Berita Regional NTT Terkini

Dinas Dikbud Pemprov NTT Siapkan 3 Alternatif Pembelajaran Selama Pandemi, Ini Skenarionya INFO 

Penulis: Ryan Nong
Editor: Ferry Ndoen
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kadis Dikbud NTT, Linus Lusi

Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Ryan Nong 

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (Disdikbud NTT) telah menyiapkan tiga alternatif pembelajaran selama situasi pandemi Covid-19. Alternatif pembelajaran itu disesuaikan dengan zona wilayah dan kondisi sekolah selama pandemi. 

Kepada wartawan, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT Linus Lusi mengatakan dari pemberitaan secara nasional dan pandangan legislatif di tingkat pusat menghendaki agar Kementerian Pendidikan bisa mengambil alternatif baru dengan melihat tren kecenderungan COVID-19 saat ini. 

Namun demikian, di sisi lain juga harapan orang tua serta kerinduan anak untuk sekolah juga demikian tinggi. 

Karena itu, jelas Linus, secara teknis, Disdikbud NTT akan melakukan penjabaran teknis atas Instruksi Gubernur NTT dengan bersurat ke sekolah sekolah berdasarkan edaran SKB empat menteri. 

Mantan penjabat Bupati Ngada itu menegaskan, pada prinsipnya, pemerintah mengeluarkan kebijakan Pendidikan agar anak tidak boleh kehilangan hal belajar di masa pandemi tetapi juga tidak menciptakan penularan Covid-19 bagi anak atau transmisi lokal sekolah. 

Baca juga: Di Sikka - NTT, Pria Manggarai ini Mengaku Sebagai Dukun Perawan, Ini Modusnya dan Pengakuan, INFO

Karena itu, kata dia, pemerintah provinsi menyiapkan tiga alternatif pendidikan selama masa pandemi Covid-19 ini. Alternatif tersebut berlaku sesuai dengan tingkat kerawanan daerah atau zona wilayah Covid-19. Untuk wilayah perkotaan atau daerah dengan tingkat penyebaran Covid-19 tinggi, maka pemerintah menawarkan alternatif belajar dari rumah (BDR) dan sekolah tatap muka terbatas. Sementara itu, untuk wilayab pedesaaan atau daerah dengan tingkat penyebaran Covid-19 rendah bahkan tanpa penyebaran Civid maka bisa dilakukan KBM tatap muka. 

"Formula yang ditawarkan, bagi sekolah di daerah covid ada alternatif BDR dan tatap muka terbatas, sementara itu di sebaliknya bisa tatap muka," katanya. 

Menurut Linus, pertimbangan kesehatan siswa adalah di atas segala galanya. 

Baca juga: Ruang Isolasi Covid-19 di RSUD Atambua Penuh, Ada Pasien Reaktif Antigen, IGD Ditutup, Simak INFO

Linus juga menyebut, Disdimbud NTT telah melakukan pemetaan terkait kesiapan sekolah untuk menggelar pembelajaran tatap muka. Pihaknya memastikan kesiapan sekolah khususnya pada aspek sanitasi kesehatan. Selain itu, melalui sekolah, pihaknya juga meminta dukungan orang tua dalam bentuk dukungan tertulis untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. 

Saai ini, berdasarkan data lapangan, setiap sekolah telah menyatakan kesiapan untuk menggelar KBM tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan. Namun demikaian, Linus menegaskan bahwa pihak Dinas menghormati otoritas orang tua jika memiliki pertimbangan. Karena itu proses belajar akan mengambil jalan terbaik tanpa mengorbankan keselamatan siswa. 

"Setiap sekolah sudah siap, tinggal instruksinya dan edaran seperti apa. Target Januari sudah tahu kepastian berapa sekeloah yang tatap muka," pungkas Linus. (hh) 

Baca juga: Kodim 1624 Flotim/Lembata Pasang Plang Kepemilikan Tanah di Lapangan Tembak, Ini Tujuannya INFO

 
 
 

 
 
 
 
 
 

Berita Terkini