Pidato HUT NTT ke-63, Pemerintah Provinsi NTT Sampaikan Berbagai Pencapaian  

Penulis: Ryan Nong
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viktor Laiskodat dan Yosef Naesoi saat dilantik Jadi Gubernur NTT

Sebagai konsekuensi dari penetapan tersebut, saat ini Pemerintah Pusat telah membenahi beberapa infrastruktur di Manggarai Barat, di antaranya penataan pantai, jalan dan drainase di Labuan Bajo, penataan jalan, terminal dan parkiran di lokasi pariwisata Batu Cermin, pembangunan terminal multifungsi untuk mendukung aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Peti Kemas Wae Kelambu, pengembangan Kawasan Startegis Pariwisata Nasional (KSPN) Komodo dan pembangunan infrastruktur Golo/Tana Mori untuk persiapan KTT G20 Tahun 2023 mendatang.

Saat ini dukungan Pemerintah Pusat sangat besar untuk NTT. Besarnya dukungan Pemerintah Pusat ini tidak terlepas dari besarnya perhatian Presiden Republik Indonesia, Bapak  Joko Widodo kepada masyarakat NTT. Salah satunya adalah ditetapkannya Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat sebagai destinasi pariwisata super prioritas di Indonesia bersama Danau Toba, Borobudur dan Mandalika. Pemerintah Pusat juga mempercayakan Labuan Bajo sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi G-20.

Sebagai konsekuensi dari penetapan tersebut, saat ini Pemerintah Pusat telah membenahi beberapa infrastruktur di Manggarai Barat, di antaranya penataan pantai, jalan dan drainase di Labuan Bajo, penataan jalan, terminal dan parkiran di lokasi pariwisata Batu Cermin, pembangunan terminal multi-fungsi untuk mendukung aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Peti Kemas Wae Kelambu, pengembangan Kawasan Startegis Pariwisata Nasional (KSPN) Komodo dan pembangunan infrastruktur Golo/Tana Mori untuk persiapan KTT G20 Tahun 2023 mendatang.

Pemerintah dan masyarakat NTT sebagai tuan rumah, harus mempersiapkan diri untuk mensukseskan penyelenggaraan KTT G20 mulai dari sekarang. Dengan spirit Masyarakat Ekonomi NTT, dibutuhkan dukungan dan peran pemerintah, dunia usaha dan masyarakat di 22 Kabupaten/Kota, terhadap penyelenggaraan KTT G20 Tahun 2023, sekaligus mengambil manfaat dari penyelenggaraannya. 

Sedangkan untuk Kabupaten Manggarai Barat dan Kabupaten Manggarai sebagai kabupaten penyangga, agar segera membenahi infrastruktur penunjang lainnya yang menjadi kewenangan daerah masing-masing demi terwujudnya konektivitas, mempersiapkan destinasi wisata serta mempersiapkan masyarakat dan dunia usaha agar menghasilkan produk ekonomi kreatif dalam mendukung KTT G20 Tahun 2023

Sebagaimana provinsi lainnya di Indonesia, pertumbuhan ekonomi NTT pada tahun 2020 juga mengalami kontraksi sebagai dampak dari pandemi covid 19 yang mempengaruhi penurunan konsumsi swasta maupun pemerintah serta investasi di tengah perbaikan kinerja sektor eksternal.

Ekonomi NTT triwulan III-2020 mengalami kontraksi sebesar 1,68 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019 2019 year on year (y-on-y). Namun bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya quarter to quarter (q-to-q), ekonomi NTT pada triwulan III-2020 mengalami pertumbuhan sebesar 3,06 persen. 

Kondisi ini menggambarkan bahwa di masa pandemi ini NTT masih memiliki kinerja pembangunan ekonomi yang cukup baik, khususnya pada sektor primer pada lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan. Hal ini dapat dilihat dari struktur ekonomi NTT pada Triwulan III-2020 didominasi oleh kontribusi sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan nilai kisaran 28,30 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran masih didominasi oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 67,71 persen.

Berdasarkan data statistik tersebut tergambar bahwa NTT masih memiliki kinerja ekonomi yang baik di masa pandemi. Kondisi ini membuat kita semakin optimis dan serius mengembangkan sektor pertanian (termasuk peternakan), sektor kehutanan serta sektor kelautan dan perikanan. Pengembangan ketiga sektor tersebut selain difokuskan untuk pemenuhan konsumsi sendiri, juga untuk peningkatan perekonomian daerah dan penunjang pariwisata sebagai penggerak utama ekonomi NTT.

Pembangunan sektor-sektor utama dan prioritas ini dilaksanakan secara sistemik, yakni tidak saja dilaksanakan hanya pada sektor-sektor unggulan tersebut, namun juga dilaksanakan secara menyeluruh dengan memperhatikan sektor penunjang lainnya, di antaranya ketersediaan dan daya dukung infrastruktur seperti pengairan, jalan-jembatan dan transportasi, dukungan perindustrian dan perdagangan yang bercirikan ekonomi kerakyatan serta yang utama adalah dukungan masyarakat melalui kerja keras, disiplin dan inovasi.

Untuk itu, pada saat yang berbahagia ini perkenankan saya menyampaikan beberapa upaya yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai berikut:

Pertama di bidang kesehatan, selain penanganan pandemi covid 19 sebagaimana yang saya sampaikan di atas, pada awal tahun ini telah terjadi wabah Demam Berdarah Dengue atau DBD di hampir seluruh Wilayah NTT dengan total penderita DBD per bulan Oktober 2020 sebesar 5.746 jiwa, dan kematian mencapai 58 jiwa.

Adapun tiga daerah terparah dengan kasus korban jiwa yang tinggi sehingga ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa atau KLB, yaitu Kabupaten Sikka, Lembata dan Alor.  Kita bersyukur bahwa melalui kerja sama penanganan antara pemerintah dan masyarakat, maka kasus DBD dapat diatasi dan sejak pertengahan tahun ini, status KLB di ketiga kabupaten tersebut telah dicabut.

Trend saat ini kasus DBD dapat terjadi sepanjang tahun sehingga kita tidak boleh lengah dan tetap waspada agar secara kolektif melakukan tindakan-tindakan pencegahan, seperti : Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), tindakan 3M Plus yaitu Menutup, Menguras, Menimbun, Menabur Abate serta menyiapkan 1 Juru Pemantau Jentik di setiap rumah. 

Untuk menjamin keberlangsungan generasi NTT yang berkualitas, maka pembangunan kesehatan dititikberatkan pada penanganan balita stunting, wasting dan under weight. Berdasarkan data per bulan Oktober 2020 persentase balita stunting sebesar 24% mengalami penurunan dari tahun 2019 sebesar 30,8%.

Halaman
1234

Berita Terkini