Berita Maumere Terkini

Fauz Ma, Pelatih Modern Dance Anak Muda Sikka

Penulis: Aris Ninu
Editor: Ferry Ndoen
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Fauz Ma.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu

POS-KUPANG.COM | MAUMERE-Melestarikan budaya tidak harus dengan hal-hal rumit. Menonton tarian tradisional ataupun menonton tarian modern dance pun adalah salah satu kontribusi untuk melestarikan budaya Indonesia.

Apalagi jika dalam tarian tersebut kita menjadi penari, penata musik atau koreografer. Merebaknya pengaruh globalisasi di Indonesia melahirkan berbagai budaya baru seperti modern dance yang sangat digemari oleh kalangan anak-anak hingga orang dewasa.

Modern dance atau tari modern di Indonesia masuk dalam kategori seni tari kontemporer. Tarian ini sebagai ekspresi individu dan eksplorasi artistik yang berbasis tari tradisional Indonesia sehingga gerakan pada modern dance yang terlihat bebas itu sebenarnya sedikit terinspirasi dari tari tradisional yang sudah ada.

Meskipun begitu, masih banyak masyarakat awam yang memberikan pandangan negatif terhadap penari modern dance. Hal ini pun dibenarkan oleh Fauzi Ma kepada POS-KUPANG.COM di Maumere, Selasa (3/11/2020) siang.

“Budaya pemikiran setiap orang itu pastinya berbeda dengan saya. Saya memang sering mendapat pandangan negatif dari masyarakat karena suka menari padahal saya laki-laki dan tarian saya adalah modern dance. Modern dance di mata masyarakat adalah gerakan-gerakan yang ekstrim dan sering kali dianggap tidak sopan. I don't care what they said about me. Bagi saya omongan mereka itu tidak menyakiti saya. Ketika ada yang menghina saya itu sama saja mereka telah menghina ciptaan Tuhan,” ungkap Fauz Ma.

Ia juga melanjutkan bahwa baginya pembayaran termahal di dunia itu adalah penghargaan dan pekerjaan terberat di dunia adalah menghargai.

Fauzi Bin Abdul Majid yang kerap kali disapa Fauz Ma merupakan Coach of Modern Dance SMAK Frateran Maumere.

Ia adalah lulusan terbaik dari jurusan pendidikan Bahasa inggris Universitas Nusa Nipa Indonesia Maumere. Kecintaannya terhadap modern dance ternyata membawa berkat bagi dirinya, Fauz ditawarkan menjadi seorang pelatih modern dance di SMAK Frater Maumere.

Selain itu, Fauz Ma juga ditawarkan menjadi pelatih modern dance di SMAK Bhaktyarsa Maumere. Pos Kupang berkesempatan untuk bertemu Fauz Ma di Taman Monumen Tsunami pada Selasa (3/11/2020) siang. Saat itu, Fauz Ma sedang berlatih modern dance bersama temannya.

Speaker musik kecil mampu membuat pria berdarah Palue dan Toraja tersebut menari dan bergerak yang bebas, lincah seiring dengan irama musik. Menurut pria yang berzodiak virgo ini, puisi dan tariannya adalah sebuah persembahan oksigen bagi dunia.

Oksigen baginya merupakan sebuah makna kebersamaan, kecintaan, dan kepedulian.Selain menjadi seorang penari modern dance, Fauz Ma juga adalah seorang penyair, penulis, dan seorang koreografer.

Ia sangat suka menulis tentang bagaimana manusia itu seharusnya menghargai satu sama lainnya dan tulisannya terpilih untuk diterbitkan di Landscape Magazine Canada dari 36 tulisan pemuda di seluruh dunia.

Meskipun hanya bisa memasuki semi final, Fauz Ma juga pernah membawa SMAK Frater dance untuk pertama kalinya mengikuti acara pertandingan dance yang diselenggarakan oleh DBL Kupang pada tahun 2018 lalu.Sejak tahun 2015 ketika Fauz Ma pertama kali menginjakan kakinya di Maumere, ia sangat berharap mempunyai suatu komunitas untuk bisa mengembangkan bakatnya sebagai penari modern dance.

Namun, harapannya tidak sesuai dengan realita yang ada. Menurutnya banyak sekali anak muda yang mempunyai bakat dan talenta-talenta hebat namun tidak mempunyai tempat untuk mengekspresikannya.

Halaman
12

Berita Terkini