Rocky Gerung Singgung Luhut Panjaitan Soal Uang, Youtube dan Kritik, Said Didu Dipaksa Minta Maaf?

Editor: maria anitoda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rocky Gerung Singgung Luhut Panjaitan Soal Uang, Youtube dan Kritik, Said Didu Dipaksa Minta Maaf?

Karier militernya banyak dihabiskan di Kopassus TNI AD. Di kalangan militer dikenal sebagai Komandan pertama Detasemen 81.

Berbagai medan tempur dan jabatan penting telah disandangnya; Komandan Grup 3 Kopassus, Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif), hingga Komandan Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Angkatan Darat.

Ketika menjadi perwira menengah, pengalamannya berlatih di unit-unit pasukan khusus terbaik dunia memberinya bekal untuk mendirikan sekaligus menjadi komandan pertama Detasemen 81 (sekarang Sat-81/Gultor) kesatuan baret merah Kopassus, menjadi salah satu pasukan khusus penanggulangan terorisme terbaik di dunia.

Pendidikan yang diikutinya:

National Defense University, Amerika Serikat.

Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI), Penerima penghargaan Adhi Makayasa untuk lulusan terbaik AKABRI bagian Darat (1970).

Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (SUSSARCABIF), Lulus Terbaik (1971).

Kursus Komando, Lulusan Terbaik, Meraih Penghargaan Sangkur Perak Komando (1971).

Kursus Lintas Udara, Lulusan Terbaik, Meraih Penghargaan Trophy Payung Emas (1971).

Kursus Lanjutan Perwira/SUSLAPA I (1976).

Kursus Lanjutan Perwira/SUSLAPA II (1978).

Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (SESKOAD).

Sekolah Staf Dan Komando ABRI (SESKO ABRI)

Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANNAS)

Pada Tahun 2001 Luhut Panjaitan mendirikan Politeknik Informatika Del di Desa Sitoluama, Toba Samosir.

Pelatihan

Royal Army Special Air Service (SAS), Inggris (1981).

Shooting & Anti-Terror Instructor Training, Jerman Barat (1981).

Counter-Terrorism and Special Operations Course, Grenzschutzgrupppe 9 (GSG-9) German Federal Police, Jerman Barat (1981).

US Army Airborne, Pathfinder, And Ranger Course, Fort Bragg And Fort Benning, Amerika Serikat (1976).

Free Fall Instructor Course, US Army Special Forces, Fort Bragg, Amerika Serikat (1976).

Mobile Trainning Team (MTT) Instructor Course Golden Knight, US Army Special Forces, Fort Bragg, Amerika Serikat (1978).

HALO/HAHO Jumpmaster Instructor Course, US Army Jumpmaster School, Amerika Serikat (1980).

US Army John F. Kennedy Special Warfare Center and School (US. Army Special Forces Course), Fort Bragg, Amerika Serikat (1978).

Bomb Disposal Instructor Training, US Army Special Forces, Fort Bragg, Amerika Serikat (1977).

Jungle Warfare Instructor Training Course, US Army Special Forces, Fort Bragg, Amerika Serikat (1979).

Guerrilla & Counter-Guerrilla Warfare Instructor Training Course, US Army Special Forces, Amerika Serikat (1978).

Kepangkatan

Letnan Dua Inf (1970)

Letnan Satu Inf (1973)

Kapten Inf (1975)

Mayor Inf (1980)

Letnan Kolonel Inf (1983)

Kolonel Inf (1990)

Brigadir Jenderal TNI (1995)

Mayor Jenderal TNI (1996)

Letnan Jenderal TNI (1997)

Jenderal TNI (HOR) (01-11-2000)

Jabatan Militer

Komandan Peleton I/A Group 1 Para Komando, Kopassandha (1971).

Komandan Peleton Batalyon Siliwangi Di Kalimantan Barat, Pada Operasi Pemberantasan Dan Penumpasan PGRS/Paraku (1972).

Komandan Kompi A Group 1 Para Komando, Kopassandha (1973).

Komandan Kompi A Pasukan Kontingen Garuda (KONGA VI) Wilayah Port Said, Port Fuad, Port Suez, Mesir (Desember 1973 – Oktober 1974).

