Lalu menjadi Kepala Bagian Digital pada Media Sosial dan Digital di MNC Media Group (2016-2017), Konsultan Senior Manajer di DOYO TV (2018), Senior Manajer di Alibaba Group (2017-2018).
Lalu, Editor di Verta TV (2019), Senior Konsultan Independen untuk Tik Tok Indonesia(2019), Senior Konsultan Independen untuk Alibaba Cloud dan UC Browser (2020), CEO PT VTZ (2018-2020) dan sekarang juga menjabat sebagai Komisaris Anggota PTPN II.
5. Graha Yudha Andarano Putra Pratama
Nama milenial lain yang naik ke tampuk pengurus di Grup BUMN adalah Graha Yudha Andarano Putra Pratama.
Yang cukup mengagetkan, Graha Yudha yang baru berumur 33 tahun bahkan sempat menduduki jabatan tiga komisaris sekaligus di lingkungan BUMN, serta menjadi orang penting di Istana Kepresidenan.
Dilansir dari Kontan, Graha Yudha sempat merangkap tiga jabatan komisaris di Grup BUMN. Yakni di PT PP Presisi Tbk, PT Waskita Toll Road dan satu lagi perusahaan afiliasi PT Industri Kereta Api Indonesia (Inka), yakni PT Inka Multi Solusi Trading (IMST).
Namun Juru Bicara Kementerian BUMN Arya Sinulingga membantah rangkap jabatan tiga komisaris oleh Graha Yudha. "Graha Yudha hanya 1 komisaris," kata Arya, Minggu (21/6/2020) malam.
• Stunting Masih Tinggi, Elemen Terkait di Malaka Kupas Tuntas Bersama Tim Pokja Provinsi
• Lelaki Ini Sukses Menikahi 2 Gadis Sekaligus PAsca Mengikuti Tradisi, Begini Kisahnya, Info
• Satu Pasien PDP di Sumba Barat Daya Meninggal Dunia, Simak Info
6. Arief Rosyid Hasan
Lagi, komisaris milenial bercokol di anak usaha BUMN. Kali ini datang dari sektor perbankan. Adalah M. Arief Rosyid Hasan yang kini menjadi Komisaris Independen Bank Mandiri Syariah.
Dia lahir di Ujung pandang, 4 September 1986. Lulusan Dokter Gigi dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin tahun 2010.
Meraih Magister Kesehatan Masyarakat dari Universitas Indonesia pada tahun 2014. Sebelum menjabat sebagai Komisaris Independen, dia aktif di sejumlah organisasi misalnya sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (2013-2015).
Lalu pernah menjadi Ketua Pemuda di Dewan Masjid Indonesia (2017-sekarang), Wasekjen BPP HIPMI (2019-sekarang), dan menginisiasi sejumlah kolaborasi dengan anak muda di Masjid hingga di Lembaga Pemasyarakatan Arief.
Selain itu, secara intensif terlibat dalam diskusi bersama dengan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS), Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (DEKS BI), Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (DPBS OJK).
Selain itu juga aktif berdiskusi Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), hingga Forum Silaturrahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) dalam mendorong peran pemuda untuk kebangkitan ekonomi ummat dari Masjid.
Arief juga mendirikan Indonesian Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) dan menyelenggarakan Muktamar Pemuda Islam bersama 20 Organisasi Kemahasiswaan dan Kepemudaan Islam. Sejak 2019, beliau terlibat dalam Pokja Pelayanan Kepemudaan di Kemenpora.