POS-KUPANG.COM - Perseteruan China dan Amerika serikat tidak hanya soal politik di Laut China Selatan.
Konflik kedua negara besar di dunia itu kini merambah ke perang dagang.
Perang dagang tidak lagi hanya melibatkan kedua negara tapi negara sekutu Amerika Serikat, yakni Inggris dan Uni Eropa.
Setelah Amerika Serikat (AS) membatasi pasaran Huawei, Inggris dan Uni Eropa juga ikut menjegal produk asal China tersebut.
Tak tinggal diam, China juga bereaksi dan balas dendam ke Nokia dan Sonny Ericsson.
• Perang Dagang Masih Jadi Ancaman di Tahun 2020
Raksasa teknologi asal China itu berkali-kali dihambat oleh kebijakan Amerika Serikat, akibat sentimen Presiden Donald Trump terhadap pemerintahan China saat ini.
Tak hanya di Amerika Serikat, China kini juga menghadapi risiko hambatan serupa di benua Eropa.
Beberapa negara barat sekutu Amerika Serikat di benua biru tersebut kini mulai mewacanakan dan bahkan sudah melakukan pembatasan terkait ekspansi Huawei di negara mereka.
Sebagai respons, kini China tengah mempertimbangkan melakukan pembalasan bila Uni Eropa mengikuti jejak Amerika Serikat (AS) dan Inggris melarang Huawei Technologies dari proyek 5G di negara-negara mereka.
China disebut tengah membidik perusahaan telekomunikasi Nokia dan Ericsson bila Uni Eropa membatasi Huawei, seperti dilaporkan Wall Street Journal yang mengabarkan tentang masalah ini.
• Perang Dagang AS-China Bikin Modal Rp 208.1 Triliun Kabur dari Negara Berkembang, Mengapa?
Ilustrasi produk Huawei. (Huawei)
Mengutip pemberitaan Reuters, Inggris pekan lalu memerintahkan operator telekomunikasi untuk tidak membeli komponen 5G dari Huawei mulai akhir tahun ini dan menghapus semua peralatan yang ada yang dibuat oleh raksasa telekomunikasi China dari jaringan 5G pada tahun 2027.
Produsen alat telekomunikasi Ericsson dari Swedia dan Nokia dari Finlandia merupakan di antara penerima manfaat paling cepat atas kampanye yang dipimpin AS melawan Huawei.
Kementerian Perdagangan China saat ini sedang mencari kontrol ekspor yang akan mencegah Nokia dan Ericsson mengirim produk yang dibuatnya di China ke negara lain.
• Perang Dagang Makin Panas, China Salahkan AS
Pembalasan itu akan menjadi skenario terburuk yang akan digunakan Beijing hanya jika negara-negara Eropa menyerang pemasok China dan melarang mereka dari jaringan 5G, mengutip laporan dari Journal.
UE sejauh ini tidak merekomendasikan larangan terhadap Huawei, tetapi telah mengeluarkan apa yang disebut "kotak peralatan" standar keamanan yang harus diterapkan oleh negara-negara anggota saat menggunakan pemasok yang dianggap berisiko tinggi untuk membangun jaringan 5G.