Ajudan Pribadi Brigjen TNI Yogi S Memed (Komandan Brigade Selatan, Wilayah Terusan Suez) Kontingen Garuda (KONGA VI), Mesir (Desember 1973 – Oktober 1974).

Komandan Tim C Group 1 Para Komando Satuan Lintas Udara Pada Operasi Seroja, Kopassandha (1975).

Komandan Kompi Pasukan Pemburu Kopasshanda Pada Elemen Satgas Tempur Khusus, Pada Operasi Seroja (1976), Sekaligus Meraih Prestasi Dan Predikat Sebagai Komandan Kompi Terbaik Dalam Operasi Seroja.

Perwira Operasi Pada Pusat Intelijen Strategis/Pusintelstrat.

Perwira Operasi Pada Satuan Tugas/Satgas Intel Badan Intelijen Strategis (BAIS) ABRI.

Pendiri dan Komandan Pertama Detasemen 81 Anti Teroris Kopassus (1981)

Pendiri dan Komandan Pertama Proyek Rajawali Pada Pusat Intelijen Strategis/Pusintelstrat, BAIS ABRI (1983)

Komandan Satuan Pengamanan Presiden RI/VVIP Pada KTT ASEAN Manila, Filipina (1984).

Pendiri dan Komandan Pertama Proyek Charlie/Proyek Intelijen Teknik (Proyek Yang Menjadi Creme De La Creme TNI) Pada Detasemen 81 Anti Teroris Kopassus (1985).

Pendiri Dan Komandan Pertama Sekolah Pertempuran Khusus (Sepursus) Detasemen-81/Anti-Terror Kopassus Pada Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus) (1986).

Komandan Satgas Tempur Khusus Pasukan Pemburu Kopassus (Detasemen-86) Di Sektor Tengah Khusus (Osu, Frekueike, Laisorobai) Timor-Timur (1986). Meraih Prestasi Dan Predikat Sebagai Komandan Satgas Tempur Terbaik Di Timor-Timur.

Komandan Sekolah Pusdik Para Lintas Udara Pusshandalinud/Pada Pusat Pendidikan Pasukan Khusus/Pusdikpassus, Kopassus (1987).

Asisten Operasi (Asops) Kopassus (1989)

Komandan Group 3 Sandhi Yudha Kopassus, (1990)

Komandan Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus), (1993)

Komandan Korem 081/Dhirotsaha Jaya, Madiun, Jawa Timur, Meraih Prestasi Sebagai Komandan Korem Terbaik Di Indonesia (1995)

Wakil Komandan Pusat Persenjataan Infanteri

Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) TNI-AD (1996–1997)

Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Kodiklat TNI AD) (1997–1998).

Jabatan Pemerintahan

Duta Besar RI Berkuasa Penuh Untuk Singapura (1999–2000)

Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI pada Kabinet Persatuan Nasional (2000–2001)

Pangkat Jenderal TNI (1999)

Kepala Staf Kepresidenan RI (2014–2015)

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, Dan Keamanan RI (2015–2016)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (2016–2019)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Kabinet Indonesia Maju (2019–2024)

Karier di Pemerintahan

Pada Tahun 1999 Presiden B.J. Habibie mengangkatnya menjadi Duta Besar Republik Indonesia Untuk Republik Singapura di era krusial awal Reformasi.

Kepiawaian Luhut dalam diplomasi dianggap mampu mengatasi hubungan kedua negara yang sempat terganggu dan kurang selarasnya komunikasi antar pemimpin negara sepeninggal Presiden Soeharto.

Dalam 3 bulan pertama masa jabatannya, ia mampu memulihkan hubungan kedua negara ke tingkatan semula.

Lalu pada masa Presiden Abdurrahman Wahid, Luhut ditarik dari Singapura sebelum masa baktinya berakhir.

Gus Dur mempercayakannya sebagai Menteri Perdagangan dan Industri Republik Indonesia walau dalam periode yang singkat (2000–2001), sesingkat usia pemerintahan Gus Dur.

Presiden di era pemerintahan selanjutnya pun bermaksud untuk mempercayakannya kembali sebagai Menteri, tetapi Luhut menolaknya karena ia menjaga etika terhadap Gus Dur.

