Tuan Guru Bajang

Beda Pandangan Politik dengan Habib Rizieq,Tuan Guru Bajang Tetap Menaruh Hormat IB FPI Karena ini

Editor: Adiana Ahmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tuan Guru Bajang dan Habib Rizieq Shihab

Beda Pandangan Politik dengan Habib Rizieq,Tuan Guru Bajang Tetap Menaruh Hormat IB FPI Karena ini

POS-KUPANG.COM -- Ternyata Tuan Guru Bajang Berbeda Pandangan Politik dengan Habib Rizieq Shihab, Simak Faktanya!

Tuan Guru Bajang (TGB) H Muhammad Zainul Majdi mengakui terkait perbedaan pandangan politik dengan Habib Rizieq Shihab.

Perbedaan pandangan itu berdasarkan ilmu dan pemahaman yang ia ketahui.

Baca juga: Ibunda Dementria Gemetar Saat Tanda Tangan Akta Kematian Olus Korban Kecelakaan Pesawat Sriwijaya

Baca juga: SRIWIJAYA AIR JATUH: Captain Afwan Engkau di Mana? Tangis Keluarga Pecah Saat Lihat Lautan, SEDIH!

Baca juga: CALON KAPOLRI - Ini Harapan Para Tokoh Buat Komjen Listyo Sigit, Menanti Dilantik, Penegakan Hukum

"Tapi, itu tidak membuat berkurang penghormatan saya kepada beliau," katanya dilansir TribunLombok.com, Sabtu (14/11/2020).

TGB menghormati sosok Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut.

Tuan Guru Bajang menjelaskan penghormatan tersebut ada sebab umum dan sebab khusus.

Sebab umumnya, karena jalinan persaudaraan sesama Islam atau ukhuwah Islamiyah dan persaudaraan sesama anak bangsa atau ukhuwah wathoniyah, serta persaudaraan sebagai sesama umat manusia ukhuwah insaniyah.

"Adapun sebab khususnya adalah karena beliau adalah bagian dari zurriyat Rasul SAW dan bagian dari seorang ulama," ujar Ketua Umum PB Nahdlatul Wathan ini menjelaskan.

Nahdlatul Wathan adalah satu di antara organisasi Islam terbesar di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Selain itu, TGB juga mengatakan, mengikuti seorang ulama harus juga dibarengi dengan kepahaman.

"Yang mau mengikuti silakan, yang tidak juga silakan, tapi harus dengan kepahaman," ujar mantan Gubernur NTB tersebut.

Tapi TGB mengingatkan, jangan sampai orang yang tidak mengikuti lantas dicap sebagai orang yang kurang iman Islam-nya atau dicap sebagai seorang yang munafik.

Ketua Umum Organisasi Internasional Almumi Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia ini mengingatkan, tidak ada seorang pun selain Rasulullah SAW yang bisa mengklaim diri paling benar cara ber-Islam-nya.

Jangankan dalam urusan-urusan menyangkut fiqh siyasiyah (politik), dalam hal ibadah pun tidak bisa seseorang mengklaim cara imam yang diikuti paling benar, yang dianggap paling merepresentasikan Islam.

Halaman
123

Berita Terkini