Masoud menerangkan, dia sebenarnya takut terinfeksi. Namun dia mengaku harus tetap mencari nafkah agar keluarganya bisa makan.
Pemerintah melarang bus untuk mengambil penumpang di luar kapasitas tempat duduk mereka.
Tapi, itu hanya akan menambah kepadan antrean di jam sibuk.
Sama dengan warga miskin di belahan dunia lain, mereka yang di Tanzania mengaku bertahan di rumah selama wabah adalah pilihan buruk.
Anna John, seorang pedagang makanan berujar, dia tidak berdoa terjadi lockdown sehingga orang bakal mati kelaparan meski terbebas dari pandemi.
"Hidup harus terus berlanjut. Semoga Tuhan melindungi kami semua," ujar Anna.
Pendapat yang sama juga disuarakan oleh Miriam John. Penjual sepatu itu berkata, sebagian pelanggannya ada yang tidak mencuci tangan. Tetapi dia tak bisa apa-apa karena butuh uang mereka.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pepaya dan Kambing Positif Covid-19, Presiden Tanzania Tuding Adanya Sabotase", https://www.kompas.com/global/read/2020/05/03/221458270/pepaya-dan-kambing-positif-covid-19-presiden-tanzania-tuding-adanya?page=all#page2.
Dan Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Di Tengah Covid-19, Presiden Tanzania Minta Rakyat Berdoa pada Tuhan", https://www.kompas.com/global/read/2020/04/22/225542070/di-tengah-covid-19-presiden-tanzania-minta-rakyat-berdoa-pada-tuhan?page=all#page2.