Selebriti terpapar virus corona

Inilah Deretan Selebriti Positif Virus Corona Covid-19, Ada Andrea Dian dan Tom Hanks

Editor: Adiana Ahmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Artis Andrea Dian terpapar corona

5. Pesan untuk yang terinfeksi tanpa gejala

Di tengah kondisinya yang terinfeksi tanpa gejala, Detri menitipkan sebuah pesan. "Imbauan untuk sahabat, saudara, teman-teman tercinta. Agar ikuti arahan pemerintah, stay at home," tulis Detri.

"Jujur gue pribadi enggak tahu kapan dan di mananya gue tertular, tanpa gue cek ke RSPAD mungkin gue merasa sehat-sehat saja," ujar Detri. 

2.  Tom Hanks & Rita Wilson

Dua bintang hollywood yang juga merupakan pasangan suami-istri ini tiba-tiba umumkan jika mereka baru saja menerima tes untuk virus Corona alias Covid-19 dan dinyatakan positif melalui laman akun instagram Tom Hanks pada Kamis (12/3/2020).

Tom Hanks mengakui bahwa sebelumnya sang istri mengalami gejala demam dan kemudian keduanya menjalani tes untuk virus corona sebelum akhirnya dinyatakan positif.

Kini keduanya sedang diobservasi serta tetap melakukan isolasi diri.

3. Kristofer Hivju dan Indira Varma

Kedua selebriti yang sama-sama bermain dalam serial film Game Of Thrones ini juga telah terkonfirmasi positif terjangkit Covid-19.

Hivju yang terlebih dahulu memberikan konfirmasi melalui laman akun instagramnya @khivju bahwa ia positif terjangkit virus Corona dan sedang mengisolasi diri bersama keluarganya dirumah mereka di Norwegia.

Indira Varma yang memerankan karakter Ellaria Sand baru menerima hasil tes-nya 2 hari setelah Kristofer Hivju dan mendapati bahwa dirinya positif terkena virus Corona.

4. Idris Elba

Idris Elba juga terdaftar sebagai salah satu selebriti Hollywood yang dinyatakan positif mengidap virus corona. Hal itu diungkap oleh sang aktor Hollywood pada Senin (16/3/2020) melalui akun Twitternya @idriselba.

"Pagi ini saya dinyatakan positif Covid 19," tulisnya.

Idris Elba juga menyatakan bahwa dirinya akan melakukan isolasi diri serta terus mengingatkan masyarakat luas agar tetap dirumah.

5. Olga Kurylenko

Olga Kurylenko dinyatakan positif virus corona sejak Rabu (17/3/2020) lalu.

Meski begitu, dirinya kini merasa membaik setelah menjalani isolasi.

Meski demikian, rupanya Olga tak mendapatkan obat khusus untuk mengobati virus corona, Ia mendapatkan beberapa obat yang tergolong mudah ditemukan di apotek terdekat.

"Halo semuanya! Saya merasa lebih baik hari ini. Demamku sudah hilang, saya dengar orang mencari tahu di mana saya sekarang. Saya di London!" tulisnya.

Menurut Olga, dokter sama sekali tidak meresepkan obat untuknya kecuali paracetamol.

"Saya diberitahu untuk konsumsi paracetamol jika demamku terlalu tinggi dan jika saya terlalu kesakitan," tulisnya.

Seperti diketahui, beberapa dokter awalnya memberika obat penurun demam ini untuk mengobati pasien Covid-19 selagi vaksin virus corona dibuat.

Walau tak 100% bisa mengobati Covid-19, namun paracetamol mampu menurunkan demam yang menjadi salah satu gejala virus corona.

Meski begitu, dari laman Harvard Health Publishing menyatakan bahwa beberapa dokter Perancis menyarankan memberikan paracetamol dan tidak menggunakan ibuprofen (Motrin, Advil, banyak versi generik) untuk gejala Covid-19.

