Ilmuwan Matematika Prediksi 50 Persen Warga Jakara Terinfeksi Corona Bila Tak Patuh, Ini Hitungannya

Editor: Alfred Dama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilmuwan Matematika Hadi Susanto Prediksa 50 Persen Warga Jakara Terinfeksi Corona, Bila Tak Patuh,Ini Hitungannya

Ilmuwan Matematika Prediksi 50 Persen Warga Jakara Terinfeksi Corona Bila Tak Patuh, Ini Hitungannya

POS KUPANG.COM -- Mewabahnya pandemi corona di Indonesia menjadi kekhawatiran tersendiri.

Sampai saat ini, virus covid-19 itu bahkan sudah menginfeksi lebih dari 1000 orang di Indonesia.

Virus covid-19 bahkan sudah membunuh lebih dari 100 orang yang terinfeksi di Tanah Air.

Melansir Kompas TV, Sabtu (28/3/2020), seorang ahli Matematika Terapan mengatakan kemungkinan terburuk yang akan dialami penduduk Ibu Kota karena virus ini.

Dalam video wawancara tersebut, Hadi Susanto selaku Ilmuwan Matematika Terapan di University of Essex , Inggris, diminta untuk menjelaskan perhitungannya yang fenomenal itu.

Pada awal wawancara, presenter menjelaskan bagaimana pernyataan Hadi Susanto bisa banyak dibicarakan.

"Pernyataan Anda dikutip oleh sejumlah media, baik di Indonesia maupun di luar negeri, menyatakan bahwa kalau kemudian diambil sampel populasi Jakarta, sekitar 10 juta bisa jadi pada worst scenario atau skenario terburuk, 50 persen dari populasi dapat terinfeksi dalam 50 hari setelah kasus pertama diumumkan presiden, 2 Maret yang lalu," tutur presenter.

Kemudian, presenter tersebut lantas bertanya, "Hitungannya bagaimana dan dari mana?"

Hadi Susanto kemudian menjawab bahwa perhitungan Matematika itu memiliki banyak versi.

"Kalau perhitungan dalam Matematika sebenarnya ada banyak versinya. Kalaupun orang itu menggunakan model yang sama, (perhitungan) itu juga bergantung dari parameter yang dipakai," tutru Hadi Susanto

Hadi sendiri mengaku jika dirinya menggunakan speer model yang kemudian dibagi ke dalam 3 kelompok.

"Saya itu menggunakan model yang namanya itu SGR atau speer model."

"Jadi diasumsikan orang itu bisa dikelompokkan dalam 3 golongan. Orang sehat yang punya potensi terkena infeksi, kelompok orang yang terifeksi, dan kelompok orang yang sembuh atau meninggal," terang Hadi.

Dengan model tersebut, Hadi menjelaskan bahwa puncak pandemi corona diperkirakan akan terjadi pada 2 bulan setelah kasus ini muncul, atau pada akhir April.

Halaman
12

Berita Terkini