Puas dengan Kinerja Ahok, Menteri BUMN Erick Tohir, Tak Mau Ganti Direksi dan Komisaris Pertamina

Editor: Frans Krowin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri BUMN Erick Thohir usai rapat dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (29/1/2020).

Rocky Gerung mengungkapkan, bahwa Ahok tak bisa menjadi lawan Anies Baswedan pada Pilpres 2024 nanti.

Yang elok dari laga Pilpres 2024 nanti, kata Rocky Gerung, adalah ketika Ahok tampil mendampingi Anies Baswedan sebagai pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden periode 2024-2029.

Rocky Gerung mengatakan, ketidakmungkinan mantan Gubernur DKI Jakarta, Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama atau BTP itu, menjadi lawan Anies Baswedan pada momen politik tersebut.

Yang cocok bagi Ahok, adalah mendampingi Anies Baswedan dalam Pilpres 2024 nanti.

Akademisi cum aktivis itu mengungkapkan pernyataan tersebut melalui aku YouTube resminya.

"Secara sosiologis tidak mungkin, secara antropologis juga ajaib, secara psikologis semua orang tahu bahwa kekuatan Ahok sebagai pendorong perubahan, tapi bukan sebagai orang yang memimpin, analisis akademik itu agak susah," kata Rocky.

Menurut Rocky gerung, apabila Ahok dipaksakan menjadi kandidat calon di pemilu 2024, maka ada target tertentu oleh para oligarki.

"Kalau dia (Ahok) dipaksakan, itu artinya ada target jangka pendek yang hendak dipakai oleh oligarki," kata dia.

"Ada suara gendang yang lebih kuat sehingga Ahok tampil ulang sebagai lagu lama dengan arasemen baru," tambahnya.

Bagi Rocky, yang lebih memungkinkan adalah menjadikan Ahok sebagai pendamping Anies Baswedan

"Kalau kami berpikir sejak sekarang itu berarti Ahok ditaruh di situ untuk mendamipingi Anies Baswedan," uangkapnya.

Sebenarnya, menampilkan Ahok sebagai kandidat 2024 bukan hal yang tidak perbolehkan, kata Rocky.

"Enggak ada soal. Ahok tetap warga negara yang boleh memakai hak warganegaranya. Ada pendukungnya yang menganggap dia bisa menjadi pemimpin potensial, secara formal enggak masalah," tambahnya.

"Yang jadi masalah itu, ada kasak-kusuknya itu. Begitu mulai kasak-kusuk, orang merasa ada tagihan politik yang belum lunas antara Jokowi dan Ahok melalui oligarki yang mengatur orkestrasi," kaya doa lagi.

Sementara itu, Rocky mengklaim bahwa Anies berbeda dengan Jokowi-Ahok karena memiliki legitimasi yang kuat.

"Bagaimanapun Anies terpilih dalam satu sistem yang demokratis dan dia punya legitimisasi kuat karena dipilih oleh rakyat bukan oleh survei," ujar Rocky.

Rocky bahkan menyarankan ada survei antara khusus membahas Ahok - Anies.

Komentar kritis juga disampaikan Akademisi Rocky Gerung ketika muncul isu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai kandidat Kepala Otorita Ibu Kota Baru, Indonesia.

Rocky, melalui kanal YouTube miliknya, menyatakan pemilihan Ahok adalah 'bulan madu' Jokowi - Ahok yang disponsori kaum oligarkis.

"Ini bulan madu yang event organizer-nya oligarki, karena itu orang menganggap ada pengetahuan Ahok yang cukup signifikan tentang Jokowi."

• Maju Pilpres 2024, Elektabilitas Prabowo Subianto Tertinggi, Disusul Sandiaga Uno dan Anies Baswedan

• Fadli Zon Ungkap 3 Masalah Besar Dibalik Kebijakan New Normal Presiden Jokowi, Ini Mencemaskan!

