Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti
POS-KUPANG.COM | ENDE - Seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) terbawa arus air di drainase di RT 007 Kelurahan Kelimutu Kabupaten Ende, Selasa (29/12/2020).
Beruntung bocah tersebut berhasil diselamatkan oleh warga setempat.
"Kejadiannya saat hujan. Air yang mengalir di drainase cukup deras," kata Marianus Lete, RT 007, saat dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, terkait kejadian tersebut.
Marianus menuturkan, jika saat itu tidak ada warga yang menyelamatkan bocah tersebut, hal yang lebih buruk dapat saja terjadi.
Marianus mengatakan, warganya resah dengan kejadian tersebut. Pasalnya, mereka sudah lama ingin agar drainase besar dan cukup dalam di wilayah RTnya itu ditutup dengan rabat beton.
"Banyak anak-anak di sini, lokasi rumah warga juga dekat dengan drainase tersebut. Jadi sebaiknya ditutup," ungkapnya.
Menurutnya, sebelum kejadian bocah terbawa arus air. Warga memang tidak nyaman dengan kondisi drainase yang terbuka. Sebab, di drainase tersebut banyak sampah dan bangkai sehingga menimbulkan bau busuk.
"Itu masih soal sampah, bangkai. Apalagi saat ini sudah ada warga yang terbawa arus air, tentu perlu diperhatikan. Ini menyangkut keselamatan warga terutama anak-anak," ungkapnya.
Marianus pernah menyampaikan bahwa Persoalan sampah, bau bangkai dan genangan air di drainase Kelurahan Kelimutu, Kota Ende hingga saat ini belum teratasi.
Ia mengaku, warganya gerah dengan persoalan sampah, bangkai dan genangan air di drainase tersebut.
Pasalnya, sampah, bangkai dan air limbah bukan dari warga setempat, melainkan dari Pasar Potulando. "Drainase besar ini lewat di lima RT termasuk RT 007 ini," ungkap Marianus.
Menurutnya, warga juga bosan dan kesal, karena setiap kali dibersihkan, pasti tak berselang lama sampah, bangkai dan air limbah bermunculan lagi.
"Dulu kami pernah rutin kerja bakti, tapi yah itulah kita abis kerja, sampah datang lagi. Ini yang buat masyarakat gerah," ungkapnya.
Dia mengatakan, jika sampah di drainase dibiarkan maka akan menjadi sumber penyakit.
Menurutnya, masalah sampah dan bau busuk di saluran got tersebut tidak pernah ditangani secara baik.
"Saya menyarankan kalau bisa got itu ditutup saja dari atas pakai rabat beton sehingga baunya tidak menyeruak keluar," ungkapnya.
Dia ceritakan warga sudah berulang kali bersihkan namun sia-sia. Bahkan kata dia saat sampah menumpuk berhari-hari bisa muncul ulat bulu.
"Itu sudah pernah terjadi ulatnya seperti dari perut ayam yang busuk. Ini buat kita resah dan tidak nyaman," ungkapnya.
Pantauan POS-KUPANG.COM, rumah-rumah warga RT 007 tidak jauh dan bahkan cukup banyak yang sangat dekat dengan drainase tersebut sehingga bau busuk bisa menyusup hingga ke dalam rumah.
Sementara itu di dalam drainase sampah berseliweran. Ada kemasan makanan, sisa makanan, plastik, kaleng minuman, popok bayi hingga bangkai ayam.
Banyak anak-anak yang bermain di seputaran drainase. Mereka mengaku cukup terganggu dengan bau bangkai. "Begini sudah mau main di mana lagi, rumah kami juga dekat got ini," ujar salah seorang anak.
Iron, warga setempat, resah lantaran hingga saat ini belum ada perhatian serius dari pemerintah terkait drainase tersebut.
Baca juga: Kapolda NTT Minta Agar Pemilik Akun FB Serahkan Diri Secara Baik, Daripada di Kejar Pihak Kepolisian
Baca juga: Di Kabupaten Kupang - NTT, Warga Manubelon Ditemukan Bersimbah Darah di Kediamannya, TRAGIS