POS-KUPANG.COM | KUPANG - Dalam masa Pandemi Covid-19 ini masyarakat diminta untuk sadar menerapkan protokol kesehatan 3M yakni menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Salah satu komponen kekuatan pembangunan Pentahelix yakni pelaku ekonomi atau dunia usaha diminta untuk menerapkan gerakan 3 M dengan penuh tanggung jawab.
Baca juga: Cegah Kerumunan Massa Saat Pandemi, Lampu Dan Wifi Taman Tirosa Masih Dimatikan
Baca juga: Pandemi Covid-19 Ciptakan Stagnasi Ekonomi
"Dimulai dari diri sendiri, keluarga dan komunitas masyarakat," kata Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Kupang, Ernest Ludji yang dihubungi Pos Kupang Jumat (30/10/2020).
Selain pelaku ekonomi atau dunia industri, empat komponen lainnya juga diminta untuk menerapkan protokol kesehatan yakni pemerintah, media, akademisi, dan komunitas masyarakat untuk paling tidak menerapkan dengan penuh tanggung jawab Gerakan 3M.
Baca juga: ‘Push Up’,Seni Mempermalukan Demi Kepatuhan Di Masa Pandemi?
Baca juga: Marius A. Jelamu: Pandemi Covid-19 Berdampak Pada Kehidupan Sosial Ekonomi
Mengenai kondisi ketaatan masyarakat untuk pelaksanaan protokol kesehatan, Ernest mengungkapkan masih banyak masyarakat yang belum taat, termasuk kesadaran menggunakan masker.
Untuk itu pemerintah Kota Kupang masih terus melakukan pendekatan secara persuasif. Salah satu cara dengan memberikan sanksi berupa push up.
Seperti disaksikan Pos Kupang di beberapa swalayan di Kota Kupang telah menyediakan tempat untuk cuci tangan dengan sabun di dekat pintu masuk dan memberikan garis sebagai batas antri saat membayar di kasir.
Baca juga: Guru 3T Butuh Peningkatan Kapasitas di Masa Pandemi
Baca juga: Pentingnya Efektivitas dan Perilaku Kepemimpinan Pendidikan di Masa Pandemi
Namun, masih ada warga yang enggan untuk melaksanakan protokol kesehatan yakni mencuci tangan dan menjaga jarak.
Di Hypermart Bundaran PU, sebelum masuk ke dalam swalayan warga sudah harus mencuci tangan dengan sabun lalu saat masuk ada petugas yang berada di dekat pintu masuk untuk melakukan pengukuran suhu badan dan kemudian menyampaikan suhu badan saat itu.
Demikian juga dengan restoran dan warung makan sudah menyediakan tempat untuk cuci tangan namun masih ada warga yang enggan mencuci tangan di tempat yang sudah disediakan. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM Hermina Pello)