KOMENTAR Yenny Wahid Soal Guyonan Gus Dur tentang Polisi Jujur, Sudjiwo Tedjo Sindir: Mau Diciduk?

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Alm Gus Dur dan Yenny Wahid

Begitu pulang, dia melihat WhatsApp dari sekda yang meminta agar unggahannya dihapus.

"Saya langsung hapus tanpa melihat lagi komentar-komentar,” ujarnya.

Tak lama, sejumlah polisi datang ke rumah Ismail, memanggilnya ke kantor untuk dimintai klarifikasi soal unggahan tersebut.

"Sampai di kantor tanya alasan postingan itu dan saya cerita sesuai yang saya alami,” ujar Ismail.

Setelah dimintai keterangan, Ismail dipersilakan kembali ke rumah dan sempat wajib lapor selama dua hari.

Dia juga diminta menyampaikan permohonan maaf terkait unggahannya tadi.

“Setelah saya sampaikan permohonan maaf pada Selasa (16/6/2020), maka masalah itu sudah selesai dan sejak saat itu saya tidak lagi wajib lapor,” ucap Ismail.

Sementara Kabid Humas Polda Maluku Utara AKBP Adip Rojikun menjelaskan bahwa masalah itu sudah diselesaikan oleh Polres Kepulauan Sula.

“Itu mengedukasi, tapi sudah selesai,” kata Adip singkat.

Menanggapi hal itu, Yenny Wahid pun menulis Tweet soal tugas mulia seorang polisi.

"Kewenangan yg dinikmati polisi pada saat ini, sebagai institusi sipil yg mandiri dan tdk lagi berada di bawah militer, adalah hasil dari proses demokrasi.

Krn itu polisi punya tugas mulia utk ikut melindungi anak kandung demokrasi lainnya, yaitu kebebasan berpendapat & berekspresi," tulis Yenny Wahid.

Tweet itu kemudian ditanggapi oleh Sudjiwo Tedjo.

Ia mempertanyakan niatan Yenny Wahid menulis Tweet serius seperti itu.

Sudjiwo Tedjo menyayangkan kenapa Yenny Wahid tak menulis humor Gus Dur saja.

Halaman
1234

Berita Terkini