5. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 20 November 2020 yang dapat diamati di wilayah Indonesia bagian Barat menjelang gerhana berakhir.
6. Gerhana Matahari Total (GMT) 14 Desember 2020 yang tidak dapat diamati di Indonesia.
Peristiwa Gerhana Matahari Cincin 21 Juni 2020 ini akan melewati 432 pusat kota dan kabupaten di 31 provinsi berupa Gerhana Matahari Sebagian.
Magnitudo terentang antara 0,000 di Kepanjen, Jawa Timur sampai dengan 0,522 di Melonguane, Sulawesi Utara.
Adapun di 83 pusat kota lainnya, yaitu dua kota di Bengkulu, tujuh kota di Lampung, sepuluh kota Jawa Tengah, dan tujuh kota di Jawa Timur, serta semua kota di Jawa Barat (terkecuali Indramayu), Banten, DKI Jakarta, dan DI Yogyakarta tidak akan dilalui gerhana ini, karena nilai magnitudo gerhananya kurang dari 0.
Berikut adalah rincian lengkap waktu terjadinya Gerhana Matahari Cincin 21 Juni 2020, dikutip Tribunnews.com dari keterangan resmi BMKG:
Gerhana Mulai
1. Waktu mulai gerhana paling awal adalah di Sabang, Aceh, yang terjadi pada pukul 13.16.00,5 WIB.
2. Waktu mulai gerhana paling akhir adalah di Kepanjen, Jawa Timur, yaitu pukul 15.19.49,3 WIB.
Puncak Gerhana
1. Waktu puncak gerhana paling awal adalah kota Sabang, Aceh, yang terjadi pada pukul 14.34.52,4 WIB.
2. Waktu puncak gerhana paling akhir adalah Agats, Papua, yaitu pukul 17.37.26,3 WIT.
Gerhana Akhir
1. Waktu akhir gerhana paling awal akan terjadi di Tais, Bengkulu yang terjadi pada pukul 15.06.39,8 WIB.
2. Waktu akhir gerhana paling akhir akan terjadi di Melonguane, Sulawesi Utara, pada pukul 17.31.44,9 WITA.
Durasi gerhana paling sebentar akan terjadi di Kepanjen, Jawa Timur, yaitu hanya selama 3 menit 17,1 detik.
Sementara durasi gerhana paling lama akan terjadi di Sabang, Aceh, yaitu selama 2 jam 27 menit 11,1 detik.
(Tribunnews.com/Lanny Latifah)