VIDEO – Cegah Corona di NTT : Tetua Adat Detunggali-Ende Menghardik Virus Corona Saat Ritual Adat
POS-KUPANG.COM | ENDE – VIDEO - Tetua Adat Detunggali-Ende Menghardik Virus Corona Saat Ritual Adat
Persekutuan Adat Detunggali di Desa Fataatu Timur, Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende, menggelar upacara adat atau yang dalam bahasa setempat disebut, Upacara Adat Joka Nitu Noa.
Ritual adat yang bertujuan tolak virus corona atau Covid-19 itu digelar pada Minggu (5/4/2020).
• VIDEO – ABK KM Lambelu Diperiksa di Atas Kapal, Pasca Ditolak Warga Maumere Terkait Covid-19
• VIDEO - Penumpang KM Lambelu Tujuan Maumere, Diperiksa Di Tengah Laut Terkait Covid-19
• VIDEO - Update Corona NTT : ODP di NTT Berjumlah 686 Orang, Ini Sebarannya di 22 Kabupaten dan Kota
Saat ritual tersebut dilangsungkan, suara tetua adat yang memandu jalannya upacara sakral itu, tiba-tiba meninggi. Tetua adat itu seakan menghardik virus corona atau Covid-19 agar kembali ke asalnya.
Informasi yang dihimpun POS KUPANG.COM dari warga setempat, menyebutkan, ritual adat itu tak sembarang dibuat.
Ritual adat itu digelar apabila ada serangan hama yang mengganggu dan mengancam kemaslahatan masyarakat, sebagaimana virus corona saat ini.
Salah seorang warga, Yulius Rada menyebutkan, ritual adat itu sifatnya insidentil. Upacara tersebut baru dibuat manakala tana watu (dunia-Red) terserang hama seperti virus corona atau Covid-19 yang mewabah saat ini.
Yulius menuturkan, secara adat virus itu sebenarnya ada dan datang bersama alam atau dalam setempat disebut "penaki eo mai noo' Angi, eo ndu noo' rubu" yang artinya penyakit itu datang bersama angin dan ikut bersama awan.
Oleh sebab itu, sebagai upaya tolak bala, dilangsungkan ritual adat yang bertujuan menolak vorus itu untuk kembali ke asalnya atau dalam bahasa setempat disebut joka da ghele keli, gola da lau mau', bhale leka tuka ine yang artinya kembali ke gunung kembali ke laut kembali ke asal mulanya.
Saat ritual adat berlangsung, upacara pemberian sesajian kepada leluhur dan alam semesta pun dilakukan. Sesajian itu diberikan sesuai batas wilayah adat.
Upacara tersebut dibuat oleh Mosalaki Puuu’Ria Bewa Tana Detunggali.
Saat ritual berlangsung, mosalaki tersebut didampingi struktur badan mosalaki, yakni ngebogele (pembantu utama mosalaki pada wilayah tertentu selain di daerah dataran).
• VIDEO - Update Corona NTT : ODP di NTT Berjumlah 686 Orang, Ini Sebarannya di 22 Kabupaten dan Kota
• VIDEO – Update Covid 19 : Jumlah ODP di Belu Berkurang
• VIDEO - Update Corona Mabar : 1 PDP Asal Sumbawa Meninggal di Kabupaten Mabar
Ritual itu wajib diikuti oleh semua masyarakat adat, yang dalam bahasa setempat disebut Ana Kalo Fai Walu.
Secara adat bahwa upacara ini pasti mampu menolak hama penyakit yang akan masuk ke wilayah persekutuan adat Tana Detunggali ujar Yulius.