Kades Hadakewa Bangga Desanya Jadi Pilot Project Desa Tangguh Nusantara di Lembata

Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday meresmikan desa tangguh bencana secara simbolis dengan memukul gong dan bersama jajaran Forkopimda Lingkup Pemkab Lembata melakukan peninjauan di Pasar Hadakewa. Mereka juga melihat langsung proses pembuatan ikan teri Hadakewa dan dampak ekonominya bagi pendapatan asli desa dan masyarakat, Sabtu (18/7/2020) pagi

"Kenapa dibentuk kampung tanggung bencana? ini berkaitan dengan pandemi corona. Diharapkan masyarakat tidak risau dan khawatir terhadap virus ini. Maklumat Kapolri juga sudah dicabut sehingga kita diharapkan bisa hidup normal lagi. Kalau tidak kita tidak akan bisa beraktivitas. Apalagi virus ini belum ada vaksinnya," kata Kompol Christian menjelaskan alasan dibentuknya desa tangguh bencana.

Ada beberapa kriteria yang ditetapkan sehingga suatu desa ditunjuk menjadi desa atau kampung tangguh bencana. Beberapa kriteria tersebut seperti desa tersebut tangguh ketahanan pangan, tangguh ekonomi, tangguh kesehatan dan keamanan.

Oleh sebab itu, Hadakewa ditunjuk sebagai pilot project desa tangguh bencana.

"Pada kepala desa lainnya bisa tiru dan buat di desanya masing-masing. Tangguh yang dimaksudkan ini kita bisa berjalan dengan kekayaan yang ada di wilayah kita dan kita tidak tergantung pada pemerintah," ujarnya.

Wabup Lembata Thomas Ola Langoday menambahkan keterlibatan kepolisian dalam pencegahan penularan Covid-19 memang sangat luar biasa. Tanpa kinerja dan kerja sama kolaboratif yang baik dengan pihak kepolisian, Wabup Langoday memastikan Kabupaten Lembata tak akan mungkin menyandang predikat zona hijau seperti saat ini.

Dia berpesan semua desa di Lembata harus bisa menjadi desa tanggung bencana. "Semua desa di Lembata itu tangguh dan itu dibuktikan kalau Lembata masih masuk zona hijau," pungkasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)

Berita Terkini