Dari sisi lapangan usaha, perlambatan ekonomi Provinsi NTT pada triwulan I 2020 diprakirakan dipengaruhi oleh LU pertanian, kehutanan, dan perikanan; LU perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor; serta LU konstruksi.
• Kekayaan Puan Maharani Melonjak Drastis, Tiap Tahun Bertambah Ratusan Miliar Sejak Jadi Menteri PMK
• GANASNYA VIRUS CORONA, Kisah Pasangan Dokter Terpapar Covid-19, Suami Meninggal Dunia, Istri Sembuh
• Lama Bungkam, Akhirnya Gading Marten Buka Suara Soal Rujuk Bareng Gisel, Raffi Ahmad Syok Gegera Ini
• Pedagang Eceran BBM Kabupaten Sumba Barat : Kami Hanya Cari Satu Dua Rupiah Demi Hidup
• Timor Leste Lepas dari Indonesia Berkat Campur Tangan 3 Negara Ini, Salah Satunya Incar Kekayaan TL
• KABAR DUKA, Innalillahiwainnailaihirojiun, Dokter Spesialis Bedah Meninggal Dunia Karena Covid-19
• KABAR DUKA, Innalillahiwainnailaihirojiun, Dokter Spesialis Bedah Meninggal Dunia Karena Covid-19
Berdasarkan data per 31 Desember 2019, realisasi pendapatan pemerintah (APBN, APBD Provinsi dan APBD 22 Kabupaten/Kota) telah mencapai Rp30,35 triliun atau 104,11% (yoy) dari total rencana pendapatan tahun 2019 yang sebesar Rp29,15 triliun.
Realisasi pendapatan ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2018 yang sebesar Rp27,52 triliun atau 102,48% (yoy) dari total rencana pendapatan tahun 2018 sebesar 26,86 triliun.
Sementara itu, realisasi belanja pemerintah mencapai Rp43,44 triliun atau 90,87% (yoy) dari pagu belanja tahun 2019 sebesar 47,80 triliun, meningkat dibandingkan dengan realisasi pendapatan tahun 2018 sebesar Rp14,01 triliun atau 90,02%, (yoy), didorong oleh peningkatan realisasi belanja konsumsi di tengah penurunan belanja modal. (*)
(Pos-Kupang.com/Alfred Dama)
Ikuti kami di Instagram Facebook Twitter dan Youtube: