Dr. Fima Inabuy : Saat Ini Tidak Cukup Kita Hanya Melakukan Penanganan Pada Level Penanggulangan

Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Moderator Webinar dari ETIKA, Ir. Theodorus Widodo

Dr. Fima Inabuy : Saat Ini Tidak Cukup Kita Hanya Melakukan Penanganan Pada Level Penanggulangan

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Peneliti Biomolekuler, Dr. Fainmarinat Inabuy dalam Webinar yang diselenggarakan oleh Etnis Tionghoa Kupang (ETIKA) bersama Pos Kupang dan Forum Akademia NTT (FAN) pada Sabtu (04/07/2020) mengatakan, saat ini, tidak cukup kita hanya melakukan penanganan pada level penanggulangan.

"Jauh lebih penting adalah kita menangkap, secepat mungkin memetakan dimana area - area yang terinfeksi virus ini dan, isolasi dan mencegah penyebaran atau transmisi lokal" ujar Fima.

Mengapa penggunaan rapid tes yang saat ini banyak digunakan dimana mana? Sebenarnya ada manfaatnya tetapi tidak relevan dalam mencegah penularan virus sejak awal.

Sebelum sympton tersebut muncul pada hari ke nol virus sudah berinkubasi 3 sampai 4 hari sebelumnya. Dan dimasa ini seseorang sudah menularkan kepada orang - orang di sekitarnya dan ini terus berlangsung hingga pada hari ke tujuh sesudah mengalami gejala pertama.

Dan ditahap inilah si pasien akan dapat dideteksi menggunakan PCR. Kenapa PCR adalah salah satu standar yang tidak dimiliki oleh rapid tes. Rapid tes hanya memiliki akumulasi antibodi seseorang terhadap virus ini meskipun tidak secara spesifik tapi dapat dilakukan setelah antibodi terakumulasi dalam tubuh orang yang terkena virus.

Mulai hari ke tujuh terus meningkat sampai hari ke sepuluh dan seterusnya dan akan menurun pada hari ke 16.
Jadi disini kita bisa lihat bahwa rapid tes itu efektif sesudah 1 minggu dan seterusnya.

Tapi dia tidak bisa mendeteksi ketika seseorang baru saja terkena virus ini. Oleh karena itu memang agak berbahaya kalau kita hanya mensyaratkan seseorang pelaku perjalanan untuk hanya menggunakan rapid tes apalagi hanya satu kali. Itu sama dengan percuma. Karena dia tidak akan terdeteksi sama sekali.

Mengapa penting q-PCR sebagai standar digunakan untuk deteksi virus Covid-19.

Menurut penelitian ada sekitar 3 hari sejak virus itu masuk kedalam tubuh seseorang dan periode seseorang oaling infeksius atau paling menularkan itu berada pada 3 hari sebelum dia menimbulkan gejala, hingga kurang lebih 7 hari sesudah gejala muncul.

Padahal ditahap ini rapid tes tidak mampu membantu.

"Disinilah yang menjadi concern kami. Banyak OTG banyak career yang beredar di masyarakat kita yang tanpa kita ketahui menularkan kepada orang - orang yang punya kerentanan tinggi" ujar Fima.

Viral Isu Ahok Ganti Erick Thohir Jadi Menteri BUMN, Ini Komentar Stafsus Presiden Arya Sinulingga

Pool Tes Jadi Peluang Tess Massal Covid-19

Akar Rumput Dorong Makaraek Maju di Pentas Pilkada Malaka

Dan inilah yang ditarget oleh Pooled Test. Cara mendeteksi secepat mungkin adalah dengan mengambil sampel dan dilakukan tes secara pool, mengumpulkan sampel dalam satu reaksi yang sama dengan tujuan menghemat biaya bahan kimia dan waktu.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ella Uzu Rasi)

Berita Terkini