Gara-gara Ditinggal Pemasang Iklan, Kekayaan Bisnis Facebook Kian Tergerus,Microsoft dan Adidat Out

Editor: Ferry Ndoen
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CEO Facebook Mark Zuckerberg saat berpidato di Tsinghua University, Beijing

Bisnis iklan Facebook terseok lantaran sederet perusahaan besar bergabung dalam aksi boikot iklan di Facebook.

Dilaporkan, sejumlah koalisi hak asasi manusia (HAM), termasuk Anti-Defamation League (ADL) dan NAACP, menyuarakan kampanye #StopHateforProfit.

Kampanye ini mendorong perusahaan besar untuk menangguhkan atau membatalkan iklan di Facebook.

Para pengiklan kompak ingin Facebook mengambil langkah tegas untuk memberangus konten berisi ujaran kebencian, rasisme, dan mendukung kekerasan.

Nick Clegg, VP Global Affairs and Communications, Facebook, mengakui bahwa perusahaannya dibanjiri kritikan dalam beberapa minggu terakhir, karena membiarkan unggahan kontroversial Presiden Donald Trump yang dianggap mengglorifikasi kekerasan.

"Saya ingin menegaskan secara jelas, Facebook tidak memperoleh keuntungan dari kebencian," kata Clegg dalam keterangan resmi yang diterima KompasTekno.

Clegg mengatakan, pengguna Facebook dan Instagram mengirimkan miliaran unggahan setiap harinya.

Membasmi ujaran kebencian pun ibarat mencari jarum dalam tumpukan sekam. Padahal, kata Clegg, Facebook telah berinvestasi miliaran dollar setiap tahun untuk mengembangkan teknologi dan merekrut pegawai untuk menjaga platform dari penyebaran konten negatif.

"Kami tambah jumlah orang-orang yang bekerja di area keselamatan dan keamanan hingga lebih dari 35,000 orang."

"Kami adalah pelopor dalam teknologi kecerdasan buatan untuk menghapus konten yang penuh kebencian dalam skala besar," jelas Clegg.

Clegg sesumbar bahwa, menurut laporan komisi Eropa baru-baru ini, Facebook memproses 95,7 persen laporan ujaran kebencian dalam waktu kurng dari 24 jam, lebih cepat dari YouTube dan Twitter.

Pada bulan Juni 2020, Facebook mengklaim telah menemukan 90 persen ujaran kebencian dan telah menghapusnya lebih dulu sebelum ada laporan pengguna.

Pada kuartal pertama 2020, Facebook mengambil tindakan terhadap 9,6 juta konten, naik 5,7 juta dari kuartal sebelumnya.

Sebanyak 99 persen konten ISIS dan Al Qaeda, diklaim telah dihapus sebelum ada pengguna melaporkannya.

"Kami mungkin tidak pernah dapat menghapus kebencian seluruhnya dari Facebook, tetapi kami berkembang semakin baik untuk mencegah kebencian itu terjadi setiap waktu," pungkas Clegg.

Pendiri dan CEO Facebook, Mark Zuckerberg (Facebook)

Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Kekayaan Bisnis Facebook Kian Tergerus Gara-gara Ditinggal Pemasang Iklan, Microsoft dan Adidat Out, https://suryamalang.tribunnews.com/2020/07/02/kekayaan-bisnis-facebook-kian-tergerus-gara-gara-ditinggal-pemasang-iklan-microsoft-dan-adidat-out?page=all.

Editor: eko darmoko

Berita Terkini