Pada tanggal 31 Desember 2014, Luhut dilantik menjadi Kepala Staf Kepresidenan Indonesia yang pertama oleh Presiden Joko Widodo.

Pada tanggal 12 Agustus 2015, Luhut ditetapkan oleh Presiden menjadi Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan sebelum dipindahkan lagi menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman pada tanggal 27 Juli 2016.

Pengembangan masyarakat

Tahun 2001 Luhut memiliki ide membangun yayasan dan sekolah untuk masyarakat yang membutuhkan. Lalu bersama istrinya, Devi, Luhut membuat sebuah yayasan misi sosial bernama Yayasan Del. 

Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan sumber daya manusia Indonesia agar menjadi manusia yang berguna bagi bangsa dan negara.

Yayasan Del bergerak di sektor pendidikan, teknologi, kesehatan, kemanusiaan dan membangun panti asuhan.

Selain itu Del juga memberikan program beasiswa tanpa membedakan status maupun golongan.

Program pertamanya adalah dengan mendirikan Politeknik Informatika Del yang kini telah menjadi Institut Teknologi Del, di tepi Danau Toba.

Tepatnya di Sitoluama, Laguboti, Kab. Tobasa. Sekarang, IT Del telah membuka program studi baru, yaitu: S1 Teknik Manajemen Rekayasa, Teknik Bioproses, Sistem Informasi dan Teknik Informatika, serta D3 Teknik Informatika.

Institut Teknologi DEL, ditujukan untuk anak berbakat dan dari keluarga tidak mampu Indonesia.

Sejak didirikan, Institut Teknologi DEL bekerjasama dengan ITB Bandung, NIT India dan Wollongong University Australia.

Luhut juga mendirikan Yayasan Luhur Bakti Pertiwi yang telah melahirkan 250 alumni generasi muda berjiwa pemimpin berintegritas tinggi dari 23 provinsi.

Selain itu Luhut juga mendirikan Yayasan Lingkar Bina Prakarsa sebagai lembaga independen dan non-partisan untuk menjadi Pusat Studi Kebijakan dan Pendampingan Strategis.

Kewirausahaan

Tahun 2004 Luhut mulai merintis bisnis di bidang energi dan pertambangan dengan mendirikan PT Toba Sejahtra Group.

Kini di bawah Toba Sejahtra yang bergerak di sektor pertambangan batu bara, ada anak usaha yang bergerak di sektor minyak dan gas, perkebunan, dan kelistrikan.

PT Toba Bara Sejahtra Tbk (Toba Bara) adalah salah satu  produsen utama batubara termal yang kompetitif di Indonesia.

Sebagai anak perusahaan PT Toba Sejahtra Group, Toba Bara telah berkembang menjadi produsen batubara utama yang beroperasi pada 3 (tiga) konsesi area tambang batubara di Kalimantan Timur.

Area-area tambang yang berdekatan ini, yang dikelola oleh 3 (tiga) anak perusahaan, berada pada  lokasi tambang yang menguntungkan, serta dekat jaraknya dengan pelabuhan setempat.

Sejak memulai produksi pada tahun 2007, mengalami  kenaikan yang cepat menjadi sebuah perusahaan  terkemuka di bidang batubara.

Luas area tambang Toba Bara secara keseluruhan sekitar 7087 hektare dengan total estimasi sumber daya sebesar 236 juta ton.

Pembangunan pertama pada aset greenfield  dimulai dengan PT Indomining pada tahun 2007, diikuti dengan PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN) pada tahun 2008.  Kemudian, pembangunan PT Trisensa Mineral Utama (TMU) dimulai pada tahun 2011.

Tanggal 6 Juli 2012 Toba Bara mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan ticker TOBA dan merilis sebesar 210.681.000 saham atau 10,5 % dari jumlah modal disetor, dengan perolehan dana sebesar Rp 400.293.900.000,-. Harga perdana saham sebesar Rp 1.900,- per lembar saham.

Selain itu ada satu perusahaan konsesi yang dipegang Toba Sejahtra Grup, yaitu PT Kutai Energi.

Sedangkan di sektor migas ada PT Energi Mineral Langgeng dan PT Fairfield Indonesia.

