Lepas dari Indonesia,Timor Leste Terancam Pengangguran dan Kekurangan Pangan, Ekonomi NTT Terus Naik
POS KUPANG.COM -- Negera Timor Leste kini berusia 18 tahun sejak diakui PBB sebagai negara merdeka pada tanggal 20 Mei 2002 lalu
Pemerintah Indonesia bersama TNI Polri sudah berangsur meninggalkan wilayah paling timur Pulau Timor itu pada sejak September 1999
Meski sudah 18 tahun merdeka lepas dari NKRI, Timor Leste belum juga berajak menjadi sejatera. Bahkan kini pertumbuhan ekonomi negara itu kian terpuruk
Bahkan kini, pengangguran besar-besran mengancam negeri miksin itu, belum lagi ancaman kekurangan pangan.
Sementara Provinsi Nusat Tenggara Timur yang berada di bagian barat dan masuk dalam NKRI memiliki pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih
Bersama NKRI , pertumbuhan ekonomi NTT mencapai 5 persen dan terus meningkat. Pendapatan masyarakat NTT juga terus bertumbuh meninggalkan pendapatan masyarakat Timor Leste.
Timor Lester, dulunya bernama Timor Timur, pernah menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI). Provinsi ke-27 ini resmi memisahkan diri dari Indonesia pada 20 Mei 2002 atau pasca-refrendum.
• Suami Nia Ramadhani Diisukan Minta Istri Kedua, Mantu Aburizal Bakrie Pilih Fokus Kegiatan Kreatif
Artinya, negara berdaulat yang bertetangga dengan Provinsi NTT ini sudah berusia 18 tahun. Lalu, bagaimana kondisi perekonomian Timor Leste setelah merdeka dari Indonesia? Dikutip dari laporan resmi Bank Dunia tahun 2020, Minggu (5/7/2020), pertumbuhan ekonomi Timor Leste terbilang masih lambat dibandingkan negara-negara Asia Tenggara.
Negara dengan nama resmi Republica Democratica de Timor Leste ini masih jadi salah satu negara paling miskin di dunia. Baca juga: Mengenal Eigendom, Bukti Kepemikan Tanah Warisan Belanda Dikutip dari laporan United Nations Development Programme (UNDP), Timor Leste berada di peringkat 152 negara sebagai negara termiskin di dunia dari 162 negara.
PDB per kapita Timor Leste diperkirakan akan mencapai 2.356 dollar AS atau sekitar Rp 34,23 juta (kurs Rp 14.532) pada Desember 2020. Masih di bawah pendapatan per kapita Indonesia pada tahun 2019 lalu sebesar 4.174,9 dollar AS atau sekitar Rp 60 juta.
Sejumlah sektor ekonomi Timor Leste sebenarnya masih sangat bergantung pada Australia dan Indonesia, terutama barang-barang impor.
Pada tahun 2019, sebagaimana dilaporkan Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi Timor Leste sekitar 4,1 persen di tahun 2020 dan meningkat menjadi 4,9 persen di tahun 2021.
Menurut Bank Dunia, pertumbuhan investasi swasta di Timor Leste itu masih saja melempem dari tahun ke tahun pasca-merdeka, ini terkait dengan stabilitas politik dan ekonomi di negara itu yang masih bergejolak. Di sisi lain, konsumsi rumah tangga terus mengalami peningkatan.
"Timor Leste menyambut baik pertumbuhan PDB, tetapi reformasi masih jadi kunci untuk mengejar potensi investasi dari sektor swasta sesuai dengan target pemerintah yang menetapkan pertumbuhan ekonomi di atas 7 persen dan penciptaan setidaknya 600.000 lapangan kerja baru per tahun," jelas Pedro Martins, Ekonom Senior Bank Dunia untuk Timor Leste.