Ia melanjutkan, total penerima BST untuk Kota Kupang sekitar 9500-an KK sementara untuk NTT secara keseluruhan - kalau datanya belum berubah - sekitar 163. 214 KK.
"Untuk tahap pertama data yang kami terima dari Kemensos pusat sebesar itu untuk total (penerima bantuan) di NTT" ujarnya.
Data - data penerima, menurut Sulaiman, didapatkan dari Kemensos pusat. Jadi secara hirarkis perolehan data itu diajukan oleh Dinas Sosial Kabupaten/Kota setempat ke Kemensos kemudiam dishare oleh Kemensos ke PT Pos Indonesia sekalian dengan perintah bayarnya untuk dibayarkan secara serentak se-Indonesia.
"Jadi data itu memang dari bawah" katanya lagi.
"Untuk penyaluran oleh Kantor Pos Kupang sementara ini baru untuk Kota Kupang sekitar 9500-an itu dan hari ini adalah hari keempat untuk pembayaran kepada beberapa kelurahan antara lain Kelurahan Namosain, Mantasi, Manulai 2, Naioni, Kelapa Lima dan Oesapa Selatan" lanjutnya.
Pembagian untuk Kota Kupang dijadwalkan dari tanggal 5 hingga 20 Mei mendatang.
Dalam 1 KK urutan penerima biasanya atas nama kepala keluarga, bisa diwakilkan penerimanya kepada istri atau kepada anak yang penting salah satunya ada di dalam kartu keluarga.
Sulaiman menjelaskan, selama 4 hari pembagian belum ada warga yang protes tetapi ada persoalan yang timbul karena Nomor Induk Kependudukan (NIK) sering tidak sama dengan NIK yang diterima pihak Pos Indonesia.
"Salah itu bisa jadi begini. Asa yang pegang KTP lama dan pembaharuan e-KTP belum diurus padahal nomor yang dipakai adalah nomor yang baru. Tapi kita perkuatnya dengan kartu keluarga yang penting nama di kartu keluarga sudah cocok kita bayar" ungkapnya.
Ia melanjutkan, kalau memang tidak punya KTP atau namanya salah, pihak Pos Indonesia meminta diperkuat dengan surat keterangan dari kelurahan yang menyatakan bahwa yang menerima itu adalah sah.
Ia juga mengatakan, belum ada yang menolak bantuan karena dibayarkan kepada mereka yang datang sehingga selama 4 hari pembayaran tidak ada komplain dari warga.
Pembagian untuk kelurahan Namosain hari ini dimulai jam 8 pagi hingga jam 12 siang. Setelah itu dibuka lagi jam 12 sampai jam 4 untuk kelurahan Kelapa Lima dan Oesapa Selatan.
Suasananya juga diatur untuk menghindari kerumunan karena aturan untuk Covid-19, protokol kesehatan tetap dijaga. Kursi diatur berjarak, physical distancing benar - benar diperhatikan dan juga disiapkan tempat cuci tangan dan semua petugas diwajibkan pakai APD berupa masker dan sarung tangan serta para penerima juga wajib pakai masker.
"Yang bawa anak kecil kita tolak suruh pulang dulu, anaknya ditinggal dulu baru datang lagi" tuturnya.
"Kita berharap sih sesuai dengan jadwal yang sudah kami edarkan, semoga para penerima bantuan ini menaati jadwal itu dan datang tepat waktu sehingga biar kami bisa salurkan karena kita upayakan akan menyalurkan semuanya"