Di sektor kelistrikan ada PT Pusaka Jaya Palu Power dan PT Kartanegara energi Perkasa.

Lalu di sektor perkebunan ada dua perusahaan yaitu, PT Trisena Agro Sejahtera dan PT Adimitra Lestari. Kalu di sektor industri ada  PT Smartias Indo Gemilang, PT Rakabu Sejahtera dan PT Kabil Citranusa.

PT Pusaka Jaya Palu Tower yang bergerak di sektor kelistrikan sejak tahun tahun 2007, berhasil membangun pembangkit listrik tenaga uap. Dan ini merupakan pembangkit listrik tenaga uap swasta pertama di Indonesia.

Untuk coal and mining, sebagian besar hasil produksinya di-ekspor ke China, Korea, Taiwan, India, dan Jepang.

Penghargaan dan tanda kehormatan

Ernst & Young Entrepreneur of the Year, untuk kontribusi pada Pengembangan Sosial (2011).

Penghargaan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia sebagai Pembina Olah Raga terbaik nasional (2006).

Komandan Resort Militer (Danrem) Terbaik se-Indonesia (1995).

Tanda Jasa Militer

Kesetiaan 8 Tahun, Kesetiaan 16 Tahun, Bintang Kartika Eka Paksi Prestasi dan Bintang Kartika Eka Paksi Nararya.

Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akabri Bagian Darat (1970).

Bintang Yudha Dharma Nararya.

Bintang Prestasi Kartika Eka Paksi III.

Satya Lencana Nararya III.

Satya Lencana Kesetiaan XXV Tahun.

Satya Lencana GOM VIII/Dharma.

Satya Lencana Penegak.

Satya Lencana Seroja.

Satya Lencana Garuda VIII.

Satya Lencana Dwidya Sistha.

Satya Lencana PBB.

* Fadli Zon Ungkap Sosok Sebenarnya Said Didu Yang Kini Berselisih dengan Luhut Binsar Pandjaitan

Nama Said Didu dalam beberapa hari terakhir ini ramai diperbincangkan karena sedang berurusan dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Menhub Ad Interim Luhut Binsar Pandjaitan

Luhut Binsar Panjaitan mengancam akan melaporkan Said Didu karena tindak perbuatan tidak menyenangkan dan pencemaran nama baik.

Di tengah kasus yang menjerat Said Didu, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon rupanya mengenang kembali pertemuan mereka beberapa tahun silam

Kenangan Fadli Zon pada Said Didu itu diungkapkannya lewat cuitan di Twitter @fadlizon.

"Saya pertama kali kenal Mas @msaid_didu th 1997 zaman Orde Baru. Sy jd anggota 
@mprgoid n asisten Badan Pekerja yg ikut buat naskah GBHN," tulis Fadlin Zon.

Karena pekerjaan itulah, dirinya bertemu intensif dengan Said Didu selama 5 bulan.

"Hampir tiap hari kami bertemu selama 4-5 bulan hingga Sidang Umum MPR 1998. Sy tahu orgnya punya idealisme n integritas. #WeStandWithSaidDidu," tulis Fadli Zon lagi.

Postingan Fadli Zon pun mendapat beragam komentar. Berikut beberapa di antaranya:

@adiansyahdompu: @msaid_didu dan @mprgoid Dia punya Idealisme dan Integritas (I&I).
Tapi ini lain soal.  Mengatakan 'Didalam Otak hanya ada Uang', tdk ada hubunganx dgn I&I. Ini murni penghinaan Pribadi, bukan kritik Kebijakan pejabat publik. @msaid_didu hrs Fight klo ngerasa tidak bersalah.

@@RMBFarid: Hak bela bisa dilakukan diluar jalur hukum. Masih ingat buku George Junus " Gurita Cikeas" tuk menyerang SBY ? Apa istana suruh penjarakan George ? No ! Buku tersebut dijawab oleh buku lagi " Cikeas Menjawab'. Demokrasi di era SBY berjalan pada tempatnya..

