Untuk pemilih lansia dan yang berstatus komorbid di tengah pandemi ini karena mereka rentan penularan, kami menyarankan agar mereka oleh diberikan perlakuan khusus
POS-KUPANG.COM | JAKARTA - Untuk melindungi pemilih lansia dan pemilih berstatus komorbid dari penyebaran Covid-19 maka diharapkan bisa mendapatkan perlakukan khusus dari penyelenggara pilkada 2020 dari
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta perlakukan khusus karena untuk melindungi mereka dari potensi terpapar Covid-19.
“Untuk pemilih lansia dan yang berstatus komorbid di tengah pandemi ini karena mereka rentan penularan, kami menyarankan agar mereka oleh diberikan perlakuan khusus. Misalnya difasilitasi," ujar Tito dikutip dari siaran pers Kemendagri, Senin (23/11/2020).
Baca juga: KBM Tatap Muka di Sekolah, Begini Respon Kadis P dan K Provinsi NTT
Baca juga: 50 Anggota Polres Sikka Ikut Pembekalan Guna Ditugaskan di Pilkada Ngada
Lebih lanjut Tito mengatakan, kesuksesan Pilkada 2020 tidak hanya menjadi tanggung jawab KPU.
Sehingga, dia mengajak semua stakeholder dan masyarakat mendukung dengan menaati ketertiban dan menerapkan protokol kesehatan.
"Ini sebagai wujud dari warga negara yang peduli satu dengan yang lain. Mari kita dukung dengan semua kekuatan yang ada, kekuatan perlindungan masyarakat (Linmas) yang di bawah pemerintah daerah (Pemda), " kata Tito.
Baca juga: Surya Paloh Positif Covid-19, Begini Kabar Terkini Ketua Umum Nasdem
Baca juga: Nakes dan TNI-POLRI Prioritas Penerima Vaksin Covid 19 Tahap Awal
"Lalu satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang ada di bawah Pemda, rekan-rekan Polri dan juga rekan-rekan TNI karena memang situasi pilkada kali ini belum pernah terjadi dalam sejarah bangsa Indonesia,” tambahnya.
Pilkada 2020 diketahui digelar di 270 wilayah di Indonesia, meliputi 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.
Selama pertengahan Maret hingga Juni 2020, tahapan Pilkada sempat ditunda akibat pandemi Covid-19.
Terhitung 15 Juni 2020, tahapan kembali dilanjutkan. Hari pemungutan suara Pilkada rencananya akan dilaksanakan secara serentak pada 9 Desember.
Potensi Kerawanan
Menteri Dalam Negeri ( Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, masa kampanye Pilkada 2020 hanya tersisa 12 hari lagi.
Tito mengingatkan ada potensi kerawanan yang semakin meningkat di hari-hari terakhir masa kampenye.
"Ke depan ada 12 hari lagi sampai dengan 5 Desember nanti, sebagai akhir dari tahapan kampanye. Ini agak rawan," ujar Tito dikutip dari siaran pers Kemendagri, Senin (23/11/2020).
Kemudian pilkada akan memasuki masa tenang, pada 6-8 Desember.
Sehingga pada saat itu yang diperbolehkan hanya kegiatan untuk membersihkan semua alat peraga kampanye baik itu spanduk, baliho dan lainnya harus bersih.
"Tidak boleh lagi terjadi kerumunan besar dalam bentuk apapun, apalagi yang berpotensi melanggar jaga jarak, tidak boleh terjadi," tegas Tito.
Selanjutnya, pada 9 Desember merupakan hari pencoblosan atau pemungutan suara. Karena hari H semakin dekat, Tito meminta KPU daerah segera melaksanakan simulasi bersama Forkopimda.
"Sehingga siapa berbuat apa itu betul-betul bisa diketahui oleh para penyelenggara TPS masing-masing. Settingnya, cara masuknya, perlengkapan untuk pemilih, penyelenggara, pengamanan, pengawas," ungkapnya.
"Dan kemudian termasuk yang paling penting ada pengaturan jam. Kuncinya adalah mengingatkan agar pemilih datang sesuai jam undangan. Sehingga tidak terjadi pengumpulan," tutur Tito.
Setelah selesai memilih, pemilih diminta harus langsung pulang.
Pemilih diminta tidak berkumpul di TPS. "Di TPS yang diperbolehkan hanya saksi-saksi dan pengamanan saja," tambah Tito.
Pilkada 2020 akan digelar di 270 wilayah di Indonesia, meliputi 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota pada 9 Desember.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jelang Pilkada, Mendagri Minta Pemilih Berstatus Komorbid dan Lansia Diberi Perlakuan Khusus", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2020/11/23/18164501/jelang-pilkada-mendagri-minta-pemilih-berstatus-komorbid-dan-lansia-diberi dan "Hari H Pilkada Makin Dekat, Mendagri: Yang Berpotensi Langgar Jaga Jarak Tak Boleh Terjadi", https://nasional.kompas.com/read/2020/11/23/22393741/hari-h-pilkada-makin-dekat-mendagri-yang-berpotensi-langgar-jaga-jarak-tak?page=all#page2