Kasus Pembunuhan

pemuda 20 Tahun Ini Bunuh Temannya Gara-gara iMinta Uang Rp 10 Ribu Tak Diberi, INFO

Editor: Ferry Ndoen
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi borgol.

Duka mendalam dirasakan Yanti (65 tahun) yang mendapati kenyataan putranya Boy Sandi, meninggal dunia dengan cara dibunuh.

Di dekat jenazah sang putra, Yanti tak henti-hentinya memanjatkan doa.

Di tengah kesedihannya, Yanti mengungkapkan bahwa putranya bernama Boy Sandi (36 tahun) merupakan tulang punggung keluarga.

"Anak saya ini kerja setiap hari untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Dia selalu bantu keluarganya," kata Yanti saat ditemui di rumah duka di Lorong Karya, Jalan Faqih US, Kelurahan 2 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I, Minggu (26/7/2020).

Malam saat peristiwa berdarah itu, Yanti mengaku tak memiliki firasat apa-apa.

Namun seketika hatinya gelisah saat putranya tak kunjung pulang padahal sudah larut malam.

"Semalam sekitar pukul 01.00, saya dapat kabar anak saya terkapar di jalan. Kenapa anak saya disakiti orang? Saya kaget dan ini jadi tanda tanya buat saya," kata Yanti sambil bercucur air mata.

Wanita 65 tahun ini mengisahkan, sejak Boy berpisah dengan istrinya beberapa tahun lalu, ia bertekad ingin menghidupi kedua anaknya.

Korban Dicekoki Miras Pilih Kabur Lewat Pintu Belakang, Lelaku Ini Diduga Cabuli Anak Kandung

Sehingga, Boy bekerja menjadi buruh bangunan dan pengemudi ojek.

"Anaknya dua, dia sendirian yang cari uang setelah berpisah dengan istrinya," ungkap Yanti.

Tanggung jawab mendiang Boy, akhir-akhir ini makin besar karena sang ayah bernama Azzumar yang berusia 70 tahun, menderita sakit tifus dan hanya terbaring lemah di rumah.

Sehingga Boy harus mencari biaya tambahan untuk mengobati ayahnya.

"Bapaknya sakit. Kemudian dua cucu saya ini masih sekolah SD dan SMP."

"Mereka masih butuh kasih sayang orang tua mereka," kata Yanti menuturkan.

Keluarga meminta pihak berwajib menghukum pelaku sesuai perbuatannya.

Halaman
123

Berita Terkini