Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Gordi Donofan
POS KUPANG, COM, MBAY - Pandemi Corona meruntuhkan target-target pembangunan nasional.
Di semua daerah, volume APBD turun signifikan dan menyebabkan realokasi besar-besaran terhadap anggaran pembangunan.
Lebih dari 50 persen proyek-proyek fisik ditunda atau dibatalkan.
Pemerintah Daerah Kabupaten Nagekeo terpaksa memfokuskan sejumlah besar anggaran untuk penanganan kesehatan, pengurangan dampak ekonomi dan penyediaan jaring pengamanan sosial untuk memerangi bencana.
Kenyataan yang lebih berat harus diterima setelah Pemerintah Pusat membabat Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus dengan angka signifikan. Yang tidak diganggu-gugat adalah anggaran pendidikan dan kesehatan.
Di luar itu, Bupati dan Wakil Bupati Nagekeo mempertahankan proyek-proyek air minum yang sudah direncanakan.
Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do, mengatakan, kegiatan lainnya, meskipun sedianya akan membawa perubahan strategis seperti Peningkatan Jalan Dalam Kota Mbay senilai Rp 18 Miliar dan Peningkatan Jalan Aemali-Danga Rp 13 miliar, tidak bisa tidak, harus ditunda atau dibatalkan.
Katanya, disamping mempertahankan pertumbuhan ekonomi, yang diutamakan pada masa bencana seyogyanya adalah upaya serius agar masyarakat tetap bertahan hidup.
Sebagai buah dari ketekunan dan kerja keras masyarakat Nagekeo di bawah kepemimpinan Bupati Johanes Don Bosco Do dan Wakil Bupati Marianus Waja, kabar gembira akhirnya datang juga.
Bersama 51 Kabupaten/kota lainnya, Pemda Nagekeo berhasil mendulang Dana Insentif Daerah (DID) Tambahan dari Pemerintah Pusat Rp 14.940.590.000 yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 87/PMK.07/2020.
"Berdasarkan berbagai kriteria penilaian, Kabupaten Nagekeo berada pada kategori kinerja zona non-hijau berisiko rendah sehingga mendapat apresiasi berupa transfer dari kelompok pagu alokasi tertinggi," ujar Bupati Don, Sabtu (1/8).
Ia mengatakan, kriteria penilaian utama adalah kepatuhan penyampaian penyesuaian APBD 2020 dan laporan kinerja bidang kesehatan dan pemberian bansos dalam rangka penanganan pandemi korona.
Nagekeo tersaring dari 472 Kabupaten/kota dan akhirnya lolos passing-grade karena berhasil merubah zona merah menjadi zona hijau dalam beberapa waktu.
Ia mengatakan, DID Tambahan ini akan digunakan untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi di era tatanan normal baru produktif dan aman Covid-19 dengan berbagai pilihan kegiatan yang akan diatur oleh Pemerintah Daerah.