• Fadli Zon: Buru-Buru Amat Bicarakan Pilpres 2024? Prabowo Subianto Masih Fokus Kerja Sebagai Menhan

Ia menambahkan, "Ada pengetahuan Jokowi tentang Ahok yang di-suplly oleh oligarki tadi, sehingga Ahok namanya tiba-tiba muncul lagi bertebaran dalam banyak isu."

Menurutnya, pemilihan Ahok sebagai Kepala Otorita Ibu kota Baru Indonesia itu, bukan hanya persoalan teknis, karena bisa saja ada sesuatu di baliknya.

"Mungkin ada soal di balik itu, transaksi bisnis mungkin, atau proyek supaya Ahok bisa kembali di papan catur politik nasional," ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa banyak spekulasi yang muncul, karena arah pemerintah saat ini yang dinilainya tidak jelas.

"Itu semua spekulasi, dan ini berlangsung dalam ketidakpastian arah pemerintah," kata dia.

Menurutya, menampilkan Ahok di politik Indonesia cukup berbahaya.

"Ahok berada dalam sebuah kontroversi yang sebagian orang menganggap ada watak yang tidak pas sebagai pemimpin."

Rocky menilai, kembalinya Ahok dalam perpolitikan Indonesia memperlihatkan kaum oligarkis belum berhasil mendapatkan apa yang mereka inginkan.

"Artinya sistem oligarki belum berhasil memeroleh apa yang diinginkan, sehingga satu-satunya cara ya meminta kekuasaan untuk meneruskan semacam agenda atau kurikulum dari olgarkis itu.

Pengamat Politik Rocky Gerung menilai Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) sengaja melemparkan wacana Sandiaga sebagai Capres.

Rocky Gerung juga menilai, Jokowi kini tengah berusaha agar tak dilengserkan dari posisinya sebelum masa jabatan berakhir, tahun 2024.

Salah satu upaya itu, kata Rocky Gerung dengan melemparkann wacana yang menjagokan Sandiaga Uno dalam Pilpres 2024. Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung menyebut banyak pihak yang sebetulnya ingin Jokowi lengser sebagai presiden.

Namun, menurutnya ada rasa takut jika hal tersebut dianggap makar dan menyalahi aturan.

Hal itu disampaikannya melalui tayangan YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (24/1/2020).

Mulanya, Rocky menyinggung nama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Ia menilai, Anies Baswedan punya potensi besar menjadi presiden di 2024.

Namun, menurut Rocky, Jokowi tak rela jika Anies Baswedan bakal menjadi presiden setelahnya.

Karena itu, Jokowi justru menjagokan Sandiaga Uno di Pilpres 2024.

"Jadi Pak Jokowi juga menginginkan Anies enggak jadi presiden," ucap Rocky.

"Karena dia cari siapa yang bisa ditunjukkan. Sandi kemarin dipuji-puji."

Pernyataan Jokowi itu diduga merupakan bentuk usaha menjatuhkan nama Anies Baswedan.

"Tapi itu kan dipuji dalam rangka, disodorkan untuk melemahkan nama Anies kan," bebernya.

"Jadi orang dengan mudah baca bahwa Pak Jokowi ingin melecehkan Anies dengan mengajukan nama Sandi."

Namun, Rocky menilai apa yang dilakukan Jokowi itu tak ada artinya.

Bahkan, Sandiaga Uno disebutnya juga tak bakal peduli dengan ucapan Jokowi itu.

"Dan orang tahu bahwa ya itu permainan ecek-ecek lah," ucap Rocky.

"Dan Sandi mungkin mengabaikan 'Ah itu lelucon aja'."

Tak hanya itu, Rocky bahkan menduga Jokowi tengah berusaha mengadu domba Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

"Atau dalam upaya untuk adu domba segala macam, kan itu kelihatannya begitu," tutupnya.

Lantas, Rocky menyinggung soal masa jabatan Jokowi hingga 2024 mendatang.

