Renungan Harian Katolik

Mencari Harta yang Terpendam dan Mutiara yang Indah

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RD. Maxi Un Bria

Renungan Harian Katolik, Minggu 26 Juli 2020
Mencari Harta yang Terpendam dan Mutiara yang Indah

Oleh: RD. Maxi Un Bria

POS-KUPANG.COM - Hikmat dan kebijaksanaan dari surga jauh lebih berharga dan bernilai dari pikiran manusia. Itulah sebabnya mengapa Raja Salomo mencari dan meminta kebijaksanaan dari Allah untuk memimpin umat Israel.

Sebab Ia meyakini warta Nabi Yesaya ; “Rancangan-Ku bukanlah rancanganmu dan jalanmu bukanlah jalan-Ku.” ( Yesaya 55 : 8-9 ) Rancangan dan jalan-jalan Allah menuntun manusia kepada kedamaian dan kebahagiaan sejati.

Apa sesungguhnya yang dicari manusia dalam ziarah hidup di bumi? Kekayaan? Kekuasaan? Popularitas? Atau apa gerangan yang dicari? Apakah manusia bahagia dan mengalami kedamaian jiwa setelah mencapai semuanya itu? Seberapa jauh dan dalam, kebahagiaan dan kedamaian itu bertahan?

Pertanyaan ini membantu kita untuk mengkontemplasikan ajaran Yesus tentang harta yang terpendam dan mutiara indah yang dicari manusia dalam hidup.

Kerajaan surga selalu dihubungkan dengan kebijaksanaan Allah. Kebijaksanaan Allah dianugerahkan bagi mereka yang percaya kepada-Nya dan hidup menurut amanat-Nya.

Orang-orang yang percaya kepada Allah dan mencari kehendak Allah dalam hidup selalu berupaya untuk memahami kebijaksanaan Allah dengan hati nuraninya dan dengan rasionya yang terbatas.

Proses pencarian yang panjang memang membutuhkan kesabaran, cinta, pengharapan, iman dan ketekunan.

Yesus menganalogikan kegembiraan orang yang mencari dan menemukan kebijaksanaan Allah dengan orang yang mencari dan menemukan harta terpendam di ladang.

Begitu besar sukacitanya sehingga Ia pergi menjual segala harta miliknya lalu membeli ladang itu.

Juga diibaratkan dengan seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah, setelah menemukan mutiara tersebut ia pergi menjual segala harta miliknya lalu pergi membeli mutiara itu (Matius 14 : 44-46).

Baik harta yang terpendam maupun mutiara yang indah berkaitan erat kebijaksanaan Allah yang sangat berharga dan berguna untuk menuntun hidup manusia menuju penggapaian kebahagiaan sejati dan keselamatan.

Harta yang terpendam dan mutiara yang indah itu bersumber pada Allah dan siapa saja yang menemukannya menjadi sadar dan tercerahkan bahwa segala harta yang kelihatan dan mutiara buatan manusia sesungguhnya fana dan tidak bertahan sampai hidup yang kekal.

Kegembiaraan orang-orang beriman karena menemukan kebijaksanaan Allah dalam hidup telah menggerakkan hatinya untuk meninggalkan segala harta dan kenikmatan lalu memberikan dirinya, hatinya, waktu, dan segala pengorbanan serta pelayanan untuk hidup menurut panggilan dan tuntunan kebijaksanaan Allah.

Kebijaksanaan Allah dan Kerajaan Allah menawarkan kepada manusia sukacita sejati yang dialami dan dijumpai melampaui hal-hal yang kelihatan kasat mata. Allah memberikan hikmat bagi setiap orang yang mencari-Nya dengan tulus dan beriman.

Rasionalitas manusia yang terbatas tidak sanggup memahami sepenuhnya rancangan dan desain Allah bagi hidup setiap manusia.

