Menurut laporan media, Kim memerintahkan untuk mengeksekusi jenderal tersebut dengan cara melemparkannya ke tangki berisi ikan piranha.
Tangki ikan raksasa itu dibangun di kediaman utama Kim, Ryongsong Residence.
Korban diduga dilukai terlebih dulu menggunakan pisau pada lengan dan dada sebelum dilempar ke dalam tangki.
Sumber mengatakan, tidak pasti apakah sang jenderal tewas dicabik-cabik oleh ikan atau tenggelam.
Pemimpin Korea Utara ini dikatakan terinspirasi dari film James Bond berjudul The Spy Who Love Me (1977) untuk mengeksekusi dengan cara seperti itu.
* Ini nih Kim Yo Jong adik Kim Jong Un yang digadang-gadang menggantikan sang kakak yang diisukan meninggal.
Siapa sih sosok adik Kim Jong Un yang dikenal lebih kejam dari sang kakak?
Isu kematian Kim Jong Un mencuat beberapa waktu ini di berbagai media baik di tanah air maupun media luar negeri.
Pemimpin Korea Utara tersebut dikabarkan meninggal dunia lantaran sakit yang dideritanya.
Bahkan pemerintah China dikabarkan mengirim tim medis ke negara tetangganya tersebut untuk memeriksa Kim Jong Un.
Namun ternyata kabar itu dibantah dengan halus oleh pemimpin yang disebut diktator itu.
Dalam sebuah unggahan yang beredar Kim Jong Un terlihat sedang berada di sebuah kota dan menikmati suasana dengan gembira.
Lantaran kabar kematian Kim Jong Un tersebut membuat publik dunia berspekulasi tampuk kepemimpinan Korea Utara akan jatuh ke tangan siapa selanjutnya.
Nama yang paling kuat disebut sebagai pengganti Kim Jong Un sebagai pemimpin negara adalah Kim Yo Jong, adik perempuannya.
Bila benar akan memimpin Korea Utara kedepannya, Kim Yo Jong diprediksi akan lebih kejam ketimbang para pendahulunya.
Hal itu bisa terlihat dari awal Kim Yo Jong masuk ke dunia politik dan pemerintahan.
Sejak tahun 2011 dirinya ikut berperan dalam partai politik maupun pemerintahan, adik Diktator Korut tersebut tidak memiliki rasa ampun dalam menghadapi semua lawannya.
Tak hanya lawan politik yang akan digilasnya sampai habis, bahkan keluarga sendiri pun ia siap menggilasnya bila berseberangan dengan Kim Yo Jong.
Serangkaian kabar mengerikan disebut diprakarsai oleh Kim Yo Jong.
Diantaranya adalah bagaimana dia mengeksekusi Jang Song Thaek yang merupakan pamannya sendiri pada Desember 2013 silam.
Bila sang kakak sering buat negara-negara seperti AS dan Korea Selatan meradang lantaran lakukan uji coba senjata nuklir, Kim Yo Jong disebut lebih dari itu.
Pakar mengatakan bahwa adik perempuan pemimpin Korea Utara itu sampai duduk di tampuk Pemimpin Tertinggi Korea Utara lantaran kekejamannya.
Pernyataan itu muncul setelah Kim Yo Jong tidak muncul ke hadapan publik sejak memimpin pertemuan Dewan Politbiro Partai Buruh pada 11 April lalu.
Melansir dari Daily Mirror, Sabtu (25/4/2020), Profesor Natasha Lindstaedt mengungkapkan bahwa gender tak menjadi penghalang Kim Yo Jong mewujudkan ambisinya jadi pemimpin di Korea Utara.
Pakar rezim totalitarian itu menyatakan, jika Kim adik masuk, maka tradisi keluarga memimpin Korut, sejak Kim Il Sung di 1948, terus terjaga.
"Saya tidak percaya posisinya sebagai perempuan bakal melemahkan posisinya jika dia memegang kekuasaan," beber Profesor Lindstaedt.
Lindstaedt meyakini bahwa Kim Yo Jong akan lebih kejam dari pendahulunya apabila kelak benar memegang tampuk kepemimpinan Korea Utara.
Hal itu normal menurut Lindstaedt yang menganggap bahwa Kim merasa perlu lebih tegas dari sang kakak jika dia berkuasa.
Diketahui dari Daily NK, Kim Yo Jong merupakan lulusan sains komputer.
Anak kelima sekaligus anak bungsu dari mendiang Kim Jong Il, pemimpun kedua Korea Utara tersebut memang dekat dengan sang kakak yang kini menggantikan ayahnya.
Sama dengan sang kakak, Kim Yo Jong mendapat kemewahan di tengah kemiskinan yang melanda negara dan rakyat Korut.
Sejak kecil atau tepatnya saat berusia 9 tahun, ia dan Kim Jong Un telah disekolahkan di Swiss bersama para pengawal dan juru masak pribadi.
