Tak Punya HP untuk Belajar Daring, Siswi SMP Pilih Menikah dengan Pacar Sesama SMP

Editor: Alfred Dama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI pernikahan

EB membulatkan tekad dan bersedia dinikahi kekasihnya lantaran tak kuat menjalani hidup susah sejak ditinggal kedua orang tuanya.

Ya, selama ini EB diketahui tinggal bersama neneknya Salmah (80).

Hidup berdua dengan kondisi nelangsa, EB mengaku telah ditinggal kedua orang tuanya yang bercerai.

Dari informasi yang diperoleh, Ibunya, Mariani telah menikah lagi, Sementara ayahnya, Zulbliadi, kini tengah mengadu nasib sebagai TKI di Malaysia.

Alhasil saat sang kekasih berinisial UD yang juga di bawah umur itu datang untuk meminang, EB mengaku bersedia.

"Saya bingung mau ngapain lagi, tidak sekolah sudah empat bulan, saya tidak punya handphone, tak bisa ikuti belajar daring," jelas EB

"Ketika UD datang bersama keluarganya meminta saya ke nenek, saya mau diajak menikah," sambungnya.

Dari informasi yang dihimpun, rupanya ED dan UD telah melangsungkan pernikahan ada 10 Oktober 2020 lalu.

Ya, remaja yang seharusnya masih duduk di bangku kelas 3 SMP itu telah berubah peran menjadi ibu rumah tangga.

"Saya memang yang bersedia menikah ketika UD dan keluarganya datang meminta saya pada nenek. Saya tahu saya masih sekolah, tapi ini mau saya," katanya sambil menunduk.

Meskipun masih di bawah umur, EB mengaku yakin sang suami dapat bertanggung jawab sebagai mana mestinya.

Setelah satu tahun mengenal UD, EB mengakui bahwa suaminya itu merupakan sosok pekerja keras dan gigih.

Sebab, sejak ayahnya meninggal dunia suami EB dikabarkan telah menjadi tulang punggung keluarga.

Lebih lanjut mengutip informasi dari TribunnewsMaker.com, Kadus Kumbak Dalem, Lombok Tengah, Abdul Hanan mengaku sengaja tidak melaporkan pernikahan EB (15) dan UD (17) ke pihak desa dan KUA.

Hal ini dikarenakan, Hanan khawatir jika pernikahan itu akan digagalkan lantaran masih dibawah umur.

Halaman
123

Berita Terkini