Kronologi Lengkap Kebakaran di Mes Guru SD Inpres Naimata

Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Beberapa anggota polisi berusaha memadamkan sisa-sisa api di Mess yang terbakar

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Peristiwa kebakaran yang menghanguskan mess Guru SD Inpres Naimata No 036,  Kecamatan Naimata Kota Kupang disebabkan karena Korsleting listrik pada salon ( sound speaker) yang sedang diperbaiki tetangga Mess.

" Penyebab kebakaran Diduga disebabkan korlsting listrik, karena pada saat itu tetangganya sedang memperbaiki salon rusak dan kejadian itu terjadi sekitar jam 9.02 atau 9.03 menit,"

Demikian disampaikan Ny. Benedigta Tenis (43), istri dari Theodorus Fallo, S.Pd, yang merupakan salah seorang guru di SD Inpres Naimata, Senin (29/6/2020).

Lurah Naimata Prihatin Terhadap Korban Kebakaran

Mess guru yang ludes terbakar itu terdiri dari satu atap dan ditempati oleh dua guru SD Naimata yakni Monika Naraha, S.Pd, bersama suami dan juga Theodorus Fallo bersama istri dan anak-anaknya.

Mess guru yang hanya memiliki satu atap tersebut, hanya dipisahkan oleh tembok sebagai sekat pembatas.

Dikatakan Benedigta, sebelum peristiwa kebakaran itu terjadi, tetangga sebelah mess, sementara memperbaiki salon bekas atau salon ( soundspeaker) yang sedang dalam kondisi rusak.

Dinas Pemadam Kebakaran Habiskan 16.000 Liter Air untuk Menenangkan Si Jago Merah

Sedangkan, dirinya bersama suami beserta anak-anaknya (2 putrinya), baru selesai sarapan pagi dan sedang duduk di pintu belakang.

Sesaat dirinya beserta suami dan kedua putrinya sedang duduk di pintu belakang rumah, tiba-tiba, ujar Benedigta, menguraikan kronologi kejadian, nyala api sudah muncul dari arah belakang rumah tetangganya dan pada saat itu pihaknya tidak mengetahuinya.

Dikatakan Benedigta, setelah tetangganya melihat ada nyala api dari arah belakang rumah,
tiba-tiba dia ( tetangganya) berlari keluar untuk menyiram nyala api itu.

Setelah tetangganya menyiram nyala api itu, jelas Benedigta, tetangganya lalu kemudian memanggil dirinya ( Benedigta) sebanyak 1 kali; yang ketika itu sedang duduk bersama dengan suami dan kedua putrinya di pintu belakang, bahwa telah terjadi kebakaran.

Padahal, urainya, nyala api sudah merambat di dinding belakang.

" Dia teriak satu kali bilang kebakaran. Itu yang dia sudah siram di luar baru dia teriak bilang kebakaran. Sedangkan, api sudah merambat di dinding belakang," kata Benedigta.

Setelah mendengar terjadi kebakaran, kata Benedigta, dirinya bergegas masuk ke dalam rumah dan berusaha mendobrak pintu lemari miliknya.

Akan tetapi, jelasnya, karena lemari miliknya terlalu keras, makanya hanya " rau" kain gorden.

Begitu pula suaminya, yang berusaha untuk menyelamatkan ijazah, tas dan uang, tetapi ia pada akhirnya terjatuh.

Halaman
12

Berita Terkini