Audiens Gubernur NTT dengan Juri Lomba Kebersihan: Instansi Terkotor Kasih Hadiah Sampah

Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat

POS-KUPANG.COM - GUBERNUR Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat mengapresiasi lomba kebersihan antar organisasi perangkat daerah ( OPD) lingkup  Pemprov NTT yang diselenggarakan Biro Umum Setda NTT.

Gubernur Viktor menyampaikan hal ini saat menerima tim juri lomba kebersihan dan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Umum Setda NTT George Hadjo di ruang kerjanya, Kamis (6/8/2020) pagi.

George memperkenalkan tim juri, terdiri dari Aloysius Tani (RRI Kupang), Kristo Embu (Timor Express), Alfons Nedabang (Pos Kupang), Ina Djara (TVRI Kupang), Syarif Lamabelawa (Victory News), Hendro Teme (Radio Tirilolok) dan Rony Banase (portal berita Garda Indonesia).

Nia Ramadhani: Kapok Syuting

Gubernur Viktor mengatakan, ada dua cara untuk mengubah mindset masyarakat, termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN). Pertama, persuasif dan kedua, paksa.

"Cara persuasif sudah sering dilakukan, mulai dari mengeluarkan himbauan, instruksi, peraturan gubernur dan perda," katanya.

Namun, lanjut Gubernur Viktor, belum terjadi perubahan signifikan, termasuk dalam hal kebersihan. Oleh karena itu, harus dengan cara paksa. "Mungkin dengan paksa baru bisa berubah," ucapnya.

Bawa Besipae ke Pengadilan

Mantan anggota DPR RI dari partai NasDem ini miris mengetahui kondisi perkantoran pemerintah yang tidak bersih. "Kalau tidak bersih, pasti kerjaannya juga tidak beres," tandas Gubernur Viktor.

Suami Julie Sutrisno ini sangat peduli kebersihan. Ia menuturkan, sempat membersihkan toilet umum jika kotor. "Saya kalau masuk liat WC kotor, saya bersihkan dulu baru saya pakai," ujarnya.

Setelah pakai, ia memastikan WC dalam kondisi bersih dan kering.

Gubernur Viktor mengatakan, umumnya ASN tidak menganggap bahwa menjaga kebersihan adalah bagian dari tugasnya. Itu tugas cleaning service. "Nah kita haris ubah mindset ini. Ke depan tidak ada lagi cleaning service, jadi masalah kebersihan menjadi tanggung jawab semua pegawai," tandasnya.

Ia menegaskan, lomba kebersihan harus rutin dilakukan, agar masalah kebersihan benar-benar menjadi budaya hidup di NTT. Jika kegiatan ini dibuat secara rutin, maka pasti sebagian besar ASN berubah dengan mulai berbenah dan membersihkan lingkungan tempat kerjanya. "Inilah yang diharapkan dari dibuatnya lomba ini," katanya.

Gubernur Viktor minta agar instansi yang meraih predikat terbersih diberi penghargaan sebagai bentuk rangsangan agar tetap menjaga kebersihan lingkungan kantornya.

Demikian pula dengan instansi yang meraih predikat terkotor tetap diberi hadiah, sebagai motivasi agar lebih serius memerangi sampah yang ada.

"Khusus bagi instansi yang meraih predikat terkotor tetap diberi hadiah, tetapi hadiahnya berupa tempat sampah yang berisikan sampah plastik, hal ini tentunya akan menjadi pukulan sekaligus motivasi agar ke depan mereka lebih serius memerangi sampah di instansinya," ujarnya.

Sebelum mengakhiri pertemuan, Gubernur Viktor mengharapkan agar ke depan juga harus dibuat lomba kinerja antarinstansi. Instansi yang bekerja mencapai target akan memperoleh penghargaan.

Halaman
12

Berita Terkini