Kisah Haru Nurlindah, Calon Polwan Yang Terpaksa Mundur Karena Tak Punya Uang Untuk Biaya Rapid Test

Editor: Frans Krowin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MUNDUR - Calon Polwan di Mamuju terpaksa memilih mundur karena tak mampu membayar biaya rapid test dan materai calon polwan(KOMPAS.COM/JUNAEDI)

Kisah Haru Nurlindah, Calon Polwan Yang Terpaksa Mundur Karena Tak Punya Uang Untuk Biaya Rapid Test

POS-KUPANG.COM, MAMUJU – Nurlindah, Calon Polwan (Polisi Wanita) dari Mamuju, Sulawesi Barat, mengalami kesulitan hidup yang luar biasa. 

Lantaran tak punya uang sepeser pun untuk membayar biaya rapid test dan membeli materai, Nurlindah dengan berat hati terpaksa memilih mundur dari seleksi Calon Polwan.

Padahal, Nurlindah tengah mengikuti proses seleksi penerimaan calon anggota Bintara Polri 2020 di Mamuju, Sulawesi Barat.

Sebelumnya, Nurlindah telah susah payah mengurus segala kelengkapan pendaftaran lainnya. 

Nurlindah berupaya pasrah. Impiannya untuk menjadi polisi terpaksa kandas karena orangtuanya tak mampu membiayai pendaftaran dirinya hingga lulus.

Transfer Subsidi Gaji Karyawan Swasta Dilakukan Bertahap Ida Fauziyah: Tiap Minggu 2,5 Juta Rekening

Salah, Jawaban Atta Halilintar Tentang Calon Mertuanya, Krisdayanti, Maia : Restu Ibu Penting

Terpantau Panitia Seleksi

Namun, nasib baik tampaknya masih berpihak pada Nurlindah.

Masalah biaya yang dialami warga Desa Lombang–Lombang, Kecamatan Kalukku tersebut, diketahui Panitia Seleksi Penerimaan Anggota Polri 2020.

Panitia mendapatkan kabar bahwa ada peserta yang mundur di tengah jalan, karena tak mampu membayar biaya rapid test dan biaya materai.

Pihak panitia kemudian langsung mencari dan mendatangi rumahnya.

Kapolsek Kalukku Ipda Sirajuddin mendatangi kediaman Nurlindah dan memberikan semangat agar Nurlindah tetap optimistis mengikuti seluruh rangkaian tes anggota Polri 2020 hingga  tuntas.

Kedatangan Kapolsek langsung disambut baik Nurlindah dan kedua orangtuanya.

Ia kemudian menyodorkan setumpuk berkas pendaftaran yang sempat ia urus sebagai salah satu syarat pendafataran calon anggota Polri.

Sebagian berkas persyaratan calon anggota Polri tersebut telah dikirim secara online.

Skandal Pejabat Pemda dan Sekretarisnya Terkuak, Berhubungan Badan, Terekam Kamera Rapat Online

Cegah Kekeringan, Pemerintah Bersama Masyarakat dan Polisi Daur Ulang Sumber Mata Air di Tuatuka

Diberikan bantuan

Usai mendengar keluhan, Kapolsek langsung memberikan bantuan berupa uang tunai untuk memenuhi kebutuhan Nurlindah selama dalam proses pendaftaran hingga ujian nanti.

Kapolsek berharap Nurlindah bisa mendapatkan peluang untuk ikut seleksi dalam penerimaan anggota Polri.

“Mudah-mudahan bantuan biaya ini bisa meringankan Nurlindah dan bisa tetap ikut seleksi sampai selesai ujian nanti,” kata Sirajuddin, Sabtu (29/8/2020).

Sementara itu, Nurlindah mewakili keluarga menyampaikan ucapan terima kasih kepada panitia seleksi penerimaan anggota Polri dan Kapolsek yang telah mendatanginya dan memberikan bantuan.

“Saya jadi makin semangat. Memang sempat frustasi karena alasan biaya. Berutung Kapolsek dan panitia berempati kepada keluarga saya,” kata Nurlindah.

Nurlinda mengatakan, kedatangan anggota Polri ke kediamannya menjadi energi baru yang membuat diirnya semakin percaya diri mengikuti proses seleksi hingga ujian digelar.

Nurlinda yakin upaya serius yang ia lakukan, kelak bisa membuahkan hasil positif. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul:  Calon Polwan Ini Pilih Mundur Karena Tak Punya Biaya Rapid Test: https://regional.kompas.com/read/2020/08/29/13560281/calon-polwan-ini-pilih-mundur-karena-tak-punya-biaya-rapid-test?page=all#page2

Berita Terkini