Laporan Wartawan Pos Kupang.Com, Ferry Ndoen
POS KUPANG.COM, KUPANG --- Suasana KUPANG Kota KASIH di musim pandemi Covid-19 berubah wajah. Kota Kupang yang biasanya pada malam hari terang benderang karena diterangi jejeran lampu penerangan yang menyilaukan mata saat warga kota berjalan di malam hari, namun sejak pandemi Covid mendera, susana Kota Kupang berubah drastis menjadi suram pada malam hari.
Hampir tiga perempat lampu jalan padam di kota ini. Ini semua dilakukan Pemkot Kupang untuk meminimalisir agar warga tidak duduk berkumpul dan intens melakukan aktifitas pada malam hari.
Kondisi remang ini juga terlihat sejumlah taman yang mana aneka lampu kerlap-kerlip yang terpasang pada belasan taman yang ada di Kota Kupang yang pada malam hari dan selalu diterangi aneka lampu kerlap-kerlip, namun saat ini kondisinya menjadi gelap gulita karena lampu dipadamkan pemerintah setempat.
Kebijakan yang ditempuh pemerintah ini boleh dikatan sangat tepat. Tujuannya, untuk meminimalisir aktivitas warga Kota Kupang untuk tidak duduk berkumpul dan bergerombol pada area taman yang ada di kota ini pada malam hari.
Mengapa pemerintah Kota Kupang mesti mengambil kebijakan ekstrim memadamkan lampu penerangan jalan, dan juga lampu taman pada malam hari?
Hal ini untuk menekan merebaknya wabah pandemi Covid-19 atau trasmisi lokal oleh warga karena aktivitas warga yang masih suka duduk bergerombol dan berkelompok pada malam hari. Sementara Pemkot Kupang melalui Walikota sudah menerbitkan a imbauan bahkan instruksi agar masyarakat mengurangi dan tidak beraktivitas dengan duduk bergerombol pada malam hari di area taman yang ada di Kota Kupang.
Karena itu, Pemkot Kupang memadamkan sebagian besar lampu jalan pada malam hari dan juga lampu kerlap kerlip pada taman yang ada di kota ini. Dampaknya, wajah Kupang Kota Kasih menjadi gelap gulita pada malam hari.
Bahkan, Pemkot Kupang pun sudah melakukan seremoni pembukaan lampu airmancur warna-warni di Bundara Patung Tirosa. Lampu airmancur ini yang terindah dan termgah kedua setelah Bundara HI di Jakarta. Namun seremoni pembukaan lampu airmancur Bundaran Patung Tirosa yang dilakukan Pemkot Kupang oleh Walikota Kupang, Jefri Riwu Kore bertepatan dengan Hari Ulang Tahun NTT pada Tanggal 20 Desember 2020 lalu ternyata hanya berlangsung 2 jam. Setelah itu, lampu kerlap-kerlip tersebut dipadamkan kembali an baru akan dibukan lagi setelah wabah Covid-19 mereda.
Kebijakan Pemkot Kupang ini perlu mendapat apresiasi positif. Kebijakan ini memang perlu ditempuh karena imbauan oleh Pemkot Kupang masih suka diabaikan oleh warga masyarakat setempat. Semua kebijakan yang ditempuh pemerintah ini tentu dengan satu tujuan yang mulia, yakni untuk menekan penyebaran wabah pandemi Covid-19 di kota ini.
Apalagi secara kumulatif jumlah penderita Covid di NTT sudah tembus angka 2500-an dan yang terbanyak berada di Kota Kupang.
Angka ini terus bergerak dengan cepat dalam satu bulan terakhir pasca pemerintah melakukan trecing serta banyaknya sampel swab yang dikirim dari daerah-daerah di NTT.
Kebijakan Pendidikan
Rencana Pemerintah kota Kupang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang untuk kembali melakukan tatap muka di sekolah belum bisa dilaksanakan pada 4 Januari 2021.
Pasalnya berdasarkan hasil dari tim yang melakukan pengecakan di lapangan belum ada sekolah yang memenuhi semua syarat.
"Memang syarat protokol kesehatan sudah diperiksa ada 9 sekolah yang sudah menyiapkan dan lima sekolah sangat siap. Tapi harus adanya persetujuan orangtua," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Dumuliahi Djami, kepada POS-KUPANG.COM, Sabtu (2/1).