Dilansir TribunWow.com, perdebatan keduanya terjadi saat membicarakan soal kenaikan iuran Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS).
Menurut Refly Harun, kenaikan BPJS justru menunjukkan kehadiran pemerintah untuk mengambil uang rakyat.
Perdebatan keduanya itu terjadi dalam kanal YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne, Minggu (17/5/2020).
"Negara hadir untuk ngambil uang masyarakat gitu," kata Refly tertawa.
"Coba tunjukin dulu Bang Refly," sahut Abetnego.
Mendengar pernyataannya langsung dibantah, Refly lantas meminta Abetnego tenang dan mendengarkan penjelasannya.
Namun, Abetnego terus meminta penjelasan Refly.
Ia merasa pernyataannya disambut dengan tuduhan yang jelas disampaikan oleh sang pakar.
"Pak Abet, saya jelaskan dulu, saya kan tidak pernah membantah Anda. Ini kan cara diskusi yang baik, tenang dong," ucap Refly.
"Penjelasan saya selalu diberi tuduhan," kata Abetnego.
"Tenang dulu, tenang tenang," sambung Refly.
• Fadli Zon Desak Jokowi Batalkan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan, Singgung Slogan Rocky Gerung
Melanjutkan penjelasannya, Refly menyebut ada upaya pemerintah menutupi defisit anggaran BPJS dengan menaikkan iuran.
Terkait hal itu, ia lantas menyinggung kenaikan iuran BPJS yang sempat dibatalkan oleh Mahkamah Agung (MA).
"Tahun 2018, BPJS itu kan defisit (Rp) 12,2 triliun, kemudian 2019 diperkirakan defisit (Rp) 28 triliun," terang Refly.
"Ketika ada Perpres sebelumnya yang dibatalkan MA, itu ada skenario kenaikan yang memungkinkan BPJS bisa surplus ratusan triliun."