POS-KUPANG.COM | MAUMERE - Menteri Kesehatan Dr dr Terawan Agus Putranto, SpRed mengunjungi Kabupaten Sikka, Senin (9/3/2020). Dalam lawatan perdananya, Terawan menjenguk pasien demam berdarah dengue ( DBD) di Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD) dr TC Hillers Maumere.
Ia membawa 20 dokter anggota TNI AD, 10 orang dokter Kementrian Kesehatan dan enam tenaga medis. Bantuan ini untuk mengatasi kejadian luar biasa (KLB) DBD di Sikka.
Wabah DBD sedang mengganas. Sejak Januari 2020, tercatat ada 1.119 kasus, 13 korban di antaranya meninggal dunia. Saat ini sebanyak 150 pasien DBD menjalani perawatan intensif di RSUD dr TC Hillers.
Kehadiran Terawan memberikan kekuatan kepada pemerintah dan masyarakat Sikka menanggulangi DBD dan kekhawatiran serangan virus Corona (Covid-19).
"Kematian di depan mata adalah DBD yang nyata-nyata mengancam jiwa manusia bukan Corona. Masalah di Indonesia bukan hanya Corona, saat ini DBD yang justru mematikan dan berbahaya. Sudah 32 orag mati karena DBD di NTT dan 13 korban berasal dari Sikka," kata Terawan kepada wartawan di RSUD dr TC Hillers Maumere.
Terawan didampingi Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melki Laka Lena, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT Dominggus Mere dan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Dogo.
• Menteri Kesehatan Datang di Sikka, Begini Apresiasi Bupati Sikka
"Saya tidak mau ada penambahan korban lagi. Saya harus berjuang dan mudah-mudahan diridohi Tuhan Yang Maha Esa," ucap Terawan.
Menurutnya, semua upaya yang kuat dilakukan untuk mencegah DBD sehingga angka kematian dieliminir menjadi nol.
"Konkritnya yang kami berikan hari ini dengan bantuan tenaga dokter dan peralatan kesehatan dan obat-obatan. Pemberian bantuan ini atas arahan dari Presiden Joko Widodo," ujar Terawan.
Terawan mengatakan, dokter dan tenaga medis akan tinggal di Sikka sampai urusan selesai. Mereka akan bergantian dengan tenaga baru yang didatangkan dari Jakarta.
Yang paling penting terapi preventif promotif sehingga masyarakat menjadi sehat.
Ia membawa bantuan logistik, terdiri dari mesin fogging satu unit, 75 raket electrik, 30 liter insektisida, 1000 test RDT. Berikutnya, repellen 250 buah, 1 ton PMT, cairan dan abocath serta 1.500 botol dan jarum infus.
Puji Tenaga Medis
Sebelumnya, Terawan bertemu dokter dan tenaga medis di Aula RSUD dr TC Hillers Maumere. Dalam kesempatan itu, Terawan memuji tim medis yang telah bekerja luar biasa menyelamatkan ribuan nyawa. Ia menyebut dokter dan tenaga medis sebagai pahlawan.
"Ada 13 orang (meninggal) karena kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa, bukan karena kesalahan kita semua. Semua sudah berjuang, bahkan dua orang (pasien) yang tadinya DSS, shock syndrom bisa diselamatkan. Ini sudah luar biasa," puji Terawan, disambut tepuk tangan hadirin.
Ia menyebut pengorbanan dokter dan tenaga medis luar biasa, hingga ada tiga orang terjangkit DBD.
"Saya harapkan terus semangat membara. Perlawanan terhadap DBD belum berakhir. Karena masih ada 150 kasus (penderita) yang dirawat. Lumayan ini jumlahnya, satu kompi," seru Terawan.
Terawan menegaskan, yang paling penting menyelamatkan warga NTT dan Sikka khususnya dari DBD.
"Kita prihatin, tetapi bukan tidak bekerja. Kita terus kerja bersama selamatkan warga dari wabah DBD. Kami akan terus pantau. Staf saya tinggalkan di sini," kata Terawan.
