Temuan Mayat di Aimere

Hilang Dua Hari, Pria Asal Aimere Ini Ditemukan Tewas di Kali Sewo Aimere, Berikut Kronologisnya!

Penulis: Gordi Donofan
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana saat evakuasi mayat oleh aparat Polsek Aimere di Kampung Wawa Desa Keligejo Kecamatan Aimere Kabupaten Ngada, Kamis (2/4/2020).

Sempat Hilang Dua Hari, Pria Asal Aimere Ini Ditemukan Tewas di Kali Sewo Aimere, Berikut Kronologisnya!

POS-KUPANG.COM | BAJAWA -- Ebritus Wai (31) ditemukan tewas di Kali Sewo Kampung Wawa Desa Keligejo Kecamatan Aimere Kabupaten Ngada, Kamis (2/4/2020) siang.

Kapolsek Aimere, AKP Dahlan, ketika dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, membenarkan penemuan mayat tersebut.

AKP Dahlan menyebutkan mayat tersebut berjenis kelamin laki-laki bernama Ebritus Wai berusia 31 tahun yang merupakan staf teknik di SMK Negeri I Aimere.

Ebritus berasal dari Nunu, Dusun Wonga Wado, Desa Keligejo, Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada.

AKP Dahlan menjelaskan kronologis penemuan mayat tersebut.

"Selasa tanggal 31 Maret 2020 sekita pukul 14.00 Wita, korban Ebritus Wai bersama 3 (tiga) orang saksi menuju ke Kali Sewo, Kampung Wawa, Desa Keligejo, Kecamatan Aimere untuk melakukan strum udang," papar AKP Dahlan.

AKP Dahlan mengatakan korban berangkat menuju Kali Sewo dengan menggunakan sepeda motor yamaha vixon eb 5526 d warna putih, sedangkan saksi bertiga jalan kaki.

Sekitar 30 menit para saksi sampai di padang tempat korban parkir sepeda motor.

Kemudian korban bersama para saksi berjalan kaki dari padang menuju Kali Sewo sekitar satu jam lebih.

"Setelah tiba di Kali Sewo, korban dengan menggunakan alat strum yang digantung di punggung belakang berjalan menyebrangi kali yang airnya mengalir. Sedangkan saksi bertiga belum menyebrang kali oleh karena air kali yang agak deras karena saksi tiga merupakan anak kecil," papar AKP Dahlan.

AKP Dahlan menerangkan sekitar 20 menit kemudian para saksi sudah tidak melihat korban, karena terhalang pandangan oleh karena kalinya berkelok.

Para saksi memutuskan untuk tidak menyebrang kali dan menunggu korban melakukan strum udang.

Lebih lanjut, AKP Dahlan menjelaskan karena sudah sangat sore ( Magrib) maka para saksi memutuskan mencari korban untuk diajak pulang karena cuaca sudah mulai gelap.

"Saksi satu atas nama Bonifasius Meo mencari menelusuri sekitar bibir kali dan berteriak korban namun tidak ada jawaban dan saksi tidak menemukan korban," ujarnya.

Halaman
12

Berita Terkini