Alex Riwu Kaho : Pendekatan yang Kita Lakukan Adalah Dengan Menempatkan Jejaring

Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ngobrol Asyik bersama Pos Kupang dengan Tema Bank NTT Mudahkan Aksessku - Satukan Aksi Keuangan Inklusif Untuk Indonesia Maju Plt. Dirut Bank NTT, Alex Riwu Kaho (Kanan) bersama jurnalis Pos Kupang, Fery Jahang (kiri)

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Bank Nusa Tenggara Timur ( Bank NTT) sejak mulai berdiri hingga saat ini terus memberikan pelayanan dan terobosan - terobosan baru, tidak terkecuali dalam masa pandemi.

Plt. Dirut Bank NTT, Alex Riwu Kaho, dalam Ngobrol Asyik bersama Pos Kupang pada Jumat (09/10/2020) mengatakan, pendekatan layanan yang dilakukan adalah dengan menempatkan jejaring disetiap daerah.

"Hampir 300 jaringan kantor tersebar di seluruh NTT dan 57 diantaranya adalah unit simpan pinjam desa. Itu menurut hasil survey kami, layanannya secara online" jelas Alex.

Paket SN-KT Beberkan Program SAKTI Pada Massa Pendukung di Desa Wekfau

Lanjut Alex, dalam menangani kualitas layanan, khususnya jaringan, Bank NTT menyiapkan minimal tiga jaringan komunikasi sebagai back up.

"Khusus untuk jaringan, backupnya kita siapkan miminal tiga jaringan komunikasi yang bisa kita gunakan sehingga komunikasi bukan menjadi suatu masalah" ujarnya.

Hanya saja, Alex tak menyangkal jika pada cuaca tertentu seperti angin kencang, jaringan juga ikut mengalami gangguan.

Dua Dekade Otonomi, Pemkab Lembata Tak Sanggup Benahi Jalan Rusak di Lewoleba

Terkait program digitalisasi Bank NTT, Alex mengatakan, sebelumnya pihak bank NTT telah melakukan kerjasama dengan salah satu universitas untuk mengadakan uji coba pada 50 mahasiswa untuk diberikan pelatihan enterpreneur.

"Dari 50 orang terseleksi hingga tinggal 6 orang, dalam perjalanan akhirnya menjadi 4000 orang saat ini" ungkap Alex.

Hal ini sedikit banyak mematahkan anggapan orang bahwa orang NTT tidak terlalu gemar berbisnis.

"Member devisa ini didominasi oleh kaum ibu. Aktivitas mereka bahkan mampu menopang kebutuhan rumah tangga" ujarnya.

"Ini juga merupakan spirit fight dari masyarakat untuk lebih mandiri" lanjut Alex.

Pandemi Covid-19, menurut Alex, menimbulkan pandangan baru dalam diri masyarakat sehingga masyarakat sudah mulai berpikir tentang apa yang harus dilakukan hari esok. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi)

Berita Terkini