Khazanah Islam

Lakukan Hal Ini Agar Sholat Tahajud Jadi Lebih Khusuk, Tata Cara & Syarat Meraih Kekhusyukan Hati

Editor: Bebet I Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ustadz Adi Hidayat

"Kalau itu semua sudah dilakukan, Allah sudah dekat, kemudian pribadi lebih baik, maka yang ketiga ada pesan dari hadist-hadist Nabi, yakni fisik kita harus kuat," kata Ustadz Adi Hidayat.

Berikut penjelasan lengkapnya :

Selain yang dibeberkan Ustadz Adi Hidayat, ada juga cara lain yang bisa dilakukan agar istiqomah menunaikan Sholat Tahajud di sepertiga malam.

Resep Sholat Tahajud Khusuk Imam Ghazali

Dikutip dari Republika.co.id, khusuk dalam sholat merupakan ukuran dan tanda kekhusyukan hati.

Bagaimana khusuk dihadirkan? Imam Ghazali menawarkan resep berikut.

Lahiriah perintah, kata Al-Ghazali ( Imam Ghazali ), adalah wajib, sedangkan lalai adalah lawan ingat. Yang lalai dalam semua sholatnya, bagaimana mungkin dia bisa mendirikan shalat untuk mengingat-Nya? 

Kehadiran hati adalah ruh shalat. Minimum saat mulai takbiratul ihram. Kurang dari ini adalah kebinasaan.

Semakin bertambah kehadiran hati, semakin bertambah pula ruh tersebut ada dalam bagian-bagian shalat. 

Berapa banyak orang hidup tapi tidak punya daya gerak hingga seperti mayit. Demikian pula orang yang lalai dalam seluruh pelaksanan shalat kecuali pada waktu takbiratul ihram. Seperti orang hidup yang tidak punya daya gerak sama sekali. Ketahuilah, kata Al-Ghazali, makna batin memiliki banyak ungkapan tetapi seluruhnya terangkum dalam enam kalimat. Yaitu: kehadiran hati, tafahhum, takzim, haibah, raja'da haya'. Kehadiran hati ialah mengosongkan hati dari hal-hal yang tidak perlu hingga dia senantiasa sadar, tidak berpikiran liar. 

Tafahhum adalah paham terhadap makna. Takzim itu rasa hormat. Haibah adalah rasa takut yang bersumber dari rasa hormat. Raja' adalah pengharapan dan haya adalah rasa malu.

Faktor penyebab kehadiran hati adalah himmah atau perhatian utama. Tafahhum berasal dari kebiasan berpikir untuk mengetahui makna. Takzim lahir dari dua makrifat (terhadap kemuliaan dan keagungan Allah dan terhadap kehinaan dan kefanaan dirinya). Haibah datang dari makrifat akan kekuasaan Allah, hukuman-Nya, pengaruh kehendak-Nya. 

Penyebab timbulnya raja' adalah kelembutan Allah, kedermawanan-Nya, keluasaan nikmat-Nya, keindahan ciptaan-Nya, dan pengetahuan akan kebenaran janji-Nya. Sedang haya' muncul melalui perasaan serbakurang sempurna dalam beribadah dan pengetahuannya akan ketidakmampuan menunaikan hak-hak Allah. 

Berdasarkan itu, manusia terbagi menjadi tiga kelompok. Pertama, orang lalai yang mendirikan shalat, tetapi hatinya tidak hadir sama sekali. Orang yang mendirikan shalat dengan hati tak pernah lalai sama sekali. Ketiga orang lalai yang tidak mendirikan shalat. 

Yang terbaik adalah tipe kedua. Dia tidak pernah lalai dalam shalat dan selalu menghidupkan hatinya. Dia bisa sangat konsentrasi sehingga tidak merasakan apa yang tengah terjadi di sekelilingnya. Bahkan sebagian orang wajahnya pucat dan dadanya berguncang karena takut. Ini tak mustahil dicapai manusia.

Halaman
1234

Berita Terkini