Ia menilai, banyak pihak yang sebenarnya ingin Jokowi lengser sebelum masa jabatan berakhir.

"Karena orang menganggap bahwa jangan lama-lama lah kepresidenan," kata Rocky.

"Jadi psikologi orang sebetulnya menginginkan ada perubahan cepet-cepet kan."

Namun, keinginan orang-orang itu disebutnya terbentur dengan rasa takut dianggap melanggar aturan.

"Tapi orang khawatir 'Jangan-jangan disebut makar, jangan-jangan disebut kriminal'," ucapnya.

"Ya biasa aja orang punya opsi untuk mengganti presiden sebelum jabatannya selesai ya biasa aja kan."

Terkait hal itu, Rocky menduga Jokowi kini tengah berusaha agar tak dilengserkan sebelum masa jabatan habis.

"Setiap orang sekarang juga berpikir seperti itu," bebernya.

"Dan presiden juga berpikir bagaimana supaya dia tidak diganti sebelum masa jabatannya habis."

Pada kesempatan itu, sebelumnya Rocky Gerung mengungkap adanya sinyal perpecahan antara PDIP dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung menyatakan perpecahan itu terjadi karena Jokowi belum bisa memenuhi ambisi PDIP.

Menurutnya, kini PDIP cenderung berusaha menguasai kejaksaan.

Sedangkan Jokowi, telah berhasil sepenuhnya menguasai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Secara gampang misalnya PDIP akan memakai kejaksaan sebagai peralatan politik," kata Rocky.

"Etis tidak etis itu soal lain, tapi faktanya begitu."

Lantas, Rocky mengungkap persaingan kekuasaan antara PDIP dan Jokowi.

"PDIP ingin menguasai kejaksaan, ceritanya panjang kemarin," ujar Rocky.

"Jokowi secara real sudah menguasai KPK."

Menurutnya, kedua lembaga negara itu memiliki tugas yang berbeda.

Sehingga besar kemungkinan kejaksaan dan KPK untuk saling menjatuhkan.

"Jadi dua peralatan hukum ini, kejaksaan dan KPK bisa saling menyandera," tegasnya.

Rocky menilai, Jokowi dan PDIP memiliki ambisi berbeda yang sama-sama belum terpenuhi.

Di periode kedua kepemimpinannya, Jokowi disebut ingin meninggalkan 'warisan' untuk pemerintahan selanjutnya.

"Karena dua tokoh di situ punya ambisi yang belum terpenuhi," ucap Rocky.

"Jokowi tentu punya ambisi politik baru setelah dua periode selesai dia mesti tanamin ambisi baru pada dinastinya atau lainnya."

Sementara itu, PDIP memiliki ambisi yang lain.

Rocky menyatakan, PDIP kini merasa kecewa karena Jokowi belum berhasil mewujudkan ambisi partai.

"PDIP masih dalam suasana kejengkelan bahwa kadernya itu tidak memberi ruang manuver yang banyak pada PDIP," bebernya.

"Dan PDIP bisa kehilangan banyak akses politik dan ekonomi karena dianggap presiden kurang melayani kepentingan PDIP. Ini real politiknya begitu," sambungnya.

Terkait persaingan PDIP dan Jokowi, Rocky menilai tak ada hubungannya dengan kepentingan rakyat.

Untuk itu, ia menyebut rakyat tinggal menunggu momentum persaingan PDIP dan Jokowi itu meledak.

"Rakyat nonton itu dan rakyat mengerti juga akhirnya," ucap Rocky.

"Jadi rakyat menunggu momentum kapan persaingan itu betul-betul meledak sebagai problem politik."

Sementara itu, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok mengungkapkan, dirinya tak pernah mengincar jabatan saat ia terjun ke dunia politik dengan bergabung ke PDI Perjuangan.

Ahok memandang jabatan merupakan akibat dari sebuah perjuangan politik yang ia lakukan. Karena itu, katanya, bukan tidak mungkin jika dirinya menjadi presiden pada masa mendatang. 