Berdasarkan laporan dari orang sehat yang dikonfirmasi dengan Covid-19 yang menggunakan NSAID untuk menghilangkan gejala dan mengembangkan penyakit parah, terutama pneumonia.

Terlepas dari itu, Olga Kurylenko juga membekali dirinya dengan konsumsi vitamin juga suplemen untuk meningkatkan sisitem kekebalan tubuhnya.

"Asam Pantotenat - Vitamin B5, juga disebut asam pantotenat dan pantotenat, sangat penting untuk menjalani kehidupan yang sehat. Seperti semua vitamin B kompleks, B5 membantu tubuh mengubah makanan menjadi energi.

"Vitamin E - adalah nutrisi esensial yang larut dalam lemak dengan sifat anti-inflamasi. Vitamin E membantu mendukung sistem kekebalan tubuh, fungsi sel, dan kesehatan kulit. Ini adalah antioksidan, membuatnya efektif dalam memerangi efek radikal bebas yang dihasilkan oleh metabolisme makanan dan racun di lingkungan," tambahnya.

Bahkan Olga Kurylenko juga menambahkan bahva dirinya mengonsumsi vitamin C dan kunyit yang mengandung anti peradangan dan antioksidan.

Juga seng yang dapat membantu sistem kekebalan tubuh melawan bakteri dan virus.

Meski begitu, Olga tak hanya mengonsumsi obat-obatan untuk menambah daya tahan tubuhnya.

Ia pun mengonsumsi makanan sehat agar tetap fit dan sehat.

Kini, usai 4 hari menyatakan dirinya terinfeksi virus corona, kondisi artis cantik ini semakin membaik. 

Baca juga berita Covid-19 lainnya:

* 3 Dokter, 1 Perawat Dilaporkan Meninggal Dunia Karena Virus Corona, Jubir Pemerintah Ngaku Belum Tahu*

Ikatan Dokter Indonesia ( IDI ) mengungkapkan ada 3 dokter dan 1 perawat dilaporkan meninggal dunia setelah positif terinfeksi virus corona.

Khusus untuk dokter yang meninggal dunia, baru terkonfirmasi dua orang. Sedangkan satunya lagi dalam pelacakan.

Hal itu dikatakan Ketua IDI, Daeng Muhammad Faqih, Sabtu (21/3/2020).
“Ada 3 dokter meninggal, 1 perawat meninggal," ujar dia. 

“Cuma dari 3 dokter, 1 dokter belum terlacak, baru 2 yang terlacak,” ujarnya.

Dua dokter yang meninggal dunia disebut Daeng terjadi hari Jumat (20/3/2020) dan Sabtu (21/3/2020).

“Yang satu (dokter meninggal) kemarin, yang satu baru hari ini,” ujarnya.

Sementara itu terkait jumlah pasti tenaga medis yang terinfeksi covid-19, Daeng mengaku tidak memiliki data secara pasti.

Hal itu lantaran Kementerian Kesehatan (Kemkes) tidak memberikan data mengenai tenaga medis yang positif covid-19 kepada IDI.

“Kalau perawat (yang meninggal dunia) sudah diumumkan, jadi data tidak disampaikan oleh yang menghimpun data, yaitu Kemenkes,” ungkapnya.

Akibatnya, beragam informasi berbeda diterima Daeng.

“Beragam info yang saya terima, ada yang bilang 23 total tenaga medis yang terinfeksi, ada juga yang bilang 32,” ungkapnya.

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menyebut baru mendengar informasi meninggalnya dua dokter karena terkena terinfeksi corona.

"Saya juga baru dengar," ungkap Yuri saat dihubungi Tribunnews melalui sambungan telepon, Sabtu (21/3/2020) malam.

Sebelumnya, seorang perawat di Jawa Barat juga meninggal akibat terinfeksi virus Corona. 

Meninggalnya perawat karena terinfeksi Covid-19 itu dibenarkan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pada Senin, 16 Maret 2020 lalu saat konferensi pers di Command Center Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung

Dikutip dari Kompas.com, dari laporan yang ia terima, Ridwan Kamil mengatakan itu merupakan salah seorang warga Bekasi.

