Perang Besar China vs AS di Laut China Selatan Bakal Pecah,Negara ASEAN ini Bakal Dibomardir China

Editor: Alfred Dama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi jet tempur J-20 China

Lokasi strategis antara Laut Cina Selatan dan Pasifik membuat Filipina sangat mudah menjadi sasaran pertama Cina, kata Jenderal Bautista dalam forum yang diselenggarakan baru-baru ini, menurut SCMP.

Jendral Bautista mencontohkan jalur strategis di Selat Ba Si, terletak persis di sebelah Batanes, kepulauan Babuyan di Filipina dan Selat Mindoro, Cebu, Balabac, San Bernardino, Surigao di kepulauan Filipina.

"Jika kami ingin mendominasi Laut China Selatan, ini akan menjadi posisi strategis yang dibidik China," kata Bautista.

Jenderal Bautista bertugas di militer Filipina selama lebih dari 30 tahun, menjabat sebagai kepala staf angkatan bersenjata, dari 2013 hingga 2014.

Ia juga pernah menjadi komandan Satgas Nasional di perairan barat Filipina. Pasukan ini berdiri pada tahun 2016.

Meski China selalu menegaskan pendiriannya tidak menginginkan perang, Bautista menunjukkan bahwa Beijing menjadi semakin agresif, tidak hanya di titik panas di laut tetapi juga di perbatasan dengan India.

"Sengketa kedaulatan di Indo-Pasifik adalah hot spot yang dapat memicu perang AS-China," kata Bautista.

"Begitu perang pecah, China akan mengambil kendali atas Filipina, untuk mengambil posisi strategis," tambahnya.

Sebaliknya, AS akan melakukan segala upaya untuk menghentikan, tidak hanya karena perjanjian pertahanan antara kedua negara, tetapi juga untuk menghentikan ekspansi China di Pasifik.

Menurut Bautista, militerisasi pulau-pulau buatan China di Laut China Selatan merupakan ancaman langsung bagi Filipina.

Dari daerah tersebut, rudal dan jet tempur China hanya membutuhkan waktu beberapa menit untuk mencapai kepulauan Filipina.

Menanggapi skenario perang yang disebutkan oleh Jenderal Bautitsta, analis pertahanan Collin Koh mengatakan di SCMP bahwa China perlu menetralkan ancaman di Filipina untuk memperluas jalannya ke Pasifik.

"Jika pasukan AS hadir di Filipina, mereka akan menjadi sasaran pertama serangan China," kata Koh.

"Tentara China juga dapat mendarat di Filipina untuk menstabilkan situasi politik di negara ini, sebagai batu loncatan dalam perang dengan AS," tambahnya.

Koh menambahkan bahwa Filipina adalah bagian dari strategi "rantai pulau pertama Amerika", yang mencakup Jepang dan Taiwan.

Halaman
1234

Berita Terkini