* Kisah Ahok dan Ganjar Pranowo

Ini adalah kisah yang jarang terungkap tentang dua tokoh populer di Indonesia yakni Ahok BTP dan Ganjar Pranowo.

Ahok kini Komisaris Utama PT Pertamina dan Ganjar Pranowo Gubernur Jateng.

Mereka sama-sama punya basis hingga pengikut fanatik.

Tapi ternyata, hubungan kedua kader PDIP ini pernah tegang.

Dulu, ketika masih zaman mereka duduk sebagai wakil rakyat di DPR RI.

Mantan Gubernur DKI Jakarta dan Gubernur Jawa Tengah itu bahkan pernah hampir berkelahi.

Itu dibongkar Ganjar Pranowo saat menjadi bintang tamu di channel YouTube Refly Harun pada Selasa (19/5/2020).

Refly Harun yang sebelumnya dipecat Menteri Erick Thohir itu mulanya menyinggung soal nama Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang disinyalir akan menjadi 'the next cebong' maupun 'the next kampret'.

Ini terlihat dari atmosfer politik setelah Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 lalu.

Ganjar Pranowo lalu mengiyakan meski tidak seratus persen.

"Iya saya kira analisis tidak keliru-keliru amat, karena memang istilah saya residu politiknya belum habis betul, residu politiknya masih."

"Dan residu politik ini sebenarnya adalah investasi deposit yang hari ini ada untuk dimaintance dan digerakkan, itu wajar saja."

"Saya mengatakan itu residu Pilkada DKI tapi hari ini deposit yang bisa dikelola oleh siapapun yang akan membutuhkan itu," kata Ganjar Pranowo.

Lalu isu agama seperti yang dulu terjadi, sebab menurut Ganjar Pranowo, market politik di tanah air sangat mudah digerakkan oleh isu tersebut

 "Karena market ini captive yang bisa digerakkan dengan isu agama. Maaf saja kalau saya sudah blak-blakan," sambung Ganjar Pranowo.

Lantas, Ganjar Pranowo mengaku bingung padahal baik Ahok dan Gubernur DKI Jakarta yang terpilih, Anies Baswedan dekat dengannya.

Dalam video itu, Ganjar Pranowo mengaku sangat dekat dengan Ahok karena pernah di dalam satu Komisi di DPR, yakni Komisi II.

Ganjar Pranowo mengakui, dirinya juga sering berdebat dan hampir pernah mau berkelahi dengan Ahok.

"Jadi saya itu aneh, Ahok itu temen deket saya satu komisi, teman berdebat, pernah mau berkelahi."

"Itu temen saya, saya sangat dekat," ucapnya.

Sementara dengan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga cukup dekat.

Ungkap Hubungan dengan Anies Baswedan

Ya Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada ( UGM) pernah melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bersama.

"Loh saya sama Anies ( Anies Baswedan) bareng-bareng, KKN juga bareng-bareng waktu itu, saya dekat dan tidak pernah ada masalah," sambungnya.

Pada kesempatan yang sama, Ganjar Pranowo juga mengungkap hubungannya dengan Anies Baswedan.

Menurutnya kini banyak orang yang membuat dirinya seoklah-olah memiliki hubungan yang tak baik dengan Anies Baswedan.

 Ganjar Pranowo menceritakan bahwa hal tersebut bermula dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto bergabung dengan pemerintahan.

Sehingga, pendukung Prabowo Subianto banyak kehilangan arah.

"Iya (Pak Prabowo) bergabung dengan pemerintahan, konstelasinya berubah sangat keras sekali, sangat dahsyat sekali."

 "Jadi saya memang melihatnya yang dulu rombongan follower yang dipimpin oleh Pak Prabowo ini tiba-tiba seperti kehilangan induk," ujar Ganjar Pranowo.

Lantaran pengikut Prabowo kehilangan arah dukungan, maka orang-orang tersebut membuat pembelahan-pembelahan.