Ia positif Corona dan meninggal setelah merawat salah satu pasien terjangkit Covid-19 di salah satu rumah sakit di Jakarta.

Sebelum meninggal, ia sempat masuk kategori pasien dalam pengawasan (PDP) corona.

Setelah tiga hari dirawat di rumah sakit tempatnya bekerja, ia kemudian dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso, kemudian meninggal dalam waktu kurang dari 24 jam masa perawatan.

"Laporan ke saya adalah perawat kesehatan. Dia meninggalnya di Jakarta. Tapi KTP-nya kami (Jawa Barat)," kata Emil, sapaan akrabnya. 

Kondisi itu menambah daftar pasien Covid-19 asal Jawa Barat yang meninggal dunia.
Sebelumnya, diberitakan dua dokter asal Jabar dikabarkan meningga dunia setelah positif Covid -19. 
Dua dokter meninggal dunia setelah terkonfirmasi positif virus corona.

Hal tersebut dibenarkan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Muhammad Faqih.

Daeng menyebut informasi yang ia dapatkan, kedua dokter yang meninggal itu berasal dari Jawa Barat. 
 “Satu di Bogor, satu di Bekasi,” ujarnya.
Berdasar informasi yang diterima Daeng, kedua dokter meninggal setelah mendapat rujukan.

“Meninggalnya di RSPAD (Gatot Soebroto), satu di RS Persahabatan,” imbuhnya.

Keduanya dipastikan terkena virus corona.

“Iya (positif Covid-19),” ujarnya.

Daeng menambahkan, kedua dokter tersebut meninggal setelah kedua tertular virus Corona dari pasien yang mereka rawat. 

"SELAMAT JALAN PAHLAWAN COVID 19

Telah gugur pahlawan kita, dalam perang melawan Covid-19.

dr. UM, Sp.P, (Medan).
dr. TD (Bandung).
dr. SH (Jakarta).
dr. DJ, Sp.B KBD (Bogor).
dr. AMP, Sp.THT (Bekasi).
dr. H, Sp.S (Jakarta).
dr Lp SpKJ (Jakarta)

Selamat jalan pahlawan, terimakasih atas pengorbanannya

Dalam waktu singkat dokter & suster berguguran dalam perjuangan mereka menyelamatkan pasien," tulis akun @maiaestiantyreal.

Lebih lanjut Maia juga menceritakan jika ada satu dokter yang meninggal merupakan dokter muda.

Dokter tersebut telah meninggalkan anak yang masih bayi.

"Banyak paramedis yang sudah terinfeksi Covid 19.

Salah satu dokter yang gugur masih muda & meninggalkan anak bayi.

Jika masyarakat umum saja bisa mudah tertular, bayangkan resiko yang dihadapi tim medis selama bertugas?

Mereka bersentuhan langsung dengan pasien tanpa perlindungan diri yang memadai."

Maia Estianty kabarkan berita duka, 7 dokter meninggal hadapi corona (Instagram @maiaestiantyreal)

Maia Estianty lanjutkan bagaimana kita masyarakat harus bijak dalam penanganan wabah virus corona di Indonesia.

Menurut Maia, bagi masyarakat yang di rumah tak perlu menimbun alat perlindungan diri.

Pasalnya, tim medis harus menyiapkan lebih dari 12 juta APD untuk seminggu kedepan.

"Itulah alasan kami memperjuangkan APD ( Alat Perlindungan Diri ) bagi tim medis. Mereka berjuang untuk kita bertaruh nyawa & beresiko menularkan keluarga nya.

Saat inipun kita sudah sangat kekurangan tim medis. Apa yang akan terjadi kalau tim medis terus berguguran? Siapa yang akan menyelamatkan pasien yang bertambah pesat?

Di situasi seperti ini kita harus bijak menentukan prioritas.

