Pandemi Corona

UPDATE CORONA NTT - 11 Warga Manggarai Barat Masuk ODP, 1 Pasien Dalam Pengawasan Ketat

Penulis: Gecio Viana
Editor: Hasyim Ashari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

UPDATE CORONA NTT - 11 Warga Manggarai Barat Masuk ODP, 1 Pasien Dalam Pengawasan Ketat

UPDATE CORONA NTT - 11 Warga Manggarai Barat Masuk ODP, 1 Pasien Dalam Pengawasan Ketat 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Plh Sekda Manggarai Barat (Mabar), Ismail Surdi mengatakan, apel pagi pada Senin (23/3/2020) akan datang bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) ditiadakan.

Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kerumunan orang dan mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19).

"Kami nyatakan tidak ada apel kekuatan, sehingga tanggal 23 Maret 2020 ini tidak ada apel kekuatan," katanya saat dihubungi per telepon pada Sabtu (21/3/2020) malam.

UPDATE CORONA NTT - 2 Warga Sumba Timur Masuk ODP, Kepala Dinas Kesehatan: Jangan Panik!

UPDATE CORONA NTT - 6 Warga Timor Tengah Selatan Masuk ODP, Tinggal di 5 Kecamatan Ini

Namun demikian, untuk aktivitas kantor dan pelayanan pemerintahan bagi masyarakat terus dijalankan seperti biasanya.

"Untuk kantor belum ada larangan untuk kita hentikan sementara," katanya.

"Kalau di kantor-kantor masih, memang sebagian sudah menyampaikan, seperti dinas perizinan tapi kami belum keluarkan perintah resmi untuk perizinan dan Dispenduk yang ada kerumunan," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 11 warga di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan 1 warga lainnya masuk kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Sabtu (21/3/2020).

Belasan warga yang berstatus ODP saat ini menjalani karantina di rumah masing-masing, sedangkan 1 warga berstatus PDP dirawat di ruang isolasi RSUD Komodo Labuan Bajo.

Positif Corona, 2 Dokter asal Jawa Barat Meninggal Dunia, Ketua IDI Sebut Ada 3 Orang, Info

Antisipasi Mewabahnya Corona Virus, SMA Negeri Noemuti Timur - TTU Liburkan Para Siswa dan Guru

Demikian disampaikan Plh Sekda Mabar, Ismail Surdi saat dihubungi per telepon pada Sabtu malam.

"Kami terus pantau," katanya.

Data tersebut merupakan data terbaru, setelah sebelumnya pada 18 Maret 2020 lalu, terdapat sebanyak 7 warga yang berstatus ODP.

Diakuinya, belasan warga yang berstatus ODP dan dikarantina di rumah terus dipantau perkembangannya.

"Masing-masing dan dengan indikator yang berbeda-beda, ada yang gejala belum ada, tapi datang dari daerah yang terinfeksi dan ada yang batuk, karena saat ini musim batuk, apalagi dia ada riwayat kontak dengan orang yang dicurigai. Tapi, semuanya dalam pemantauan, dan yang dikarantina itu rutin dikunjungi oleh petugas kesehatan," jelasnya.

Halaman
12

Berita Terkini