Ganjar Pranowo menyebut, akibatnya banyak orang sering membanding-bandingkan dirinya dengan Anies Baswedan.

"Karena kehilangan induk maka mencarilah tokoh-tokoh baru, maka kemudian terjadilah pembelahan-pembelahan."

"Sehingga sampai sekarang kami ini baik-baik dengan ama mereka. Kami ngurus para pemuda juga baik-baik ama mereka, enggak ada cerita-cerita mengerikan," ucapnya.

* Balasan kritik yang disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo rupanya tidak lantas ditanggapi Fadli Zon.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu terlihat tidak membalas komentar setelah dirinya dipanggil bos oleh Ganjar Pranowo.

Hal tersbeut terssebut terlihat dalam balasan twitter Fadli Zon, @FadliZon; pada Selasa (19/5/2020).

Dalam statusnya, dirinya hanya membalas kicauan panjang Ganjar Pranowo dengan kalimat singkat.

"Selamat bertugas Bro," tulis Fadli Zon.

Ambil Alih Pekerjaan Tukang Parkir

Sebelumnya, Ganjar Pranowo menanggapi kritikan dari Politisi Partai Gerindra Fadli Zon yang memintanya jangan ambil alih pekerjaan tukang parkir.

Komentar Fadli Zon terkait video viral gubernur Ganjar Pranowo yang sedang mengatur lalulintas di sebuah jalan.

Ganjar Pranowo, dalam sorotan video, turun dari kendaraan dinasnya untuk mengatur lalu lintas saat terjadi kemacetan di jalur pantura, tepatnya di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jumat, (15/5/2020)

Kemacetan disebut disebabkan banjir rob atau limpasan air laut ke daratan.

Ganjar melakukannya saat mobil dinasnya terjebak macet cukup panjang usai kunjungan kerja ke pabrik rokok di Kabupaten Kudus.

Ketika terjebak macet, Ganjar meminta mobil Patwal Polda Jateng yang mengawalnya melakukan "contra flow" atau melawan arus jalur dari arah Kota Semarang.

Ganjar kemudian turun dari mobil dan berdiri di bahu jalan sambil mengatur arus lalu lintas.

"Ayo terus, terus. Itu kendaraan yang mau keluar berhenti dulu, tunggu dulu kendaraan lainnya lewat. Ayo maju pak, ayo terus," kata Ganjar sambil menggunakan tangannya untuk mengatur kendaraan

Video itu viral, memunculkan berbagai macam komentar.

Ada yang mengapresasi, adapula yang menganggap apa yang dilakukan Ganjar hanya sebuah pencitraan semata.

Pasalnya, aksi itu dianggap sengaja divideokan kemudian diviralkan.

Video Ganjar itu, dalam beberapa unggahan, disandingkan dengan foto Risma yang juga pernah melakukan hal sama.

"Sebaiknya Gubernur @ganjarpranowo jangan ambil alih pekerjaan tukang parkir n aparat terkait spt polisi lalu lintas n dishub," tulis Fadli Zon di akun Twitternya, dikutip Wartakotalive.com pada Senin (18/5/2020).

Ganjar Pranowo, yang ditandai dalam cuitan Fadli Zon, kemudian memberikan respon.

Ganjar memastikan, dirinya tidak mengambil profesi tukang parkir seperti kritik satir yang dilayangan oleh Fadli Zon.

Ganjar menilai, kemacetan tersebut memang harus dipecah, dibereskan.

"Tidak saya ambil bos. Jangan khawatir. Sumbatan itu harus dibereskan. Begitu yg sering menjadi masukan & kritik panjenengan kepada pemerintah. Mohon maaf kalau panjenengan tidak berkenan. Selamat menjalankan ibadah puasa," tulis Ganjar Pranowo membalas ledekan Fadli Zon.

