Calon Penumpang Pesawat Keluhkan Persyaratan Penerbangan Keluar NTT
pemerintah di segala sektor untuk memerangi pandemi Covid 19. Namun syarat yang diajukan bagi para calon penumpang dirasa sangat sulit.
Calon Penumpang Pesawat Keluhkan Persyaratan Penerbangan Keluar NTT
POS-KUPANG. COM|KUPANG-- Yusten Kaesmetan, salah satu calon penumpang pesawat tujuan Bali keluhkan peryaratan penerbangan keluar wilayah NTT (Nusa Tenggara Timur). Menurutnya Persyaratan yang diajukan dinilai sangat mempersulit calon penumpang.
Kepada POS-KUPANG. COM, Senin, 15/06/2020, Yusten mengatakan bahwa, syarat yang diajukan merupakan langkah luar biasa yang diambil pemerintah di segala sektor untuk memerangi pandemi Covid 19. Namun syarat yang diajukan bagi para calon penumpang dirasa sangat sulit.
"Aturan ini bukan mempermudah tetapi mempersulit. Karena Kami yang mau berangkat (menggunakan pesawat) harus ambil surat Rapid Test setelah itu harus ambil Swab lagi. Baru harga tidak murah. Rapid Test paling murah Rp. 250.000, lalu Swab harga Rp. 1.250.000. Sama dengan harga tiket."ungkap Yusten
Menurutnya, harga yang tergolong fantastis tersebut mudah bagi orang yang berada pada kelasa ekonomi mapan. Namun untuk orang kecil sangat sulit.
Dikatakan Yusten, dirinya berencana melakukan perjalanan ke Bali pada hari Rabu. Namun, terhalang biaya persyaratan tersebut ia terpaksa membatalkan keberangkatannya.
Penyanyi Caffe tersebut, mengaku diistirahatkan untuk sementara waktu karena Pandemi Covid 19.
Ia juga keluhkan minimnya lapangan pekerjaan di Kupang dan mengharuskan dirinya merantau ke Bali untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup.
• Relawan Satgas Covid-19 Dilindungi BP Jamsostek
• Terapkan New Normal, Pemda TTU Gelar Rapat Koordinas, Ini yang Dibahas !
• 4 Vitamin yang Dibutuhkan untuk Perkembangan Otak Anak, Apa Saja ?
• Jangan Panik Dulu Saat Anak Panas Moms, 4 Cara Kompres Ini Bisa Membuat Demam Anak Cepat Turun
• Kepoin Guys, 6 Cara Praktis Ini Ampuh untuk Menghilangkan Bau Badan Tak Sedap
"Lapangan kerja di Kupang sonde (tidak) ada bagaimana mau cari uang? Mau hanya ojek sa?" katanya.
Dia berharap pemerintah bisa membuat aturan yang bisa mempermudah para pelaku perjalanan. (Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Oncy Rebon)