FAKTA! Penduduk Desa di Bolivia, Hancurkan Menara Telkom Karena Takut Tertular Virus Corona

Editor: Frans Krowin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi sebuah menara telekomunikasi yang dirusaki massa. Menara 5G ini dirusaki massa di Inggris setelah mereka termakan kabar bohong atau hoax.

FAKTA! Penduduk Desa di Bolivia, Hancurkan Menara Telkom Karena Takut Tertular Virus Corona

POS-KUPANG.COM, LA PAZ  - Anda percaya atau tidak, tapi ini fakta. Peristiwa ini terjadi di Desa Yapacani, sebuah desa di Negara Bolivia.

Penduduk di desa itu, dilaporkan menghancurkan tiang menara telekomunikasi atau telkom, karena takut tertular virus corona dari jaringan seluler, 5G.

Hingga saat ini, negara yang terletak di Amerika Selatan itu memang belum mempunyai teknologi nirkabel tersebut.

Olehnya, mereka beranggapan bahwa menara telekomunikasi yang dibangun di desa itu merupakan media bagi masuknya virus corona atau Covid-19.

Kekhawatiran tersebut didasarkan pada pelbagai unggahan yang viral di media sosial negara tersebut.

Berdasarkan teori konspirasi yang menyebar di negara tersebut, radiasi elektromagnetk jaringan 5G bisa menyebabkan gejala virus corona.

Namun teori konspirasi yang berisi dampak dari jaringan seluler 5G itu, dimentahkan oleh ilmuwan setempat.

Meski begitu seperti diberitakan AFP Selasa (16/6/2020), viralnya teori konspirasi itu membuat penduduk desa Yapacani percaya.

Sebelum Tipu Ashanty, Sultan Jember Pernah Menipu PMI Jember, Sempat Tanda Tangan MoU Rp 16 Miliar

5 Negara Ini Tak Punya Laut Tapi Miliki Angkatan Laut: Laos, Bolivia, Azerbaijan Paraguay Dan Uganda

Buronan Djoko Tjandra Jerat 3 Jenderal, Prasetijo Utomo, Napoleon Bonaparte dan Nugroho Wiwoho

Kepala polisi setempat, Franklin Villazon, kepada harian lokal El Deber berujar, empat tiang komunikasi dihancurkan di kawasan dekat kota San Cruz itu.

"Kami kalah jumlah," kata Villazon.

Meski tidak mendapat insiden berarti, dia menyebut penghancuran itu adalah "aksi teroris".

Dilaporkan El Deber, penduduk Desa Yapacani sebelumnya sudah melancarkan demonstrasi menuntut agar tiang tersebut bisa dirobohkan.

Menteri Dalam Negerim Arturo Murillo menyatakan, para pelaku penghancuran adalah kelompok yang loyal pada mantan Presiden Evo Morales.

Kelompok tersebut selain menghancurkan menara di Desa Yapacani, dilaporkan juga merobohkan tiang jaringan 5G di San Julian dan Ichilo.

Kementerian Komunikasi Bolivia merilis pernyataan, yang isinya menuturkan bahwa negara mereka belum mempunyai teknologi itu.

Selain itu, pemerintah juga menekankan virus corona yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China, tidak menular melalui media tersebut.

Ketakutan akan teknologi nirkabel itu bakal menularkan Covid-19 tidak hanya terjadi di Amerika Latin tetapi juga di Eropa.

Pekan lalu, seorang pria di barat laut Inggris dipenjara karena membakar tiang jaringan 5G, takut jika dia sampai terinfeksi.

Saat ini, Bolivia melaporkan lebih dari 19.000 kasus Covid-19, dengan 632 di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Adapun total jumlah kasus penularan Covid-19 di seluruh dunia sudah melebihi delapan juta orang, dengan korban meninggal hampir mencapai 440.000. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Takut Kena Virus Corona lewat Jaringan 5G, Desa Bolivia Hancurkan Menara Telekomunikasi", https://www.kompas.com/global/read/2020/06/16/190652670/takut-kena-virus-corona-lewat-jaringan-5g-desa-bolivia-hancurkan-menara?page=all#page2

Berita Terkini