Ambil Alih Atur Lalu Lintas

Sejak tanggal 10 Mei 2020, air laut pasang (rob) menggenangi sebagian besar wilayah Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Selain pemukiman, area pertanian dan tambak, rob juga melanda jalan pantura Semarang - Demak Km 8.

Akibatnya, beberapa hari terakhir pengguna jalan terhambat macet saat melintasinya.

Dikutip dari Kompas.com, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang tengah melintas di tengah arus lalu lintas setelah kunjungan kerja di Kudus, Jumat (15/5/2020) turut merasakan imbas macetnya lalu lintas.

Rombongan Ganjar yang tadinya melintas di ruas sebelah kiri jalan terhenti cukup lama, hingga membuat orang nomor satu di Jateng ini tak sabar dan akhirnya memerintahkan mobil patroli pengawalan (patwal) untuk melakukan contraflow atau lawan arus.

Setelah tiba di titik rob terparah, Ganjar pun turun dan mendadak jadi petugas lalu lintas, mengatur kendaraan agar cepat cepat berjalan guna mengurai kemacetan.

"Harusnya ada petugas yang berjaga selama 24 jam di sini," ucapnya.

Perintah tersebut disampaikan kepada Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah melalui sambungan telepon yang dilakukan Ganjar di sela-sela kesibukannya mengatur lalu lintas di tengah macet akibat banjir rob.

Rob di wilayah Kecamatan Sayung Demak menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Secara khusus, Ganjar Pranowo memerintahkan agar Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) agar bekerja ekstra keras minimal dengan memfungsikan pompa air.

Ganjar juga menambahkan, penanganan rob di wilayah pesisir dengan membangun tol laut, tetapi karena merupakan proyek jangka panjang maka ia minta masyarakat agar bersabar.

Banjir rob diprediksi masih akan bertahan hingga tanggal 16 Mei 2020 mendatang.

Sementara berdasarkan pantauan, hingga saat ini air masih memenuhi ruas pantura Demak sehingga kemacetan masih belum terurai.

Untuk itu, Satlantas Polres Demak yang kini terus aktif berjaga hanya bisa mengarahkan pengendara agar berhati hati saat melintas.

Pengguna jalan diminta untuk dapat memilih jalur alternatif, yakni Sayung-Mranggen atau Karangtengah-Guntur-Karangawen atau Mranggen.

"Kami mengimbau supaya dapat melewati jalur alternatif," kata Kasatlantas Polres Demak Nyi Ayu Fitria Facha.

Nyi Ayu menambahkan, pihaknya juga membentuk tim urai kemacetan, dengan dipimpin perwira pada pukul 13.00 WIB sd 16.00 WIB dan pukul 16.00 WIB sampai selesai.

"Kita juga melakukan rekayasa contra flow, arah Demak menuju Semarang apabila arus dari arah Semarang memungkinkan. Dan tidak ada kendala di jalur sebaliknya, imbas dari rob," jelasnya.

* Prediksi Rocky Gerung Ridwan Kamil dan Ganjar Jadi Lawan Anis serta AHY di Pilpres 2024, Nasib Sandiaga?

Meskipun Pemilu dan Pilpres baru akan dilaksanakan tahun 2024 namun bursa para calon Presiden RI pengganti Joko Widodo sudah mulai dibahas sejak kini

Sejumlah nama disebut-sebut bakal saling rebutan untuk mendapat kursi Presiden RI. Nama-nama yang kerap disebutkan antara lain Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Calin lainnya adalah Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil, Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto

Pengamat Politik, Rocky Gerung menyebut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo akan menjadi penantang para calon-calon yang sebelumnya sudah digadang-gadang lebih dulu.

Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung memasukan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebagai nama pertama yang diprediksi akan maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Anies Baswedan dinilai sebagai tokoh yang bersih atau tidak melakukan kontroversi apapun, termasuk selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Hal itu membuat treck record dari Anies Baswedan cukup baik.

