HUT Kemerdekaan RI Tahun 2020

Tahun 2020, HUT Kemerdekaan Paling Sunyi Sepanjang 75 Tahun, Tak Ada Lomba, Tak Ada Pawai, Tirakatan

Editor: Frans Krowin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore saat upacara Bendera HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 74, 17 Agustus 2019 di Balai Kota Kupang.

Macam perlombaan "17 Agustusan" tersebut beraneka ragam, mulai dari makan kerupuk, balap karung hingga panjat pinang.

Lelaki, perempuan, anak-anak, tua dan muda biasanya ikut berpartisipasi. Bahkan hadiah untuk para pemenangnya pun juga disiapkan.

Akan tetapi tahun ini pandemi Covid-19 terjadi. Kegiatan masyarakat Indonesia lumpuh sejak Maret 2020 karena adanya pembatasan.

Imbauan untuk tidak mengadakan lomba "17 Agustusan" dikeluarkan seperti di Kota Bekasi, Kota Tangerang dan Solo merupakan beberapa di antaranya.

Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengeluarkan surat edaran terkait larangan berkerumun untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi juga mengimbau warganya untuk meniadakan kegiatan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia yang sifatnya mengundang kerumunan. Begitu juga dengan lomba-lomba 17 Agustus.

Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta masih mengkaji jenis lomba yang diperbolehkan dan dilarang diadakan.

"Tentu kami akan kaji jenis lomba apa saja yang boleh dilakukan, mungkin nanti sebelum pelaksanaan 17-an mungkin ada kebijakan yang kami keluarkan," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta Arifin, dilansir Kompas.com, Sabtu (8/8/2020).

3. Malam tirakatan menjadi lebih sunyi

Sebelum upacara bendera 17 Agustus, masyarakat Indonesia biasanya melakukan napak tilas persiapan proklamasi Kemerdekaan dengan menggelar malam tirakatan di lingkungan masing-masing.

Pada masa pandemi Covid-19 ini, sejumlah kepala daerah masih mengizinkan warganya untuk menggelar malam tirakatan. Namun, mereka juga meminta warganya untuk membatasi jumlah peserta tirakatan.

Seperti diberitakan Kompas.com, (11/8/2020) Bupati Wonogiri Joko Sutopo membolehkan warganya menggelar tirakatan untuk memperingati HUT ke-75 RI. Namun, penyelenggaraannya harus mengikuti protokol kesehatan Covid-19.

“Era pandemi harus timbulkan kebiasaan baru yang harus terkorelasi protokol kesehatan Covid-19. Tirakatan dalam skala kecil silakan tetapi harus memperhatikan protokol kesehatan Covid-19,” kata Jekek, sapaan akrab Joko Sutopo, kepada Kompas.com, Senin (11/8/2020).

Joko Sutopo mencontohkan, kegiatan tirakatan dapat digelar di masing-masing RT dengan peserta berkisar 10-20 orang.

Peserta tirakatan juga diingatkan untuk selalu mengenakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan air mengalir, dan dicek suhu tubuhnya saat akan mengikuti acara.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga masih memperbolehkan kegiatan tirakatan, asal digelar lebih sederhana dan jumlah pesertanya dibatasi.

Halaman
123

Berita Terkini