Informasi yang dihimpun BentaraNet, Gunung Api Ile Lewotolok terakhir kali erupsi 100 tahun lalu.
Terdengar bunyi gemuruh yang keras dari puncak Gunung Ile Lewotolok. Bunyi gemuruh ini terdengar jelas di Pos Pemantau Gunung Api Ile Lewotolok di Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Minggu (29/11/2020) pagi sekitar pukul 13.00 Wita.
Sandro Bala Wangak dari Kampung Jontona, Ile Ape Timur juga melaporkan bahwa bunyi gemuruh dari arah puncak Ile Lewotolok juga terdengar jelas di kampung-kampung di lereng Gunung Ile Lewotolok.
Petugas Pos Pemantau Gunung Api Ile Lewotolok, Stanislaus Ara Kian, menjelaskan kondisi gunung masih fluktuatif meski terpantau asap erupsi mulai berkurang.
Adanya gemuruh yang terdengar dari puncak Ile Lewotolok sendiri menandakan adanya aktivitas vulkanik di dalam kawah gunung Ile Lewotolok.]
Sementara, Pemkab Lembata sudah mulai mendirikan tenda darurat di lapangan Kantor Bupati Lembata yang lama guna menampung warga yang dievakuasi.
Warga mulai meninggalkan tempat tinggal mereka yang sudah dihujani abu vulkanik sejak pagi hingga siang hari tadi.
Sekitar 200 warga dari desa Lamawolo, Lamatokan dan Baolaliduli, Kecamatan Ile Ape Timur dievakuasi via jalur laut ke desa Tapolango, desa seberang di Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata pasca Gunung Ile Lewotolok meletus pada Minggu (29/11/2020) pagi. (Foto/Ricko Wawo)
Ini Yang Harus Disiapkan
Dikutip dari Kompas.com, Indonesia adalah negara dengan gunung api terbanyak. Sebagian gunung api di Indonesia aktif dan masih meletus.
Untuk itu, perlu ada kesiapsiagaan dalam mengantisipasi erupsi gunung api.
Dikutip dari situs BNPB, berikut hal-hal yang harus selalu disiapkan, terutama yang tinggal di dekat gunung api: Masker
Kacamata pelindung
Makanan siap saji