"Yang potensial ada dan sudah terbaca jelas mereka yang beredar di dalam pubik opini hari ini," ujar Rocky Gerung

"Anies Baswedan itu nama yang enggak bisa dihapus lagi, dia udah bercokol di situ sebagai tokoh di dalam kontroversi apapun dia udah jadi tokoh yang pasti akan beredar di 2024," imbuhnya.

Selain itu, Rocky Gerung menyebut nama mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta dan sekaligus mantan pasangan Anies, yakni Sandiaga Uno.

Rocky Gerung, Sandiaga Uno dan Anies Baswedan (Kolase YouTube/Kompas TV/Talk Show tvOne)
Menurutnya, Sandiaga Uno masih tetap berada di jalur menuju pemimpin tahun 2024.

Alasannya yaitu dia tidak masuk ke kabinet pada pemerintahan saat ini.

Dengan begitu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu masih dengan bebas menunjukkan semangat baru.

Sedangkan pasangannya dan juga ketumnya, yakni Prabowo Subianto yang berada di jajaran kabinet dirasa tidak akan memberikan dampak bagi Sandiaga Uno.

"Sandiaga Uno juga ada di situ, karena justru Sandiaga di luar kabinet. Lain kalau Sandiaga dibawa masuk ke kabinet dia tenggelam di situ," kata Rocky.

"Karena dia di luar, maka orang taruh harapan baru."

"Walaupun sahabat karibnya, Pak Prabowo ada di dalam. Tapi Sandi kasih sinyal bahwa ada elemen etik, elemen moral yang melekat di dia," terang Rocky.

Sandiaga Uno dinilai mempunyai harapan baru dari para pendukungnya pada tahun 2019 lalu, yaitu dari kalangan emak-emak.

Maka dari itu, Pilpres 2024 bisa menjadi pembuktikan bagi Sandiaga Uno.

"Karena dia ingin merawat itu sebagai mungkin tanggung jawab terhadap perjuangan emak-emak. Jadi politik emak-emak itu jadi semacam asuransi buat Sandi."

"Karena itu saya anggap no Sandiaga, no laga," sambungnya.

Di luar nama-nama itu, Rocky Gerung kemudian memasukan Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo.

Keduanya dinilai akan menjadi penantang serius di Pilpres 2024.

Tidak dilupakan juga ada sosok pemuda dari Partai Demokrat yang saat ini kemampuannya sudah mulai matang, yakni Agus Harimurti Yudhoyono.

"Oke dua nama, tentu masih ada nama yang dengan sendirinya pasti punya niat yang terukur untuk masuk dalam putaran, orang semacam Gubernur Jawa Barat, Gubernur Jawa Tengah," ungkapnya.

"AHY barusan menyelesaikan regenerasi dan dia masih membuktikan bahwa dia mempunyai kemampuan yang serius dan otentik dalam menjalankan partai itu."

"Ada orang yang menganggap ada bayang-bayang Pak SBY, ya memang enggak bisa dilepaskan, tetapi di dalam politik, ujian itu harus ditempuh, dan saya kira AHY harus masuk di dalam kerumitan itu nanti dan ia musti keluar dengan penampilan yang betul-betul original," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Rocky Gerung Nyatakan Ahok Lebih Pantas Dampingi Anies Baswedan Saat Pilpres 2024, https://kupang.tribunnews.com/2020/06/01/rocky-gerung-nyatak an-ahok-lebih-pantas-dampingi-anies-baswedan-saat-pilpres-2024

Berita ini telah tayang di Wartakota.com dengan judul Baru 3 Bulan Rasakan Gaji Komisaris Pertamina, Ahok Sudah Diminta Mundur Tiba-tiba, Pasang Badan, Erick Thohir Meradang Sambil Pamerkan Hasil: https://hot.grid.id/read/182036262/baru-3-bulan-rasakan-gaji-komisaris-pertamina-ahok-sudah-diminta-mundur-tiba-tiba-pasang-badan-erick-thohir-meradang-sambil-pamerkan-hasil?page=2

Berita Terkini