Bijak memakai persediaan yang ada.
Masyarakat umum pakai seperlunya, jangan berlebihan. Yang lagi “di rumah aja” tentunya tak membutuhkan pelindung apapun. Untuk yang masih bekerja, pemerintah sudah menjamin pasokan 12 juta masker minggu depan."

Sudah 3 hari kami & tim relawan mengirimkan APD untuk tim medis di RS Jakarta & Bekasi. Ada sarung tangan & masker. Kami masih berusaha mencari APD lainnya seperti baju hazmat, pelindung kepala, kaca mata dll.

Banyak sekali DM yang masuk ke tim kami, meminta bantuan. Kami berusaha sebisa nya membantu dalam keterbatasan ini. Untuk daerah di luar Jakarta & Bekasi masih kami pikirkan caranya

Terimakasih kepada teman2 yang sudah ikut berdonasi melalui akun kami di @kitabisacom .
Terimakasih buat tim relawan yang tiada lelah dari pagi sampai malam berkeliling RS mengantar sumbangan APD

Buat yang ingin ikut berdonasi APD untuk tim medis , bisa melalui akun kami di

Klik link bio di atas IG ku : kitabisacom/bantuviruscorona

Salam hormat dari kami semua untuk tim medis. ( Tulisan dari @wandaponika )

IDI Akui Kekurangan APD Medis

Alat Pelindung Diri (APD) petugas medis yang menangani pasien covid-19 atau virus corona disebut terbatas.

Hal ini yang membuat sejumlah tenaga medis jatuh sakit hingga ikut terpapar covid-19, bahkan berujung meninggal dunia. 

Hal tersebut diungkapkan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng Muhammad Faqih.

“Ini sebenarnya biangnya APD kita terbatas, kasihan kawan-kawan (tenaga medis) itu,” ujar Daeng saat diihubungi Tribunnews melalui sambungan telepon, Sabtu (21/3/2020).

Keterbatasan APD disebut Daeng berakibat pada sejumlah tenaga medis.

“Jadi ada yang terinfeksi, ada yang koma, di ICU. APD yang jadi masalah,” ungkapnya.

Daeng menyebut satu set APD terdiri dari baju, penutup mata, penutup kepala, masker, sarung tangan, dan sepatu.

"Itu satu set, semuanya langka itu," ujarnya.

Pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan pemerintah, yakni Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Sudah kita koordinasi, tapi memang barangnya baru diupayakan ini,” ungkapnya.

Daeng pun berharap APD dapat segera didapatkan.

“Mudah-mudahan hari ini atau besok kawan-kawan Gugus Tugas BNPB sudah mendapatkan,” ujarnya.

Dua Dokter Asal Jabar Meninggal Dunia setelah Positif Covid-19

Kabar duka datang dari dunia medis Indonesia. 

Dua dokter meninggal dunia setelah terkonfirmasi positif virus corona.

Hal tersebut dibenarkan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Muhammad Faqih.

"Iya betul itu, saya sudah konfirm ke kawan-kawan," ungkap Daeng saat dihubungi Tribunnews melalui sambungan telepon, Sabtu (21/3/2020) malam. 

Daeng menyebut informasi yang ia dapatkan, kedua dokter yang meninggal itu berasal dari Jawa Barat. 

“Satu di Bogor, satu di Bekasi,” ujarnya.

Berdasar informasi yang diterima Daeng, kedua dokter meninggal setelah mendapat rujukan.

“Meninggalnya di RSPAD (Gatot Soebroto), satu di RS Persahabatan,” imbuhnya.

Keduanya dipastikan terkena virus corona.

“Iya (positif Covid-19),” ujarnya.

Daeng menambahkan, kedua dokter tersebut meninggal setelah kedua tertular virus Corona dari pasien yang mereka rawat. 

Sementara itu terkait jumlah pasti tenaga medis yang terinfeksi covid-19, Daeng mengaku tidak memiliki data secara pasti.

