2004–2009 dari Partai Bulan Bintang yang membidangi masalah pendidikan, pemuda, olahraga, pariwisata, kesenian dan kebudayaan (Komisi X).

Baca juga: FPI Sebut Hanya Penggiringan Opini, 37 Anggota FPI Disebut Masuk Dalam Jaringan Terorisme

Dr TGB Muhammad Zainul Majdi mengenyam pendidikan dasar di SDN 3 Mataram (Sekarang SDN 6 Mataram), lulus tahun 1986.

Ia melewati jenjang SLTP di Madrasah Tsanawiyah Mu'allimin Nahdlatul Wathan Pancor hanya selama 2 tahun, dan lulus Aliyah di yayasan yang sama tahun 1991.

Sebelum memasuki perguruan tinggi ia menghafal Al-Qur'an di Ma’had Darul Qur’an wal Hadits Nahdlatul Wathan Pancor selama setahun (1991-1992).

Kemudian pada tahun 1992 Majdi berangkat ke Kairo guna menimba ilmu di Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Universitas Al-Azhar Kairo.

Ia lulus meraih gelar Lc pada tahun 1996. Lima tahun berikutnya, ia meraih Master of Art (M.A.) dengan predikat Jayyid Jiddan.

Setelah menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di Al-Azhar selama 10 tahun, Majdi melanjutkan ke program S3 di universitas dan jurusan yang sama.

Pada bulan Oktober 2002, proposal disertasi Majdi diterima dengan judul Studi dan Analisis terhadap Manuskrip Kitab Tafsir Ibnu Kamal Basya dari Awal Surat An-Nahl sampai Akhir Surat Ash-Shoffat di bawah bimbingan Prof Dr Said Muhammad Dasuqi dan Prof Dr Ahmad Syahaq Ahmad.

Ia berhasil meraih gelar Doktor dengan predikat Martabah EL-Syaraf El Ula Ma`a Haqqutba atau Summa Cumlaude pada 8 Januari 2011 dalam munaqosah (sidang) dengan Dosen Penguji Prof Dr Abdul Hay Hussein Al-Farmawi dan Prof Dr Al-Muhammady Abdurrahman Abdullah Ats-Tsuluts.

Habib Rizieq Shihab Gugat Kapolri

Tersangka kasus kerumunan di Petamburan, Muhammad Rizieq Shihab atau biasa disapa Habib Rizieq Shihab, secara resmi mendaftarkan gugatan praperadilan pada Kapolri.

Rizieq Shihab mendaftarkan permohonan gugatan praperadilan atas penetapan tersangka dan penahanan dirinya dalam kasus kerumunan di Petamburan, oleh penyidik Polda Metro Jaya, ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (15/12/2020).

Pendaftaran gugatan praperadilan dilakukan oleh Tim Advokasi Habib Rizieq.

Anggota Tim Advokasi Habib Rizieq, Aziz Yanuar, menjelaskan pihaknya selaku pemohon ada 3 pihak yang dipraperadilankan atau selaku termohon.

Pertama kata Aziz adalah penyidik perkara laporan polisi Nomor: LP/1304/XI/YAN.2.5/2020/SPKT.PMJ cq Kepala Subditkamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya cq Direktur Direktorat Reskrimum Pold Metro Jaya, yang berlamat di Jalan Jenderal Sudirman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"Mereka disebut sebagai Termohon I," kata Aziz.

Baca juga: Mantan RI 1 SBY Banting Stir Jual Nasi Goreng Kok Andi Arief Salahkan Pemerintahan Jokowi? Cek Fakta

Baca juga: Pagi Pagi Ambyar Ditegur KPI Lagi, Joget Nita Thalia & Nassar Bikin Heboh, Berlebihan dan Tak Pantas

Baca juga: Ini Daerah di NTT Hari Ini Diprediksi Hujan Sedang - Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang, INFO

Sementara dua pihak lainnya sebagai termohon II dan termohon III kata Aziz, adalah Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dan Kapolri Jenderal Idham Azis "Jadi Kapolda dan Kapolri juga termasuk yang kami praperadilankan sebagai termohon," kata Aziz.

Seperti diketahui Habib Rizieq ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan dalam dugaan penghasutan untuk melanggar protokol kesehatan saat acara akad nikah putrinya di Petamburan, Jakarta Pusat.

Aziz Yanuar mengatakan, pihaknya resmi mendaftarkan permohonan praperadilan atas penetapan tersangka dan penahanan yang dilakukan oleh pihak Kepolisian kepada Habib Rizieq di PN Jakarta Selatan.

"Alhamdulillah, hari ini selasa 15 Desember 2020, Tim Advokasi HRS resmi mendaftarkan permohonan praperadilan atas penetapan tersangka dan penahanan yang dilakukan oleh pihak Kepolisian kepada IB HRS dengan nomor register 150/Pid.Pra/2020/PN.Jkt.Sel," kata Aziz kepada Warta Kota, Selasa (15/12/2020).

Upaya hukum ini kata AzIz, adalah upaya pihaknya untuk menegakkan keadilan dan memberantas dugaan kriminalisasi ulama.

"Dan meruntuhkan dugaan diskriminasi hukum yang terus menerus diduga terjadi kepada masyarakat, terutama jika berlainan pendapat dengan pemerintah," kata Aziz.

"Ini adalah upaya elegan dan salah satu ikhtiar kami untuk membela kepentingan hukum Ulama Habaib dan Imam Besar kita IB HRS," tambahnya.

Atas upaya hukum yang dilakukannya Aziz memohon doa dan dukungan para pecinta kebenaran dan tegaknya keadilan untuk mendukung.

"Kami juga sangat berharap kepada Allah SWT agar upaya ini didukung oleh Institusi Peradilan sebagai gerbang terakhir harapan masyarakat yang rindu keadilan tegak, tanpa pandang bulu. Dan dihentikannya segala dugaan bentuk diskriminasi

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul https://nasional.kompas.com/read/2018/12/21/21394141/tgb-ungkap-alasannya-pilih-bergabung-dengan-golkar

Berita Terkini