POS-KUPANG.COM | BAJAWA --Manajer PLN ULP Bajawa, Vincentius Rambo, menyampaikan, tidak ada unsur kesengajaan untuk padamkan listrik.
Vincentius menyebutkan listrik padam karena mengalami gangguan yang cukup serius dan membutuh penelusuran serta perbaikan dari pihak PLN ULP Bajawa.
Selain karena ular, sejumlah pohon tumbang menimpa kabel jaringan dan ada orang yang melempar kayu ke atas kabel jaringan sehingga terjadi gangguan yang menyebabkan listrik padam.
• Nakertrans Belu Belum Mendapat Laporan PHK
Vincentius mengakui dua pekan terkakhir listrik mengalami gangguan sehingga sering padam karena beberapa faktor.
"Mohon maaf sebelumnya. Untuk pelayanan listrik ke arah Soa, Bajawa Utara, Wolomeze sampai Turaloa dan Wangka untuk beberapa minggu terakhir sering terjadi gangguan," ujar Vincentius ketika dihubungi POS-KUPANG.COM, Senin (13/4/2020).
• Seekor Ular Melingkar di Kabel Jaringan Listrik PLN Ngada
"Kondisi yang kami temukan di lapangan penyebab gangguannya akibat pohon menimpa jaringan, ada oknum yang lempar jaringan dan juga ada ular yang melingkar di jaringan yang menyebabkan terjadinya hubung singkat ke bumi," sambung Vincentius.
Vincentius mengatakan pihaknya selalu berupaya agar listrik terus menyala dan bila terjadi gangguan-gangguan jaringan di luar prediksi kami seperti ini kami butuh waktu untuk telusuri penyebabnya.
"Sekali lagi kami mohon maaf atas ketidaknyamannya sehubungan dengan adanya gangguan ini," papar Vincentius.
Ia mengatakan pihaknya terus berupaya untuk pelayanan yang lebih baik dari waktu ke waktu dan tidak pernah ada unsur kesengajaaan untuk padamkan listrik.
"Kami terus berupaya agar listrik terus menyala dan mohon dukungan masyarakat untuk upaya pelayanan kami," jelasnya.
Ganggu Kerja Tim Covid-19
Sebelumnya, kisah pilu dialami sejumlah tim gugus tugas penanganan dan pencegahan Covid-19 Kecamatan Wolomeze, Kabupaten Ngada.
Pasalnya sejak terbentuk tim gugus tugas tersebut tidak beraktivitas dengan baik, akibat listrik padam, sinyal hilang sehingga sangat sulit untuk melakukan koordinas via telepon seluler.
Camat Wolomeze, Kasmin Belo, mengatakan akibat dari pemandaman listrik mendadak akhir-akhir ini, dirinya bersama tim gugus tugas tidak bisa melaksanakan kegiatan pemantuan dengan baik di kecamatan Wolomeze.
Padahal, kecamatan Wolomeze merupakan perbatasan Kabupaten Ngada dan kabupaten Nagekeo.
Kasmin menyampaikan, hampir dua pekan terakhir listrik diwilayah tersebut sering alami pemadaman mendadak tanpa ada penyampaian ke masyarakat Wolomeze.
"Selama ini saya sering komunikasi langsung dengan kepala PLN, jawaban selalu bilang tunggu kami koordinasi dulu, tapi ahkir-ahkir ini saya sudah malas, responya begitu-begitu saja," ujar Kasmin, kepada POS-KUPANG.COM, Senin (13/4/2020).
Kasmin juga mengisahkan tentang tentang ketidakhadiran pada pertemuan terahkir dengan tim gugus tugas penanganan dan pencegahan Covid-19 Kabupaten Ngada akibat handphone mati akibat listrik padam selama dua hari.
Kasmin mengatakan jika listrik padam sinyal untuk handphone pun hilang sehingga kesulitan untuk melakukan komunikasi atau membuat laporan perkembangan Covid-19 di kecamatannya.
"Disini kalau listrik padam, berarti sinyal juga hilang, komunikasi mati total, apalagi kondisi jalan rusak begini," ungkapnya.
Sementara itu, pejabat sementara desa Mai Nai, Cristianus Maku Jawa, mengatakan pedaman lisrik di desanya hampir sering terjadi dan berlangsung berjam-jam tanpa ada infomasi yang jelas.
Cristianus mengatakan ditengah wabah pandemi Covid- 19 ini, kehadiran listrik untuk mendukung kerja gugus tugas di kecamatan maupun desa sangat di perlukan khususnya dalam hal pemantuan.
"Desa Mai Nai adalah pintu masuk bagi warga yang berada di wilayah kecamatan Aesesa, kabupaten Nagekeo dan disana ada pos pemantau, sehingga listrik sangat dibutuhkan untuk mendukung aktivitas posko", kata Cristianus.
Cristianus berharap selama masa pandemi corona, pihak PLN perlu membangun satu posko di wilayah tersebut untuk melakukan pemantaun, sehingga listrik sangat dibutuhkan diwilayah Wolomeze.
"Banyak petugas PLN ini tinggal diluar wolomeze bagaimana kalau selama masa penyebaran virus corona ini, pihak PLN perlu mendirikan posko untuk memantau listrik diwilayah tersebut", ungkapnya.
Sementara Kepala Desa Nginamanu, Yohanes Don Bosko Lemba, juga mendesak pihak PLN membuka posko di Wolomeze dengan petugas menyikapi penanganan Covid 19.
"Ini juga penting. Jangan sampai masalah di Mai Nai utara sana petugas dengan enaknya matikan di CO Soa. Padahal di wolomeze ada beberapa CO," ujar Bosco.
Bosco mengatakan listrik yang padam nyala tak beraturan akhir-akhir ini menyulitkan tim Gugus Tugas Covid 19 untuk melakukan koordinasi cepat.
"Kita juga sudah melakukan karantina mandiri kepada warga yang baru pulang. Untuk ini sangat memerlukan listrik," kata Bosko.
Bosco juga menyesalkan sikap PLN yang dinilai tidak tanggap darurat. Alasan listrik padam karena ada pohon tumbang dinilai mengada-ada. Beberapa kali dirinya menghubungi pihak PLN di Bajawa, namun sampai saat ini tidak ada upaya apapun.
"Pemadaman sudah tidak beraturan, seperti main lampu kelap kelip. Sejam padam, sejam kemudian nyala lagi. Kadang juga nyala 30 menit padam 24 jam. Terjadi hampir setiap hari. Kalau begini yang terjadi, pohon dimana yang tumbang terus-menerus?," tanya Bosco. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)