Hal itu lantaran Kementerian Kesehatan (Kemkes) tidak memberikan data mengenai tenaga medis yang positif covid-19 kepada IDI.

“Kalau perawat (yang meninggal dunia) sudah diumumkan, jadi data tidak disampaikan oleh yang menghimpun data, yaitu Kemenkes,” ungkapnya.

Akibatnya, beragam informasi berbeda diterima Daeng.

“Beragam info yang saya terima, ada yang bilang 23 total tenaga medis yang terinfeksi, ada juga yang bilang 32,” ungkapnya.

Sementara itu untuk dokter yang meninggal karena covid-19, Daeng mengaku mendapat informasi ada 3 dokter.

Akan tetapi, Daeng menyebut pihaknya baru mengkonfirmasi 2 dokter.

“Ada 3 dokter meninggal, 1 perawat meninggal," ujar dia. 

“Cuma dari 3 dokter, 1 dokter belum terlacak, baru 2 yang terlacak,” ujarnya.

Dua dokter yang meninggal dunia disebut Daeng terjadi hari Jumat (20/3/2020) dan Sabtu (21/3/2020).

“Yang satu (dokter meninggal) kemarin, yang satu baru hari ini,” ujarnya.

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menyebut baru mendengar informasi meninggalnya dua dokter karena terkena terinfeksi corona.

"Saya juga baru dengar," ungkap Yuri saat dihubungi Tribunnews melalui sambungan telepon, Sabtu (21/3/2020) malam.

Sebelumnya, seorang perawat di Jawa Barat juga meninggal akibat terinfeksi virus Corona. 

Meninggalnya perawat karena terinfeksi Covid-19 itu dibenarkan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pada Senin, 16 Maret 2020 lalu saat konferensi pers di Command Center Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung

Dikutip dari Kompas.com, dari laporan yang ia terima, Ridwan Kamil mengatakan itu merupakan salah seorang warga Bekasi.

Ia positif Corona dan meninggal setelah merawat salah satu pasien terjangkit Covid-19 di salah satu rumah sakit di Jakarta.

Sebelum meninggal, ia sempat masuk kategori pasien dalam pengawasan (PDP) corona.

Setelah tiga hari dirawat di rumah sakit tempatnya bekerja, ia kemudian dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso, kemudian meninggal dalam waktu kurang dari 24 jam masa perawatan.

"Laporan ke saya adalah perawat kesehatan. Dia meninggalnya di Jakarta. Tapi KTP-nya kami (Jawa Barat)," kata Emil, sapaan akrabnya. 

Kondisi itu menambah daftar pasien Covid-19 asal Jawa Barat yang meninggal dunia.

Update Kasus Covid-19 di Indonesia

Hingga hari ini, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah. 

Sampai dengan Sabtu sore, jumlah kasus positif Corona bertambah menjadi 450 orang. 

Terdapat tambahan 81 kasus baru yang dilaporkan hari ini. 

"Ada penambahan kasus baru sebanyak 81 orang sehingga total kasus adalah 450 orang," Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto dalam Jumpa Pers, Sabtu (21/3/2020) di kantor BNPB Jakarta.

Tak hanya itu, kasus kematian juga meningkat menjadi 38 orang.

Sebelumnya jumlah kasus kematian sebanyak 32 orang. 

Hal yang menggembirakan, kasus pasien sembuh juga bertambah menjadi 20 orang. 

Pada Jumat kemarin, Yurianto melaporkan terdapat 369 kasus positif Corona dengan 32 kasus kematian.

Peningkatan kasus positif karena adanya 60 kasus baru.

Adapun kasus pasien sembuh sebanyak 17 pasien.

Sebaran kasus Corona pada Kamis kemarin masih didominasi dari wilayah Jakarta dengan 215 kasus, 14 sembuh dan 18 meninggal.

Adapun pada Kamis kemarin, kasus positif Covid menyebar di setidaknya 17 provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Timur.

Kemudian, Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepulauan Riau, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Lampung dan Riau. (*)

Berita Terkini