Sepulangnya dari Eropa, Kim Yo Jong pun melanjutkan pendidikan di Pyongyang, lalu masuk dunia politik di negaranya.
Bahkan saat sang kakak melakukan pertemuan penting dengan pemimpin negara yang sering berseteru dengan Korut, Kim Yo Jong ada di sana mendampingi kakaknya.
Termasuk pertemuan dengan pemimpin Korea Selatan Moon Jae-in dan Presiden AS Donald Trump beberapa waktu lalu.
Kim adik digadang-gadang menjadi kandidat terkuat memimpin negeri komunis itu, karena putra Kim Jong Un dianggap masih terlalu muda.
Sementara kakak tertua mereka, Kim Jong Chul, dianggap sebagai playboy yang tak tertarik dengan politik sehingga tidak dianggap sebagai ahli waris.
Kemudian saudara tiri laki-lali, Kim Jong Nam, tewas diracun pada 2017, dengan saudara tiri perempuan Kim Sol Song juga tak dianggap penantang terkuat.
Sun Yoong Lee, pakar Korea asal AS, menuturkan Kim adik bisa lebih kejam dari kakaknya, bahkan mungkin melebihi ayah serta kakeknya.
"Dia harus menunjukkan kepemimpinannya dengan memprovokasi AS melalui uji coba senjata, atau mungkin serangan mematikan ke Korea Selatan," paparnya.
* KIM Jong Un Absen Lagi dari Agenda Penting Kenegaraan, Pemimpin Tertinggi Korea Utara Meninggal ?
Kim Jong Un adalah pria yang saat ini diketahui menjadi pemimpin tertinggi di Korea Utara.
Namun, sejumlah rumor buruk terkait kondisi kesehatan orang nomor satu di negara yang ada di semenanjung Korea itu masih terus berhembus.
Kebenaran di balik berbagai rumor negatif itupun terus menjadi teka-teki yang belum menemukan jawabannya.
Terlebih, baru-baru ini pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dilaporkan absen dalam beberapa agenda penting kenegaraan.
Terbaru, suksesor Kim Jong Il itu absen dari agenda perayaan Hari Ulang Tajun (HUT) angkatan bersenjata Korea Utara.
Media Korea Selatan, Yonhap, melaporkan bahwa media negara tertutup itu sudah memulai perayaan 88 tahun berdirinya Tentara Revolusi Rakyat Korea (KPRA).
Perayaan HUT tentara Korea Utara pada Sabtu ini (25/4/2020) dilangsungkan tanpa kehadiran Kim Jong Un sebagai panglima tertinggi.
Hong Kong Satellite Television melaporkan bahwa Kim Jong Un meninggal.
Namun laporan tersebut belum terkonfirmasi oleh AS.
Kepada Newsweek, sumber dari Pentagon menerangkan bahwa militer Korut masih mempertahankan kesiapan mereka berdasarkan norma historis.
"Saat ini, belum terdapat bukti kuat bakal terjadinya perubahan signifikan dalam sektor pertahanan atau kepemimpinan nasional," ucap sumber itu.
Perayaan itu di tengah kabar China sebagai sekutu utama Pyongyang, mengirim tim berisikan dokter untuk memantau kondisi kesehatan Kim.
Terakhir kali Kim tampil di depan publik adalah saat memimpin rapat Dewan Politbiro Partai Buruh pada 11 April lalu, dilansir Reuters.
Pejabat dari China, Rusia, maupun Presiden AS Donald Trump sama-sama membantah Kim mengalami kondisi kritis sejak operasi kardiovaskular pada 12 April.
Spekulasi mengenai kesehatan Kim muncul setelah dia absen pada perayaan Hari Matahari, yang notabene adalah kakekhya sekaligus pendiri Korut, Kim Il Sung, pada 15 April.
Setelah itu, Daily NK, media yang dikelola sebagian pembelot Korut, melaporkan bahwa Kim berada dalam kondisi kritis setelah menjalani operasi kardiovaskular.
Kim Jong Un yang dilaporkan beristirahat di sebuah vila menjalani pembedahan itu sebagai dampak dari obesitas, kelelahan bekerja, dan fakta dia adalah perokok berat.
Namun beberapa pekan kemudian, KCNA yang merupakan media resmi Pyongyang merilis kabar Kim menerima karangan bunga sebagai peringatan setahun dia mengunjungi Rusia.
Reuters memberitakan, pemimpin yang diyakini berusia 36 tahun itu masih hidup dan segera tampil di muka publik dalam waktu dekat.
Meski begitu, ini bukan pertama kalinya sang pemimpin tertinggi hilang dari sorot kamera.
Pada 2016, dia sempat menghilang selama enam pekan.
Dia kemudian tampil menyapa rakyatnya sambil mengenakan tongkat.
Berdasar intelijen Korsel, dia menjalani operasi pengangkatan kista dari pergelangan kakinya.
Sebagian artikel ini telah tayang di POS-KUPANG.COM