Dinkes Ngada Adakan Fongging di Kelurahan Faobata, Ini Tanggapan Warga

Penulis: Gordi Donofan
Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana saat fogging di Kelurahan Faobata Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada, Jumat (20/3/2020).

POS-KUPANG.COM | BAJAWA - Warga RT 10 Kelurahan Faobata Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada menyampaikan terima kasih kepada Dinas Kesehatan Ngada yang telah cepat merespon terkait pencegahan demam berdarah dengue ( DBD) di wilayah itu.

Jumat (20/3/2020) pagi Pemda Ngada melalui tim dari Dinas Kesehatan Ngada melakukan fongging di wilayah Kelurahan Faobata.

PN Bajawa Komit Jaga Integritas Anti Suap dan Anti Korupsi

Ketua RT 10 Kelurahan Faobata, Vinsensius Wuda, menyampaikan atas nama masyarakat dirinya menyampaikan terima kasih karena Dinas Kesehatan Ngada cepat merespon keluhan masyarakat terkait bahaya DBD.

Vinsensius menyatakan upaya pencegahan memang harus segera dilakukan sehingga tidak memakan korban.

Vinsensius mengaku sebelum ada warga RT 10 Kelurahan Faobata yang saat ini sedang dirawat di RSUD Bajawa diduga karena DBD.

PN Bajawa Komit Jaga Integritas Anti Suap dan Anti Korupsi

"Ada tetangga yang masuk Rumah sakit. Mereka bilang DBD," ujarnya.

9 Pasien DBD Masih Rawat di RSUD Bajawa

Sejak Januari hingga Maret 2020 terdapat 56 kasus Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Ngada.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada, Agustinus Naru, menjelaskan kasus DBD mengalami peningkatkan dari waktu ke waktu.

Agustinus menjelaskan dari 56 kasus ada 9 orang pasien positif DBD sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bajawa.

"Sampai saat ini ada 56 kasus DBD di Ngada. Ada 9 pasien masih rawat di RSUD Bajawa," jelas Agustinus, Jumat (20/3/2020).

Agustinus mengatakan urutan tertinggi yaitu di Kecamatan Bajawa dan ini menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan Ngada.

Agustinus mengaku bersyukur karena sampai saat belum ada pasien DBD yang meninggal dunia.

"Kecamatan Bajawa masih tertinggi," ujar Agustinus tanpa menyebut jumlah kasusnya.

Agustinus menyatakan pihaknya sudah melakukan berbagai cara untuk mencegah terjadinya DBD.

"Semua kasus ditemukan dan kita lakukan upaya pengendalian dengan tim yang sudah dibentuk. Kami lakukan fongging," tegas Agustinus. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)

Berita Terkini