4 Wanita Lesbian Kecelakaan saat Kabur setelah Bunuh Sopir Taksi Online, Ternyata Tak Mahir Nyetir

Editor: Alfred Dama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolresta Bandung, Hendra Kurniawan merilis penangkapan 4 perempuan yang merupakan pasangan lesbian sebagai pelaku pembuhan terhadap Samiyo Basuki Riyanto (60) yang ditemukan di tebing hutan pinus di Pangalengan pada 30 Maret lalu, di Mapolresta Bandung, Senin (27/4/2029). Yang ditunjukkan hanya 3 pelaku karena seorang pelaku masih di bawah umur.

4 Wanita Lesbian  Kecelakaan saat Kabur setelah Bunuh Sopir Taksi Online,  Ternyata Tak Mahir Nyetir

POS KUPANG.COM -- Aksi 'gila' tiga wanita yang diduga leesbian ini benar-benar membuat warga marah

Betiga tidak, mereka berani membunuh sopir taksi online dan membawa kabur kendaraan milik korban

Namun naas, niat untuk kabur gagal lantaran mengalami kecelakaan. Ternyata mereka berempat memang tak mahir meyetir mobil

4 orang wanita penyuka sesama jenis (lesbi) pembunuh sopir taksi online di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, akhirnya ditangkap polisi.

Diketahui, mayat sopir taksi online bernama Samiyo Basuki Riyanto (60) itu ditemukan di tebing hutan pinus pada 30 Maret 2020 lalu.

Adapun motif para pelaku membunuh korban adalah lantaran tak punya uang untuk membayar ongkos.

Kapolresta Bandung, Hendra Kurniawan, mengatakan, saat itu polisi mendapat laporan terkait penemuan mayat atas nama Samiyo Basuki Riyanto

Jadi Garda Terdepan Lawan Corona, 3 Perawat ini Malah Diusir dari Kost, Kata Dir RSBung Karno Solo

Sama-sama Mantan Ariel NOAH,Luna Maya Puji Kecantikan Sphia Latjuba:Aku Berpikir berpikir SiapaIni?

Putra Ahok Makin Mirip Puput Nastiti Devi , Yosafat kini Berusia 3 Bulan, Begini Tingkah Lucunya

Kisah Dokter Meninggal Karena Infeksi Corona, Tunda Nikah dan Ciptakan Lagu untuk Istri

"Korban adalah sopir Grab yang ditemukan di jurang dalam kondisi meninggal. Pelakunya sebanyak empat orang, semua berjenis kelamin perempuan," ujar Hendra, di Mapolresta Bandung, Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (27/4/2029).

Hendra memaparkan, kronologisnya berawal dari saudari ERS alias Iki (15) dan TGC alias Sela (19), menyewa mobil Grab dari Jakarta untuk tujuan Pangalengan Bandung.

"Sebelum ke Pangalengan menjemput rekannya saudari AS alias Riska (20) di Jonggol Bogor, tujuan ke Pangalengan mentejemput KS alias Risma (18) karena mereka memiliki hubungan khusus," kata Hendra.

Hendra mengatakan, di tengah jalan mereka sepakat akan membayar Rp 1,7 juta, untuk biaya perjalanan.

"Tapi ternyata mereka tidak punya uang, karena tidak punya uang kemudian saudara Iki dan Risma sepakat untuk menghabisi korban dengan cara menggunakan kunci inggris yang ada di mobil tersebut," kata dia.

Menurut Hendra, dua pelaku utama, yakni Risma yang membekap dan mencekik korban, Iki yang memukul korban dengan kunci inggris.

Sedangkan Riska membantu membuang jenazah korban dan Sela mengamankan barang bukti.

Halaman
12

Berita Terkini