"Saya yakin ini hanyalah bentuk angin perubahan, dan akan segera berlalu," ucapnya dari gereja di Dodoma pada Maret lalu.
Saat memberikan pesan dalam perayaan Jumat Agung, Magufuli menyatakan bahwa Yang Mahakuasa bakal menyelamatkan rakyatnya dari virus corona.
Dar Es Salaam melaporkan kasus pertamanya pada 16 Maret, di mana dalam satu pekan terakhir, jumlahnya meningkat dari 32 menjadi 147, dengan lima meninggal.
Negara di Afrika cukup tertinggal dalam kurva global. Meski sudah menerapkan aturan ketat, kasus di wilayah mereka masih meningkat. Oposisi sekaligus pemimpin Partai ACT Wazalendo, Zitto Kabwe, begitu kecewa dengan sikap yang ditunjukkan pemerintahan Magufuli.
"Saya tidak senang dengan ketidakseriusan, ketidaktrsnaparan dalam data, dan sikap pemerintah yang menyangkal virus ini," keluh Kabwe.
"Terus menghasilkan" Kabwe sebenarnya sudah mengusulkan lockdown parsial bagi sejumlah wilayah seperti dar Es Salaam, Arusha, Mwanza, dan Dodoma.
Dia juga menyarankan adanya penutupan wilayah total kepada tempat-tempat wisata maupun pulau yang dikelola secara semi-otonomi, Zanzibar.
Tetapi, John Magufuli tetap menyerukan kepada rakyatnya untuk bekerja, dan meminta mereka untuk mematuhi juga pembatasan sosial. Dalam penjelasannya, Magufuli meminta agar virus corona tidak dijadikan dalih bagi orang untuk tidak semangat bekerja.
"Coronavirus tidak boleh dan tidak akan menjadi alasan bagi seseorang tidak melakukan pekerjannya," kata politisi berusia 60 tahun itu.
Dia meminta agar para petani tetap menggarap ladangnya, pemilik industri agar terus menghasilkan, dan tidak berharap segala perkembangan berhenti.
"Covid-19 ini seharusnya tidak menjadi alasan untuk menghancurkan ekonomi yang sudah dibangun," tegas Ketua Komunitas Pembangunan Afrika Selatan tersebut.
Ekonomi negara itu sudah terpukul setelah turis, yang memenuhi pantai atau ingin melihat hewan liar, berhenti berkunjung.
Di jalanan pusat komersial dar Es Salaam. publik mengaku takut dengan virus itu. Mereka berusaha menjaga jarak sembari tetap bekerja.
"Yang saya lakukan saat ini adalah meminta pelanggan mencuci tangan. Tantangannya adalah, saya hanya punya satu helm," kata Hemedi Masoud, operator taksi motor.
Dia dan pengemudi moda yang disebut boda-boda itu biasanya memarkirkan motor mereka di jalanan penuh pedagang dan pejalan kaki.