Karena itu dalam ziarah hidup ini, ketika seseorang menemukan kebijaksaan Allah yang diyakini sebagai kebenaran yang membahagiankan dan memberi kedamaian bagi jiwa, segala hal material yang tampaknya membelenggu jiwa dan mengganggu ketenteraman segera ditinggalkannya.

Manusia yang mengalami pencerahan karena menemukan hikmat dan kebijaksanaan Allah dalam hidup, menentukan sikap dan pilihan hidup unik yang kadang sulit dipahami oleh banyak orang.

Dalam refleksi demikian, kita dibantu untuk memahami: Mengapa Bunda Theresia dari Calcuta meninggalkan kenyamanan hidup di dalam biara lalu setiap hari menemui dan melayani orang-orang miskin di persimpangan jalan dan di sudut-sudut kota Calkuta India?

Mengapa pula Sr. Gisela Borowka meninggalkan tanah kelahirannya di Jerman pada era tahun 1960-an dan memilih untuk datang ke Lembata Nusa Tenggara Timur demi melayani kaum kusta?

Mengapa pula Pater Damian de Veuster di usianya yang muda, memilih dan memutuskan untuk meninggalkan sanak keluarga dan menjadi misionaris di Hawaii demi melayani kaum kusta di Molokai?

Mereka tentu memiliki jawabannya masing-masing.

Namun hal tidak terbantahkan dari pilihan dan pelayanan mereka adalah kebahagiaan sejati yang dijumpai dialami melalui cinta dan pengorbanan dalam pelayanan.

Jiwa mereka tenteram dan melakukan segala pekerjaannya dengan sukacita sebagai perwujudan cintanya kepada Allah yang telah memberikan harta terpendam, mutiara indah bagi hidup mereka.

Ziarah hidup manusia ibarat sebuah pencarian terus-menerus untuk menemukan kebijaksanaan Allah sebagai harta yang terpendam dan mutiara yang indah.

Ketika ditemukan dalam hidup, manusia tercerahkan dan tergerak hati untuk hidup menurut kehendak Allah dan nilai-nilai kerajaan-Nya.

Di penghujung ziarah hidup di dunia ini pada akhirnya setiap orang akan berhadapan dengan pertanyaan iman: Harta terpendam manakah dan mutira indah mana yang telah manusia cari dan temukan selama hidup?

Sejauhmana harta terpendam dan mutiara indah itu membantu manusia untuk mengembangakn sikap hidup dan pelayanan yang bermakna demi memuliakan Tuhan dan menghadirkan kebaikan bagi sesama?

Jawaban atas pertanyaan tersebut berkaitan dengan apresiasi dan sikap yang akan kita dapatkan dari Allah sendiri sebagai pencipta dan pemilik kehidupan ini.

Ia akan bersikap seperti seorang nelayan yang melabuhkan pukat besar di laut untuk menangkap berbagai macam ikan. Setelah menangkap banyak ikan, Ia akan memilih ikan-ikan yang baik lalu membuang ikan-ikan yang tidak baik.

Kita semua berkat hikmat dan kebijaksanaan Allah dituntun untuk menjadi manusia-manusia beriman yang mampu mengembangakan sikap-sikap yang terpuji dan berkenan bagi Allah dan sesama.

Melakukan yang baik dan menolak yang jahat adalah pilihan sikap orang yang beriman dan yang mencintai Allah.

Marilah mengembangakan sikap hidup yang baik beriman, rasional dan penuh hormat terhadap sesama manusia, belarasa dan gotongroyong dalam hidup berbangasa dan bernegara sebagai pengejawantahan cinta kepada Allah yang telah memberikan harta terpendam dan mutiara terindah berupa kebijaksanaan bagi hidup manusia.

Semoga hidup kita pun menjadi harta dan mutiara terindah yang dicintai Allah dan dicari manusia karena mewarisi cinta dan kebijaksanaan Allah.

Doa. Ya Tuhan rahmatilah diri kami agar mampu menemukan harta terpendam dan mutira yang indah dalam ziarah hidup ini, amin.

NONTON JUGA VIDEO BERIKUT:

Berita Terkini