@shiaLebaou: @fadlizon @msaid_didu dan @mprgoid Kalau idealis harusnya bisa berjuang untuk freeport,apalagi sejak jaman orba. Indonesia hanya dpt keuntungan yg sangat kecil. Bahkan tidak smp 5%. Lah kok diem2 bae #NegriDiAtasAwanSoon dengan panah arah kanan di atas 

@Jaya93180022:  Ada yg absurb. Orang diberi tugas, pake kontrak, dibayar, diberi fasilitas, trus, pemberi tugas komplein, diajak gelut, pake modal dan wewenang yg dibrikan oleh pemberi tugas? Aneh, sangat aneh".

@yoesdiana:  @fadlizon @msaid_didu dan @mprgoid Mari kita kawal jangan sampai dikriminalisasi  #WeStandWithSaidDidu

@Bolli992:  Wajar saja marah Lbp .. jngn fitnah org klau gk mau urusan dgn yg difitnah... Lanjutkn biar terang siapa yg salah/bener

* Rekam Jejak Said Didu, Mantan PNS yang Berselisih dengan Luhut

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Menhub Ad Interim Luhut Binsar Pandjaitan akan menuntut mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, atas pernyataan yang dianggap menyudutkan dirinya.

Hal itu merupakan buntut dari pernyataan Said Didu yang menyatakan Luhut dinilai mementingkan keuntungan pribadi saja tanpa memikirkan penanganan virus corona.

Profil Said Didu sejak dulu memang dikenal sangat vokal dalam mengkritik pemerintah.

Karir pria asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan ini banyak dihabiskan sebagai PNS di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi ( BPPT).

Karir birokratnya dirintisnya dari bawah di BPPT sejak tahun 1987 mulai dari peneliti, merangkak karir sebagai pejabat eselon, hingga mencapai posisi Kepala BPPT di tahun 2004.

Namanya mulai lebih sering wara-wiri menghiasi media massa nasional sejak ditunjuk menjadi Sekretaris Kementerian BUMN.

Dia juga pernah terpilih sebagai anggota MPR di tahun 1997.

Sebagai petinggi di Kementerian BUMN, Said Didu juga diplot sebagai komisaris di beberapa perusahaan pelat merah di antaranya Komisaris PTPN IV (Persero) dan PT Bukit Asam Tbk (Persero).

Jebolan Teknik Industri Institut Pertanian Bogor (IPB) ini juga sempat menduduki kursi komisaris PT Merpati Nusantara Airlines, Komisaris PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia, dan Dewan Pengawas Rumah Sakit RSCM Jakarta.

Di awal rezim periode pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Said Didu ikut masuk dalam lingkaran pemerintahan tahun 2014-2016.

Dia menjabat sebagai Staf Khusus Menteri ESDM saat itu, Sudirman Saaid.

Di tahun 2018, Said Didu dicopot dari jabatannya sebagai komisaris di Bukit Asam dan digantikan oleh Jhoni Ginting.

Pencopotannya dilakukan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno dalam RUPSLB Bukit Asam.

Kementerian BUMN saat ini beralasan, pencopotan dari kursi Komisaris Bukit Asam dilakukan karena Sidu Didu dianggap sudah tidak sejalan dengan pemegang saham.

Said Didu sempat jadi sorotan saat dirinya memutuskan mundur sebagai PNS pada 13 Mei 2019.

Alasan pengajuan pensiun dari BPPT agar dirinya bisa lebih leluasa mengkritik kebijakan publik yang dinilainya perlu diperbaiki.

Tercatat, dirinya sudah mengabdi sebagai ASN selama 32 tahun 11 bulan.

Langkah bersebrangan dengan rezim Jokowi juga pernah diambil Said Didu saat dirinya menerima tawaran dari Tim Kuasa Hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebagai saksi di Mahkamah Konstitusi (MK) terkait hasil Pilpres.

Salah satu kritikan paling vokal dari Said Didu kepada pemerintah yakni terkait akuisisi saham PT Freeport Indonesia.

Saat itu, Said Didu menilai kebijakan pemerintah dalam pembelian saham Freeport Indonesia lewat PT Inalum bisa merugikan negara.

https://money.kompas.com/read/2020/04/03/160430126/rekam-jejak-said-didu-mantan-pns-yang-berselisih-dengan-luhut?page=all

Berita Terkini