Ia mengajak TNI dan Polri terlibat dalam upaya preventif dan promotif termasuk 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur), pemeriksaan jentik dan upaya pencegahan.
"Jaga terus stamina jangan pernah kendor, konsentrasi selamatkan warga dari bencana KLB DBD. Mudah-mudahan dalam minggu depan semakin turun sehingga kita bisa konsentrasi kepada stunting, kematian bayi dan ibu melahirkan," imbuh Terawan.
Di Kota Kupang
Dari Maumere, Terawan bertandang ke Kota Kupang. Ia mengunjungi RSUD Prof Dr WZ Johannes Kupang. Sebelumnya, Terawan meninjau lokasi pembangunan
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) di Kelurahan Manulai 2, Kecamatan Alak.
Turut mendampingi Terawan, Melki Laka Lena, Sekda NTT Ben Polo Maing, Kepala Dinas Kesehatan NTT Dominikus Minggu Mere, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT Jelamu Ardu Marius, Wakil Direktur Pelayanan RSUD Prof Dr WZ Johannes Kupang dr Stefanus D Soka dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang drg Retnowati.
Terawan masuk melalui pintu gedung baru Instalasi Gawat Darurat, menuju ruangan rawat inap kelas III.
Saat melintasi selasar, Kadis Kesehatan Dominikus Mere menjelaskan mengenai kondisi bangunan rumah sakit.
Ketika tiba di ruang rawat inap kelas III, Terawan menanyakan kepada petugas apakah ada pasien DPD. Lantaran tidak ada pasien DBD sehingga Terawan langsung keluar dan mengunjungi ruang ICU. Ia memberi semangat kepada Chelsea Nope (5), pasien yang dirawat di ICU.
Sebelum meninggalkan rumah sakit milik Pemda NTT itu, Terawan melontarkan apresiasinya terhadap RSUD Prof Dr WZ Johannes Kupang.
Mengenai pembangunan RSUP di Kelurahan Manulai 2, Terawan mengatakan, dia harus melihat langsung lokasi.
"Namanya saya harus melihat, meninjau, memantau agar semua anggaran dan program tidak salah tempat, tidak salah atur. Apakah dekat sumber air, ternyata ada pabrik air minum, artinya sumber air ada. Ini berarti bagus," katanya.
"Jika tempatnya sudah bagus, malah justru membuat pememekaran kota lebih baik. Karena itu, semua harus disesuaikan dengan anggaran dan master plannya," sambung Terawan.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melki Laka Lena mengatakan, pihaknya akan memberi dukungan kepada pemerintah agar dapat menangani berbagai persoalan kesehatan masyarakat.
"Tadi pagi Pak Menkes sampaikan bahwa mau kunjungan ke NTT dan katanya atas perintah Pak Jokowi. Kami sangat berterima kasih atas atensi Pak Presiden dengan kasus DBD di NTT," katanya.
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Jelamu Ardu Marius mengatakan, kasus DBD Sikka sudah menjadi sorotan nasional. Oleh karena itu semua pihak harus bekerjasama untuk mengatasinya.
"Kita tahu bersama bahwa kasus DBD, khususnya di Sikka sudah jadi sorotan nasional, karena itu hari ini Bapak Menteri Kesehatan kunjungi Maumere," kata Marius.
"Kita dari provinsi juga mengirim beberapa dokter ke Maumere seperti dokter spesialis patologi dan spesialis anak untuk memback up dokter di RSUD dr TC Hillers," tambah Marius.
Mantan Kepala Dinas Pariwisata ini mengatakan, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menginstruksikan bupati dan Wali Kota Kupang turun langsung untuk meminimalisasi masalah-masalah yang dihadapi masyarakat.
"Bapak gubernur mengharapkan kita semua harus ambil bagian dalam upaya pencegahan DBD. Kita harus memastikan abate tersedia, fogging, dan juga upaya mematikan jentik-jentik nyamuk," ujarnya. (ius/yel/hh)