Hersubeno lanjut mengiyakan pernyataan Rocky Gerung.
"Ya sudah apalagi kalau begitu, wajar sekali kan," balas Rocky Gerung.
Rocky Gerung menilai kritikan lewat meme hanya ajang lucu-lucuan.
"Itu kan cuma duel kelucuan aja, enggak usah serius-serius amat," katanya sambil tertawa.
Menurut Rocky Gerung, para pembuat meme ingin melihat apakah tokoh-tokoh yang mereka kritik bereaksi atau tidak terhadap meme-meme tersebut.
"Kan yang diukur Anies, terpengaruh enggak psikologinya disebut gubernur dun*u," jelasnya.
"Presiden Jokowi terpengaruh enggak disebut sebagai presiden Id**t," tambah Rocky Gerung.
• Belum Telat! Shio Jumat Pon 17 April 2020 4 Shio Ini Bakal On The Way Jadi Sultan, Kamu Termasuk?
• Pejudo Indonesia Miftahul Jannah Lelang Judogi untuk Perangi Wabah Corona, Simak Info
• Dituduh Tikung Luna Maya, Papa Bule Syahrini Tak Sengaja Beri Bukti ini, Inces Rebut Reino Barack?
Ia menilai adanya meme tersebut justru harus diapresiasi sebagai ajang pelampiasan ketegangan di masyarakat.
"Satu hal yang harusnya kita rayakan ada outlet (saluran keluar -red) untuk melepas ketegangan sosial, itu melalui meme," kata Rocky Gerung.
Di sisi lain Rocky Gerung tidak memungkiri bahwa masih ada perpecahan antara pro pemerintah dan oposisi.
Rocky Gerung menilai pemerintah hingga saat ini belum berhasil menyelesaikan perpecahan tersebut.
"Di belakang itu tetap persaingan yang enggak selesai, dulu presiden sudah minta untuk berhenti saling mengolok," katanya.
"Tapi jangan salahkan publik, kalau pemerintah tidak punya narasi untuk menghentikan itu."
"Enggak bisa cuma sekadar perintah, berhenti mengolok, ya pemerintah tidak punya langkah berikutnya, untuk menghasilkan diskursus baru, menghasilkan literasi baru dalam percakapan perpolitikan," sambung Rocky Gerung.
Anies Bicara soal Cacian dan Makian Netizen